Sebanyak 19 siswa menjadi korban pohon tumbang saat Upacara Hari Pramuka di Kecamatan Wuryantoro, Wonogiri. Bahkan, polisi menyebut sebanyak 3 siswa mengalami patah tulang.
3 Siswa Patah Tulang
Kasi Humas Polres Wonogiri AKP Anom Prabowo, mengatakan kejadian itu mengakibatkan sebanyak 19 siswa tertimpa reruntuhan pohon. Dari jumlah itu, 13 siswa mengalami luka ringan, 3 siswa mengalami luka memar di kepala, dan 3 siswa lainnya menderita patah tulang.
"Untuk saat ini keenam korban luka dirawat di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri untuk observasi dan menjalani perawatan," jelas Anom, dalam rilis yang diterima detikJateng, Rabu (14/8/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Anom mengungkapkan ketiga siswa yang mengalami patah tulang yakni Nabila siswa SMK Pancasila 10 Wuryantoro, lalu Anjalika dan Rangga yang merupakan Siswa SMA N I Wuryantoro. Tiga korban mengalami patah tulang di bagian bahu.
Sedangkan untuk 3 siswa yang mengalami luka memar di kepala adalah Nazwa siswa SMA N I Wuryantoro, serta Andika dan Farhat yang merupakan siswa SMK Gajah Mungkur.
Cuara Cerah-Tak Ada Angin
Anom juga membeberkan kronologi peristiwa yang terjadi pukul 08.00 WIB itu. Menurutnya, saat itu para siswa tengah berbaris menunggu pelaksanaan Upacara Hari Pramuka.
"Peristiwa itu terjadi tadi pagi sekira Pukul 08.00 WIB. Ketika itu para siswa dari berbagai sekolah setingkat SMP dan SMA di Wuryantoro tengah berbaris menunggu pelaksanaan upacara Hari Pramuka," jelas Anom.
Ia mengatakan upacara itu dilaksanakan di halaman SMPN I Wuryantoro. Pada saat itu tengah berlangsung parade senam semaphore Pramuka dan para siswa sedang menontonnya.
"Tiba-tiba sebuah pohon Sengon tumbang dan menimpa puluhan siswa yang sedang berbaris," ungkapnya.
Berdasarkan keterangan saksi di lokasi, kata Anom, pada saat itu cuaca cerah dan tidak ada angin. Namun tiba-tiba pohon tersebut tumbang.
Anom menuturkan, setelah kejadian itu Kapolres Wonogiri AKBP Jarot Sungkowo, langsung menjenguk para korban yang saat ini tengah dirawat di RSUD Wonogiri.
"Polres Wonogiri mengimbau kepada masyarakat ketika turun hujan dan angin kencang untuk tidak berlindung di dekat pohon atau baliho. Lebih-lebih di dekat pohon yang telah lapuk, karena berpotensi roboh terkena angin kencang," kata Anom.
(cln/cln)