Seorang pemuda di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah mengaku menjadi korban begal dan melaporkan kepada polisi. Tetapi, setelah ditelusuri ternyata pelaku merekayasa laporan tersebut untuk menutupi aksinya menghabiskan uang kas pemuda Rp 10 juta untuk judi online.
Video permintaan maaf itu ramai di sejumlah media sosial. Salah satunya diunggah di Instagram @infoseputarjepara 19 jam yang lalu. Pada video yang berdurasi 1 menit itu pelaku bernama Agus Surono meminta maaf kepada kepolisian dan kalangan pemuda.
Agus pada video itu mengaku merekayasa menjadi korban begal pada Senin (12/8) kemarin. Drama itu dilakukan untuk menutupi perbuatannya yang menghabiskan uang kas pemuda sejumlah Rp 10 juta untuk bermain judi online. Pada video itu Agus berjanji akan menggantinya dengan menjual dua HP miliknya. Agus juga berjanji tidak akan mengulangi lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Klarifikasi kasus pembegalan di Desa Tubanan Buyuran Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara adalah rekayasa. Dari hasil penyelidikan korban pura-pura dibegal untuk menutupi uang kas pemuda desa yang dihabiskan untuk bermain judi online," tulis pada unggahan tersebut seperti dilihat detikJateng, Kamis (15/8/2024).
Dimintai konfirmasi Kasat Reskrim Polres Jepara, AKP Yorisa Prabowo, membenarkan adanya aduan laporan palsu dugaan tindak pidana pencurian dengan kekerasan di jalan Baru Jalan Raya PLTU Balong Kecamatan Kembang pada Senin (12/8) lalu. Awalnya Agus Surono mengaku menjadi korban begal dan melapor ke Polsek Kembang.
"Setelah melaksanakan penyelidikan dan didukung bukti yang ada, ditemukan fakta bahwa kejadian tersebut di atas adalah rekayasa korban atau pengadu," kata Yorisa kepada detikJateng lewat pesan singkat hari ini.
Dia menjelaskan Agus merupakan bendahara organisasi pemuda Bintang Pesisir Dukuh Bayuran Desa Tabanan Kecamatan Kembang. Ternyata Agus menghabiskan uang kas pemuda senilai Rp 10 juta untuk bermain judi online.
"Pengadu ini menghabiskan uang kas Organisasi Bintang Pesisir sebesar Rp 10 juta yang digunakan untuk bermain judi online (slot)," terang dia.
Lanjut dia, uang tersebut akan digunakan acara 17 Agustus maka Agus bingung karena uangnya telah dihabiskan. Maka korban berinisiatif membuat rekayasa seolah-olah dirinya menjadi korban begal.
"Maka korban berinisiatif membuat rekayasa seolah-olah telah menjadi korban begal di Jalan Baru Jalan Raya PLTU-Balong dan kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Kantor Polsek Kembang," terang dia.
Dia menambahkan Agus berniat akan mengganti uang yang dihabiskan. Agus pun telah dimintai video klarifikasi dan kasus tersebut diselesaikan secara damai.
"Sudah dimediasi, sementara belum ada aduan dari Organisasi Pemudanya," pungkas dia.
(apl/apl)