Mengenal Segitiga Exposure, 3 Elemen Dasar Fotografi

Mengenal Segitiga Exposure, 3 Elemen Dasar Fotografi

Naufal Adam - detikJateng
Rabu, 07 Agu 2024 12:12 WIB
Ilustrasi orang memegang kamera
Ilustrasi segitiga exposure dalam fotografi Foto: Unsplash/James Bold
Solo -

Perkembangan zaman dalam dunia fotografi membuat saat ini kita dapat mengambil gambar dengan mudah, yaitu menggunakan kamera ponsel. Akan tetapi gambar yang didapat dari memotret menggunakan kamera ponsel tentu rasanya berbeda dengan gambar yang didapat dari memotret menggunakan kamera profesional.

Namun untuk bisa mengambil gambar menggunakan kamera profesional, perlu pemahaman terhadap teknik-teknik dasar fotografi. Salah satu teknik yang merupakan elemen dasar dalam fotografi yang penting untuk diketahui adalah teknik segitiga pencahayaan atau yang disebut juga segitiga exposure (exposure triangle).

Lalu apa itu segitiga exposure? Dikutip dari laman resmi Universitas Gajah Mada, segitiga exposure adalah tiga elemen atau pengaturan yang bekerjasama untuk membantu sebuah pencahayaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketiga elemen tersebut adalah aperture, shutter speed, dan ISO. Untuk menghasilkan gambar yang bagus, diperlukan pemahaman untuk mengatur tiga elemen tersebut.

Dikutip dari jurnal Analisis Arah Cahaya dalam Studio Fotografi oleh Sigit Setya Kusuma, berikut detikJateng beri penjelasan dari ketiga elemen elemen dasar fotografi tersebut.

ADVERTISEMENT

Apa Saja 3 Elemen Dasar Fotografi?

1. Aperture/Diafragma (Bukaan pada Lensa)

Aperture adalah lubang yang ada pada lensa di mana cahaya itu lewat. Fungsi dari aperture ini adalah untuk mengatur banyak atau sedikitnya cahaya yang akan masuk ke dalam lensa.

Jika aperture diatur melebar, maka akan membuat cahaya yang masuk semakin banyak, hal itu dapat digunakan saat memotret dalam kondisi cahaya minim. Namun, gambar yang dihasilkan akan tajam pada satu sisi dan kabur pada sisi yang lain.

Begitupun sebaliknya, jika aperture diatur menyempit maka cahaya yang masuk akan semakin sedikit dan hal tersebut dapat digunakan saat memotret kondisi pencahayaan yang terlalu terang. Pengaturan aperture yang sempit dapat menangkap semua sisi dengan jelas dan cocok digunakan pada foto landscape.

2. Shutter Speed/Kecepatan Rana

Shutter speed/kecepatan rana adalah elemen yang digunakan untuk mengatur cahaya yang masuk ke dalam kamera setelah melewati aperture. Fungsi dari shutter speed ini adalah untuk mengatur kecepatan dan pencahayaan dari pengambilan gambar ketika masuk ke lensa kamera.

Jika kita mengatur shutter speed dalam kecepatan yang tinggi, maka cahaya yang masuk ke dalam lensa akan semakin sedikit. Hal itu cocok digunakan untuk mengambil gambar objek yang sedang bergerak.

Begitu juga sebaliknya, semakin kecil mengatur shutter speed maka cahaya yang masuk ke dalam lensa akan semakin banyak. Pengaturan ini akan menghasilkan gambar yang kabur ketika kita memotret objek yang bergerak.

3. ISO

ISO adalah elemen dalam segitiga pencahayaan yang fungsinya mengatur sensitivitas pada sensor kamera. Hasil dari pengaturan ISO dapat mempengaruhi cahaya dari gambar yang dihasilkan.

Jika kita mengatur ISO pada settingan tinggi, maka gambar yang dihasilkan akan semakin terang. Namun jika terlalu tinggi maka akan menurunkan kualitas gambar dan muncul banyak bintik kecil (noise).

Begitupun sebaliknya, semakin rendah kita mengatur ISO maka kualitas gambar akan menjadi lebih gelap. Hal itu cocok untuk memotret dalam kondisi pencahayaan yang terlalu terang.

Nahn itulah informasi mengenai segitiga exposure dalam fotografi. Semoga bermanfaat ya detikers!

Artikel ini ditulis oleh Naufal Adam peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(sto/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads