Benarkah Doa Orang Terzalimi Dikabulkan Allah SWT? Berikut Dalilnya

Benarkah Doa Orang Terzalimi Dikabulkan Allah SWT? Berikut Dalilnya

Anindya Milagsita - detikJateng
Kamis, 25 Jul 2024 17:37 WIB
Beautiful Asian young Muslim woman sit on the floor in her house and praying for a holy god - Allah in Islam believe.
Ilustrasi berdoa Foto: Getty Images/golfcphoto
Solo -

Sebagian besar kaum muslim berusaha untuk tidak berbuat zalim kepada orang lain karena menganggap doa orang terzalimi lebih mustajab sebab dilakukan dengan penuh ketulusan dan keikhlasan. Namun, yang menjadi pertanyaan adalah apakah benar doa orang terzalimi dikabulkan Allah SWT?

Terkait dengan larangan bersikap zalim terhadap makhluk lain telah disampaikan dalam firman Allah SWT melalui Al-Quran. Merujuk dari buku 'Etika Islam: Kajian Etika Sosial dan Lingkungan Hidup' karya Prof Dr Sukron Kamil, terdapat sebuah ayat yang menekankan keadilan dan larangan untuk bersikap zalim atau merugikan makhluk lain. Ayat tersebut berasal dari Surat Al-Baqarah yang menyampaikan firman Allah SWT bahwa:

فَاِنْ لَّمْ تَفْعَلُوْا فَأْذَنُوْا بِحَرْبٍ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖۚ وَاِنْ تُبْتُمْ فَلَكُمْ رُءُوْسُ اَمْوَالِكُمْۚ لَا تَظْلِمُوْنَ وَلَا تُظْلَمُوْنَ ۝٢٧٩

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fa il lam taf'alû fa'dzanû biḫarbim minallâhi wa rasûlih, wa in tubtum fa lakum ru'ûsu amwâlikum, lâ tadhlimûna wa lâ tudhlamûn.

Artinya: "Jika kamu tidak melaksanakannya, ketahuilah akan terjadi perang (dahsyat) dari Allah dan Rasul-Nya. Akan tetapi, jika kamu bertobat, kamu berhak atas pokok hartamu. Kamu tidak berbuat zalim (merugikan) dan tidak dizalimi (dirugikan)" (QS. Al-Baqarah: 279).

ADVERTISEMENT

Berbuat zalim atau merugikan menjadi sebuah perilaku buruk yang hendaknya tidak dilakukan oleh kaum muslim. Terlebih lagi terdapat sebuah anggapan yang menyebut doa orang-orang terzalimi lebih mustajab karena akan dikabulkan oleh Allah SWT.

Lantas benarkah doa orang terzalimi akan dikabulkan oleh Allah SWT? Sebagai cara untuk mengetahui jawabannya, berikut akan dipaparkan penjelasannya secara lengkap.

Dalil Mengenai Doa Orang Terzalimi

Salah satu yang menjadi dasar mengenai doa-doa orang terzalimi tercantum dalam berbagai hadits yang berisikan anjuran sekaligus pengingat dari Rasulullah SAW. Tidak terkecuali yang disampaikan dalam buku 'Doa Mustajab untuk Muslimah' oleh Wira Kautsari Wijayanti, Lc, MA, bahwa Rasulullah SAW memberikan peringatan kepada umatnya agar berhati-hati dengan orang yang terzalimi. Sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim bahwa:

وَاتَّقِ دَعْوَةَ الْمَظْلُومِ فَإِنَّهُ لَيْسَ بَيْنَهَا وَبَيْنَ اللَّهِ حِجَابٌ.

Artinya: "Dan berhati-hatilah terhadap doa orang yang terzalimi, karena tidak ada penghalang antara doanya dengan Allah" (HR. Bukhari dan Muslim).

Sementara itu, Abdul Hamid dalam bukunya berjudul 'Kedahsyatan Doa Orang-Orang Teraniaya' menjelaskan riwayat lainnya yang menyatakan doa orang teraniaya atau dizalimi akan dikabulkan oleh Allah SWT. Melalui sebuah riwayat terdapat sabda Rasulullah SAW bahwa:

"Ada tiga doa yang tidak diragukan lagi padanya (untuk dikabulkan): doa seorang musafir, doa orang yang dizalimi, dan doa orang tua untuk anaknya" (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).

Kemudian terdapat riwayat lain tentang mustajabnya doa orang teraniaya. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:

"Doa orang yang teraniaya terkabulkan. Apabila ia seorang durhaka, maka kedurhakaannya akan kembali kepada diri sendiri" (HR. Ahmad).

Riwayat tersebut sejalan dengan apa yang disampaikan dalam buku 'Baiti Jannati Keluarga Yang Diberkahi Allah' karya Malik al-Mughis, bahwa Abu Hurairah menyampaikan terkait pesan Rasulullah SAW mengenai tiga doa yang mustajab atau dikabulkan oleh Allah SWT. Dikatakan bahwa Nabi SAW bersabda:

"Ada tiga jenis doa yang mustajab (terkabul) tidak diragukan lagi, yaitu doa orang yang terzalimi, doa orang yang bepergian, dan doa orang tua kepada anaknya" (HR. Abu Dawud).

Mengenai tiga jenis doa yang telah disebutkan sebelumnya, Al Munawi menjelaskan alasan mengapa doa tersebut dapat dikabulkan oleh Allah SWT. Pada orang yang terzalimi, akan dikabulkan karena orang tersebut sedang mengalami kezaliman yang berasal dari orang lain. Kemudian doa orang musafir juga dikabulkan karena kondisinya yang mengalami kesendirian dan terasing di perjalanan. Berbeda dengan doa orang tua yang dikabulkan karena kedudukan mereka yang mulia di sisi Allah SWT.

Bacaan Doa Orang Terzalimi

Lantas bagaimana bacaan doa orang terzalimi? Sejatinya, tidak ada dalil khusus mengenai doa orang terzalimi. Sebaliknya, terdapat beberapa bacaan yang dapat diamalkan oleh kaum muslim agar terhindar dari kezaliman dari orang lain.

Sulthan Adam, SQ dalam bukunya 'Doa dan Wirid Penolak Bala; 100+ Doa dan Bacaan Ruqyah dalam Al-Quran dan Hadis' menjelaskan ada dua bacaan doa yang dapat dilantunkan setiap muslim sebagai pelindung dari orang-orang yang zalim. Kedua doa tersebut berasal dari potongan surat di dalam Al-Quran yaitu Surat Al-Qashash dan Al-A'raf. Sebagaimana

فَخَرَجَ مِنْهَا خَاۤىِٕفًا يَّتَرَقَّبُۖ قَالَ رَبِّ نَجِّنِيْ مِنَ الْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَࣖ ۝٢١

fa kharaja min-hâ khâ'ifay yataraqqabu qâla rabbi najjinî minal-qaumidh-dhâlimîn

Artinya: "Maka, keluarlah dia (Musa) dari kota itu dengan rasa takut dan waspada. Dia berdoa, 'Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari kaum yang zalim'." (QS. Al-Qashash: 21).

۞ وَاِذَا صُرِفَتْ اَبْصَارُهُمْ تِلْقَاۤءَ اَصْحٰبِ النَّارِۙ قَالُوْا رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا مَعَ الْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَࣖ ۝٤٧

wa idzâ shurifat abshâruhum tilqâ'a ash-ḫâbin-nâri qâlû rabbanâ lâ taj'alnâ ma'al-qaumidh-dhâlimîn

Artinya: "Apabila pandangan mereka dialihkan ke arah penghuni neraka, mereka berkata, 'Ya Tuhan kami, janganlah Engkau tempatkan kami bersama kaum yang zalim itu'." (QS. Al-A'raf: 47).

Nah, itulah tadi pembahasan mengenai benarkah doa orang terzalimi dikabulkan oleh Allah SWT lengkap dengan doa yang dapat diamalkan agar terhindar dari orang-orang zalim. Semoga bermanfaat.




(par/par)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads