Lirik Lagu Indonesia Raya Beserta Sejarah, Makna, Not, dan Penciptanya

Lirik Lagu Indonesia Raya Beserta Sejarah, Makna, Not, dan Penciptanya

Ulvia Nur Azizah - detikJateng
Rabu, 31 Jul 2024 11:58 WIB
Ilustrasi lagu Indonesia Raya.
Ilustrasi lagu Indonesia Raya. Foto: Istimewa/ Unsplash.com
Solo -

Lagu Indonesia Raya selalu dikumandangkan dalam pengibaran dan penurunan Sang Saka Merah Putih. Selain itu, beberapa perhelatan resmi juga kerap dibuka dengan menyanyikan lagu kebangsaan tersebut. Oleh sebab itu, kita wajib memahami lirik lagu Indonesia Raya.

Indonesia Raya sendiri ditetapkan sebagai lagu kebangsaan Indonesia sejak kemerdekaan tahun 1945 lalu. Hal ini pun diatur di dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan.

"Lagu Kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Lagu Kebangsaan adalah Indonesia Raya," bunyi UU nomor 24 Tahun 2009 Pasal 1 Ayat 4.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lirik Lagu Indonesia Raya

Berikut ini adalah lirik lagu Indonesia Raya berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009, lengkap dengan stanza 1 hingga stanza 3.

Stanza 1:

ADVERTISEMENT

Indonesia, tanah airku
Tanah tumpah darahku
Di sanalah aku berdiri
Jadi pandu ibuku
Indonesia kebangsaanku
Bangsa dan tanah airku
Marilah kita berseru
Indonesia bersatu
Hiduplah tanahku
Hiduplah negeriku
Bangsa ku, rakyatku, semuanya
Bangunlah jiwanya
Bangunlah badannya
Untuk Indonesia Raya

Refrain (diulang dua kali):

Indonesia Raya
Merdeka, Merdeka
Tanahku, negeriku
Yang kucinta
Indonesia Raya
Merdeka, Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya

Stanza 2:

Indonesia, tanah yang mulia
Tanah kita yang kaya
Di sanalah aku berdiri
Untuk selama-lamanya
Indonesia, tanah pusaka
Pusaka kita semuanya
Marilah kita mendoa
Indonesia bahagia
Suburlah tanahnya
Suburlah jiwanya
Bangsanya, rakyatnya, semuanya
Sadarlah hatinya
Sadarlah budinya
Untuk Indonesia Raya

Refrain (diulang dua kali):

Indonesia Raya
Merdeka, Merdeka
Tanahku, negeriku
Yang kucinta
Indonesia Raya
Merdeka, Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya

Stanza 3:

Indonesia, tanah yang suci
Tanah kita yang sakti
Di sanalah aku berdiri
Menjaga ibu pertiwi
Indonesia, tanah berseri
Tanah yang aku sayangi
Marilah kita berjanji
Indonesia abadi
Selamatlah rakyatnya
Selamatlah putranya
Pulau-pulau yang selamanya
Majulah negerinya
Majulah pandunya
Untuk Indonesia Raya

Refrain (diulang dua kali):

Indonesia Raya
Merdeka, Merdeka
Tanahku, negeriku
Yang kucinta
Indonesia Raya
Merdeka, Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya

Not Angka Indonesia Raya

Dilansir detikHot, berikut ini adalah not angka untuk lagu Indonesia Raya.

7.12 7 7 6 6 5 2
Indonesia tanah airku

2 2 3 2 1 7.6.
Tanah tumpah darahku

6. 7. 1 6 6 5 5 4/ 3
Di sanalah aku berdiri

2 2 4/ 3 2 1 7.
Jadi pandu ibuku

7. 1 2 7 7 6 6 5 2
Indonesia kebangsaanku

2 2 3 2 5 6 4/ 3
Bangsa dan Tanah Airku

3 3 1' 1' 7 6 2' 5
Marilah kita berseru

4/ 3 2 1'7 6 5
Indonesia bersatu

2 2 3 1'1'1'
Hiduplah tanahku

1' 1' 7 5 5 5
Hiduplah negeriku

4/ 5 6 2' 2' 1'1'7 5
Bangsaku rakyatku semuanya

2 2 3 1' 1'1'
Bangunlah jiwanya

1' 1' 7 5 5 5
Bangunlah badannya

4/ 5 6 2' 2'7 6 5
Untuk Indonesia Raya

5 5 1'3' 3'3'
Indonesia Raya

3'3'2' 7 7 7
Merdeka merdeka

2' 2'1' 6 6 6 2' 1' 7 5
Tanahku negriku yang kucinta

5 5 1'3' 3'3'
Indonesia raya

3'3' 2' 7 7 7
Merdeka merdeka

2'2' 2' 1'7 6 7 6 5
Hiduplah Indonesia Raya

5 5 1'3' 3'3'
Indonesia Raya

3' 3'2' 7 7 7
Merdeka merdeka

2' 2'1' 6 6 6 2' 1' 7 5
Tanahku negriku yang kucinta

5 5 1'3' 3'3'
Indonesia Raya

3'3' 2' 7 7 7
Merdeka merdeka

2'2' 2' 1'7 6 7 6 5
Hiduplah Indonesia Raya

Makna Lagu Indonesia Raya

Berdasarkan informasi pada laman resmi Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, lagu 'Indonesia Raya' memiliki makna mendalam dalam setiap stanzanya. Pada stanza pertama, frasa "marilah kita berseru Indonesia bersatu" merupakan seruan untuk persatuan Indonesia yang saat itu belum merdeka.

