Belakangan ini masyarakat Indonesia dibuat heboh dengan perilaku seorang pria yang kerap makan daging kucing karena menganggap dapat mengatasi diabetes yang diidapnya. Namun, sebenarnya cara yang bisa menurunkan gula darah apakah daging kucing atau justru tanaman kumis kucing?
Merujuk dari laman Psychology Today, terdapat studi yang menemukan di sejumlah belahan dunia ada yang mengonsumsi hewan peliharaan, misalnya saja anjing dan kucing. Terdapat sebuah kepercayaan yang berkembang di kalangan masyarakat tersebut bahwa memakan daging kucing dapat memberikan manfaat tertentu bagi mereka.
Namun demikian, penelitian lain justru menunjukkan hal yang berbeda. Terdapat temuan yang menjelaskan memakan daging kucing dapat meningkatkan risiko terkena infeksi toksoplasmosis hingga penyakit menular yang lain. Belum ada bukti ilmiah yang disertakan terkait dengan manfaat mengonsumsi daging kucing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, terdapat anggapan lain terkait cara mengatasi diabetes dengan memanfaatkan tanaman kumis kucing. Lantas benarkah tanaman kumis kucing bisa menurunkan gula darah tinggi yang berkaitan dengan diabetes? Simak penjelasannya berikut ini.
Apa Itu Tanaman Kumis Kucing?
Seperti namanya, tanaman kumis kucing memiliki wujud serupa dengan kumis kucing. Mengutip dari buku 'Tumbuhan Obat dan Khasiatnya 2' karya H Arief Hariana tanaman kumis kucing memiliki nama ilmiah Orthosiphon aristatus (BL.) Miq. yang dapat tumbuh di sejumlah wilayah di Indonesia. Tanaman ini memiliki cita rasa yang cenderung unik karena terdiri dari rasa sedikit asin, pahit, dan sepat di lidah.
Secara umum, seluruh bagian dari tumbuhan kumis kucing dapat dimanfaatkan sebagai bahan alami untuk meredakan masalah kesehatan tertentu. Hanya saja sebagian besar bagian yang sering dimanfaatkan adalah daunnya. Biasanya, sebagian orang merebus daun tanaman kumis kucing dan mengkonsumsi air rebusan tersebut untuk meredakan sakitnya.
Benarkah Tanaman Kumis Kucing Bisa Menurunkan Gula Darah?
Berdasarkan informasi yang dibagikan dalam buku 'The Miracle of Herbs' oleh dr Prapti Utami dan Desty Ervira Puspaningtyas, SGz, terdapat sebuah uji efek hipoglikemik yang berkaitan dengan tanaman kucing terhadap penurunan gula darah yang kerap dialami oleh pengidap diabetes. Dikatakan bahwa tanaman kumis kucing yang dicampur dengan daun sambiloto dapat membantu dalam menurunkan kadar glukosa di dalam darah.
Hal tersebut dikarenakan tanaman kumis kucing mengandung senyawa aktif berupa flavonoid yang mampu memberikan manfaat bagi kesehatan, salah satunya menurunkan kadar gula darah.
Sementara itu, menurut buku 'Mengenal, Mencegah, Mengatasi Silent Killer, "Diabetes"' yang ditulis oleh Vicynthia Tjahjadi, tanaman kumis kucing memiliki kandungan berupa ortosifonin, garam kalium, sinstetin, saponin, hingga tanin yang dapat berperan sebagai obat herbal. Salah satunya kerap dipilih sebagai alternatif bahan alami dalam meredakan diabetes. Hal ini dikarenakan kandungan saponin yang dapat bekerja dalam mengurangi kadar gula darah.
Serupa dengan apa yang disampaikan dalam buku 'Berdamai dengan Diabetes' oleh N Syamsiyah, bahwa daun kumis kucing kerap dijadikan sebagai obat herbal mengatasi diabetes. Adapun wujud dari daun tersebut bisa berupa kering maupun basah. Daun kumis kucing yang kering dapat membantu dalam melancarkan keluarnya urine. Hal inilah yang membantu gula darah di dalam tubuh dapat lebih berkurang.
Selain membantu menurunkan gula darah, tanaman kumis kucing juga memberikan manfaat lainnya bagi kesehatan. Diungkap dalam buku 'Aplikasi Miana, Kemangi, dan Kumis Kucing Sebagai Pestisida Nabati' karya Surahmaida dan Umarudin, tanaman kumis kucing memiliki kemampuan dalam melawan infeksi bakteri saat seseorang mengalami luka maupun pembekakan di bagian gusi.
Bukan hanya itu saja, daunnya juga kaya akan kalium, sehingga memberikan manfaat dalam menurunkan kadar asam urat, fostat, hingga oksalat di dalam tubuh. Hal inilah yang membuat tidak sedikit orang kerap memanfaatkan tanaman kumis kucing sebagai herbal alami.
Terlepas dari manfaat kumis kucing yang dikenal dapat menurunkan gula darah hingga sejumlah masalah kesehatan yang lain, tanaman tersebut tidak dapat dijadikan sebagai obat satu-satunya. Oleh karena itu, langkah terbaik agar menemukan pengobatan yang tepat untuk menurunkan gula darah adalah dengan berkonsultasi kepada ahli kesehatan maupun dokter yang berkompeten di bidangnya.
Demikian tadi penjelasan mengenai cara menurunkan gula darah menggunakan tanaman kumis kucing. Semoga informasi ini bermanfaat.
(sto/apl)