Perubahan posisi frasa "bangunlah jiwanya, bangunlah badannya" menunjukkan pentingnya membangkitkan semangat jiwa sebelum fisik, sebagaimana pendapat Ir Soekarno yang menekankan bahwa jiwa harus lebih dahulu bangkit untuk menggerakkan tubuh.

Stanza kedua menekankan frasa "marilah kita mendoa, Indonesia bahagia," yang mencerminkan harapan dan doa untuk kesejahteraan Indonesia. Lirik "sadarlah budinya, sadarlah hatinya" mengingatkan pentingnya memiliki budi pekerti dan hati yang baik dalam masyarakat.

Pada stanza ketiga, lirik "marilah kita berjanji, Indonesia abadi" mencerminkan sumpah setia dan harapan untuk Indonesia yang abadi. Lirik "selamatlah rakyatnya, selamatlah putranya, pulaunya, lautnya, semuanya" menyiratkan amanat agraria yang mencakup seluruh aspek Indonesia, yaitu tanah, laut, hingga ruang angkasa.

Sejarah Lagu Indonesia Raya

Dikutip dari buku Sejarah Perjuangan Umat Islam Indonesia oleh Abdul Haris, Lagu 'Indonesia Raya' mulai diciptakan pada tahun 1924 setelah WR Supratman membaca tantangan dalam majalah Timbul untuk menciptakan lagu kebangsaan Indonesia.

Lagu ini pertama kali diperdengarkan secara publik pada malam penutupan Kongres Pemuda II di Jakarta pada Oktober 1928. Semua peserta kongres terpesona mendengarnya, dan lagu tersebut segera populer di kalangan pergerakan nasional.

Setelah kemerdekaan Indonesia, 'Indonesia Raya' ditetapkan sebagai lagu kebangsaan dan simbol persatuan bangsa. Namun, kepopuleran lagu ini menimbulkan kekhawatiran bagi pemerintah kolonial Belanda, yang melarang penyanyiannya pada tahun 1930, dengan alasan mengganggu ketertiban. Supratman juga ditahan dan diancam oleh pihak Belanda, tetapi dukungan publik membantu mengurangi penindasan.

Setelah kembali dari penahanan, Supratman menciptakan lagu baru, 'Matahari Terbit,' yang juga menghadapi penentangan dari pemerintah Belanda. Pada 17 Agustus 1938, Supratman wafat, dan tanggal kematiannya kebetulan bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia. Supratman kemudian dikebumikan di Kenjeran, Surabaya. Hari lahir Supratman kini diperingati sebagai Hari Musik Nasional di Indonesia.

Mengenal WR Supratman, Pencipta Indonesia Raya

WR Supratman lahir pada 19 Maret 1903 di Desa Somongari, Purworejo, Jawa Tengah. Ia pindah ke Jatinegara setelah tiga bulan lahir. Pendidikan awalnya dimulai di Frobelschool Jakarta dan dilanjutkan di Tweede Inlandsche School, lulus tahun 1917. Setelah lulus ujian Klein Ambtenaar Examen (KAE) tahun 1919, ia melanjutkan ke Normaalschool.

WR Supratman memulai karir musiknya dengan hadiah biola dari kakak iparnya dan mendirikan grup jazz band 'Black And White'. Ia juga bekerja sebagai jurnalis di surat kabar 'Kaoem Moeda' dan 'Sin Po'. WR Supratman menciptakan lagu 'Indonesia Raya' yang pertama kali diperdengarkan pada Kongres Pemuda II tahun 1928.

Karena lagu tersebut mengandung kata 'Merdeka', pemerintah Hindia Belanda melarang masyarakat menyanyikan lagu tersebut di depan umum pada tahun 1930. WR Supratman meninggal dunia pada 17 Agustus 1938 di Surabaya dan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Kenjeran.

Negara memberikan penghargaan kepadanya dengan anugerah Bintang Mahaputra Anumerta III pada 17 Agustus 1960 dan gelar Pahlawan Nasional pada 20 Mei 1971, serta Tanda Kehormatan Bintang Mahaputra Utama pada 19 Juni 1974.

Demikian penjelasan lengkap mengenai lirik lagu Indonesia Raya beserta sejarah, makna, not, dan penciptanya. Semoga penjelasan di atas bermanfaat!




(par/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads