Kalender Hijriah Hari Ini 20 Juli 2024 Tanggal Berapa? Simak di Sini!

Kalender Hijriah Hari Ini 20 Juli 2024 Tanggal Berapa? Simak di Sini!

Rayza Teguh Prastiyo - detikJateng
Sabtu, 20 Jul 2024 07:30 WIB
Ilustrasi 1 muharram 2024
Ilustrasi kalender Hijriah hari ini di bulan Muharram. Foto: Ilustrasi: Jelita Nurisia Fajrina
Solo -

Kalender Hijriah merupakan sistem penanggalan yang digunakan oleh kaum muslim untuk menentukan hari, tanggal, hingga tahun. Tanggal berapa hari ini 20 Juli 2024 berdasarkan kalender Hijriah?

Pemerintah melalui Kemenag RI telah mengeluarkan Kalender Hijriah Indonesia 2024 yang dapat digunakan sebagai acuan bagi umat Islam di Indonesia untuk menentukan jadwal sholat, puasa, hingga peringatan hari besar keagamaan.

Untuk mengetahui tanggal berapa hari ini 20 Juli 2024 berdasarkan kalender Hijriah, detikers perlu menyimak informasi yang telah detikJateng himpun berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kalender Hijriah Hari Ini 20 Juli 2024 Tanggal Berapa?

Keputusan tanggal 1 Muharram atau momen tahun baru Islam mengacu pada putusan pemerintah Indonesia, Muhammadiyah, dan Nahdlatul Ulama (NU) yang terdapat beda waktu penetapan tanggal di antara ketiganya, berikut informasi lengkapnya.

Tanggal Hijriah 20 Juli 2024 Berdasarkan Pemerintah

Berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia 2024 oleh Kemenag RI, 1 Muharram atau perayaan tahun baru Islam 1446 H berbarengan dengan tanggal 7 Juli 2024. Oleh karena itu, pada hari ini, Sabtu, 20 Juli 2024 merupakan tanggal 14 Muharram 1446 H.

ADVERTISEMENT

Pada tanggal 14 Muharram ini, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan puasa sunnah Ayyamul Bidh. Puasa ini dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut di pertengahan setiap bulan, tepatnya pada tanggal 13, 14, dan 15.

Tanggal Hijriah 20 Juli 2024 Berdasarkan Muhammadiyah

Penetapan awal tahun baru Islam bagi Muhammadiyah sama dengan keputusan milik pemerintah, sehingga pada hari ini, Sabtu, 20 Juli 2024 berbarengan dengan tanggal 14 Muharram 1446 H.

Tanggal Hijriah 19 Juli 2024 Menurut NU

Berdasarkan keputusan NU yang telah melakukan rukyatul hilal pada tanggal 6 Juli 2024 atau 29 Dzulhijjah 1445 H, hilal atau Bulan Sabit baru belum nampak di langit. Dengan demikian, melalui surat keputusan yang dikeluarkan Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama disampaikan 1 Muharram jatuh pada tanggal 8 Juli 2024.

Sehingga pada hari ini, Sabtu, 20 Juli 2024 merupakan tanggal 13 Muharram 1446 H berdasarkan penanggalan Hijriah.

Amalan yang Dapat Dilakukan di Bulan Muharram

Dikutip dari laman NU, Muhammadiyah, Kemenag RI, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), dan Majelis Ulama Indonesia (MUI), terdapat beberapa amalan yang dapat dilakukan umat Islam saat bulan Muharram tiba. Berikut daftar amalan lengkapnya:

  • Melaksanakan puasa sunnah Tasua
  • Melaksanakan puasa sunnah Asyura
  • Menyambung tali silaturahim dengan keluarga dan saudara
  • Melakukan sholat
  • Menyucikan diri dengan mandi
  • Bersedekah kepada yang membutuhkan
  • Mengusap kepala anak yatim dengan mendoakan kebaikannya
  • Berziarah kepada makam leluhur atau ulama
  • Memakai celak di mata
  • Memotong kuku atau menjaga kebersihan diri
  • Membaca Surat Al-Ikhlas sebanyak 1000 kali
  • Memperbanyak doa kepada Allah SWT
  • Berdzikir kepada Allah SWT
  • Membaca dan mengamalkan Al-Quran
  • Menghindari segala perbuatan maksiat
  • Menjenguk orang yang sedang sakit
  • Keutamaan Bulan Muharram

Setelah detikers mengetahui amalan apa saja yang dapat dilakukan pada bulan Muharram, selanjutnya detikers perlu mengetahui keutamaan yang dapat diperoleh bagi siapa saja yang menjalankan amalannya dengan hati yang ikhlas.

Keutamaan Bulan Muharram

Kembali dikutip dari sumber yang sama, bulan Muharram memiliki beberapa keutamaan yang disebutkan secara langsung pada kitab suci Al Quran hingga hadits Rasulullah SAW, berikut uraian lengkap tentang keutamaan di bulan Muharram:

1. Muharram Bulan yang Mulia

Bulan Muharram merupakan salah satu dari empat bulan haram (mulia) dalam kalender Hijriyah Islam selain Dzulkaidah, Dzulhijjah, dan Rajab. Hal tersebut dijelaskan dalam Al-Quran, Surat At Taubat, ayat 36 sebagai berikut:

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌۗ ذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةًۗ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ ۝٣٦

Latin: inna 'iddatasy-syuhûri 'indallâhitsnâ 'asyara syahran fî kitâbillâhi yauma khalaqas-samâwâti wal-ardla min-hâ arba'atun ḫurum, dzâlikad-dînul-qayyimu fa lâ tadhlimû fîhinna anfusakum wa qâtilul-musyrikîna kâffatang kamâ yuqâtilûnakum kâffah, wa'lamû annallâha ma'al-muttaqîn

Artinya: "Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa."

2. Dihapusnya Dosa Satu Tahun yang Lalu dengan Puasa Asyura

Bagi umat Islam yang menjalankan puasa sunnah Asyura dengan benar sesuai syariat Islam, maka akan mendapatkan pahala dengan dihapuskan dosa selama satu tahun ke belakang.

Hal ini sejalan dengan salah satu hadits sebagai berikut:

عَنْ أَبِي قَتَادَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صِيَامٍ يَوْمٍ عَاشُورَاءَ، فَقَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ المَاضِيَةً. (رواه مسلم)

Artinya: "Diriwayatkan dari Abu Qatadah ra: sungguh Rasulullah SAW bersabda pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari Asyura, lalu beliau menjawab: 'Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat." (HR Muslim)

3. Bagi Orang yang Menafkahi Keluarga Rezekinya akan Dilapangkan

Bagi seorang muslim yang menjadi tulang punggung keluarga atau memberikan nafkah kepada keluarga, maka Allah SWT memberikan keluasan rezeki baginya. Pada tanggal 10 Muharram, orang tersebut dianjurkan untuk menambah jumlah uang belanja untuk keluarga. Habib Muhammad bin Farid Al-Muthohar menyampaikan bahwa amalan kebaikan tersebut merupakan salah satu ajaran Nabi.

4. Puasa 1 Hari di Bulan Muharram Setara Puasa 30 Hari

Puasa sehari di bulan Muharram pahalanya setara dengan puasa selama 30 hari. Hal ini seperti diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Orang yang berpuasa pada hari Arafah maka menjadi pelebur dosa dua tahun, dan orang yang berpuasa sehari dari bulan Muharram maka baginya sebab puasa setiap sehari pahala 30 hari puasa'." (HR at-Thabarani dalam al-Mu'jamus Shaghîr. Ini hadits gharîb namun sanadnya tidak bermasalah).

5. Pahalanya Dilipatgandakan

Umat Islam yang menjalankan amalan baik selama di bulan Muharram, Allah SWT akan mendapatkan pahala yang dilipatgandakan. Hal tersebut juga berlaku jika kaum muslim melaksanakan amalan buruk, yaitu dosa yang didapat akan dilipatgandakan.

13 Peristiwa Penting di Bulan Muharram

Dikutip dari laman NU Online dan buku 'Kisah Para Nabi & Rasul: Kisah 31 Nabi dari Adam hingga Isa' karya Ibnu Katsir, bulan Muharram merupakan salah satu bulan haram atau mulia di antara tiga bulan lainnya yaitu Dzulkaidah, Dzulhijjah, dan Rajab. Tak heran jika terdapat peristiwa penting pada masa lampau di bulan pertama pada kalender Hijriah ini.

Peristiwa yang terjadi pada bulan Muharram terdapat pada kitab klasik Islam yaitu 'Kitab I'anah at-Thalibin, II/267' yang di dalamnya merangkum beberapa peristiwa bersejarah. Simak uraian peristiwa di bulan Muharram berikut ini:

1. Diterimanya Taubat Nabi Adam Setelah Diturunkan dari Surga

Setelah melanggar perintah Allah dengan memakan buah terlarang, Nabi Adam dan Hawa diturunkan dari surga ke bumi. Di bumi, Nabi Adam dan Hawa bertaubat dengan sungguh-sungguh dan Allah menerima taubat mereka. Allah mengajarkan Nabi Adam kalimat-kalimat untuk bertaubat yang kemudian diucapkannya dengan penuh penyesalan.

2. Diangkatnya Nabi Idris ke Tempat yang Tinggi

Nabi Idris dikenal sebagai nabi yang sangat taat dan memiliki banyak ilmu pengetahuan. Dalam Al-Quran disebutkan bahwa Nabi Idris diangkat ke tempat yang tinggi (surah Maryam, ayat 57). Menurut beberapa tafsir, Nabi Idris diangkat ke langit sebagai bentuk penghargaan atas ketaatannya kepada Allah.

3. Diturunkannya Nabi Nuh dari Kapal Setelah Banjir Bandang

Nabi Nuh diperintahkan oleh Allah untuk membuat kapal besar karena akan terjadi banjir besar yang akan menenggelamkan seluruh bumi. Setelah banjir surut, kapal Nabi Nuh mendarat di Gunung Judi dan Allah memerintahkan Nabi Nuh dan pengikutnya untuk turun dari kapal dan memulai kehidupan baru di bumi yang telah dibersihkan dari kaum yang ingkar.

4. Nabi Ibrahim Diselamatkan dari Bakaran Apinya Raja Namrud

Raja Namrud yang marah karena Nabi Ibrahim menentang penyembahan berhala, memerintahkan agar Nabi Ibrahim dibakar hidup-hidup. Namun, Allah menyelamatkan Nabi Ibrahim dengan memerintahkan api untuk menjadi dingin dan menyelamatkan Nabi Ibrahim dari api tersebut.

5. Diturunkannya Kitab Taurat pada Nabi Musa

Allah menurunkan kitab Taurat kepada Nabi Musa sebagai petunjuk bagi Bani Israel. Kitab ini diturunkan di Gunung Sinai setelah Nabi Musa berpuasa selama 40 hari.

6. Dikeluarkannya Nabi Yusuf dari Penjara

Nabi Yusuf dipenjara karena fitnah dari Zulaikha. Namun, setelah Raja Mesir mendengar tentang kemampuan Nabi Yusuf dalam menafsirkan mimpi, ia memerintahkan agar Nabi Yusuf dibebaskan dari penjara dan diangkat sebagai penasehat raja.

7. Disembuhkannya Kebutaan Nabi Yaqub dari Wasilah Pakaiannya Nabi Yusuf

Setelah bertahun-tahun terpisah dari putranya, Nabi Yusuf mengirimkan bajunya kepada ayahnya, Nabi Yaqub, yang telah buta karena menangis terus-menerus. Ketika baju tersebut diletakkan di wajah Nabi Yaqub, Allah menyembuhkan kebutaannya.

8. Disembuhkannya Nabi Ayyub dari Sakit Kulit yang Berkepanjangan

Nabi Ayyub mengalami ujian berat dengan penyakit kulit yang sangat parah. Namun, ia tetap sabar dan berdoa kepada Allah. Akhirnya, Allah menyembuhkan penyakit Nabi Ayyub dengan memerintahkannya untuk menjejakkan kakinya ke tanah, dan dari situ keluar air yang menyembuhkan penyakitnya.

9. Dikeluarkannya Nabi Yunus dari Perut Ikan Nun

Nabi Yunus ditelan oleh ikan besar setelah meninggalkan kaumnya yang ingkar. Dalam perut ikan, Nabi Yunus berdoa dan memohon ampunan kepada Allah. Allah mendengar doanya dan memerintahkan ikan tersebut untuk memuntahkan Nabi Yunus ke daratan.

10. Mukjizat Nabi Musa Membelah Laut Merah

Ketika Nabi Musa dan Bani Israil dikejar oleh Firaun dan pasukannya, Allah memerintahkan Nabi Musa untuk memukul laut dengan tongkatnya. Lautan pun terbelah dan memberikan jalan bagi Bani Israil untuk menyebrang. Setelah Bani Israil selamat, laut kembali seperti semula dan menenggelamkan Firaun dan pasukannya.

11. Diampuninya Nabi Daud dari Kesalahannya

Nabi Daud pernah melakukan kesalahan dalam menyelesaikan perselisihan antara dua orang. Ketika disadarkan akan kesalahannya, ia segera bertaubat kepada Allah. Allah menerima taubatnya dan mengampuni kesalahannya.

12. Nabi Sulaiman Diberi Kekuasaan Berupa Kerajaan

Nabi Sulaiman diberikan kekuasaan yang besar oleh Allah SWT, termasuk kemampuan untuk berbicara dengan hewan dan mengendalikan jin. Kerajaannya sangat luas dan makmur, serta dikenal sebagai kerajaan yang adil dan bijaksana.

13. Diangkatnya Nabi Isa ke Langit Setelah Dikepung Bangsa Romawi

Menurut keyakinan Islam, Nabi Isa tidak disalib, tapi diangkat ke langit oleh Allah. Bangsa Romawi dan orang-orang yang ingin menyalibnya disesatkan dengan seseorang yang diserupakan dengan Nabi Isa.

Sistem Penetapan Kalender Hijriah

Menurut jurnal berjudul "Aspek Ketauhidan Dalam Sistem Kalender Hijriah" karya Jayusman, dijelaskan bahwa sistem penanggalan Hijriah sangat penting bagi umat Islam untuk mencatat dan merencanakan peristiwa penting dalam kehidupan, baik secara individu maupun sosial.

Kalender Hijriah, yang digunakan oleh umat Islam untuk ibadah, didasarkan pada perhitungan hisab hakiki. Hisab hakiki adalah metode yang mengikuti pergerakan nyata bulan dan bumi. Gerakan bulan tidak selalu konstan dan tidak pula acak, tetapi bergantung pada posisi hilal di awal setiap bulan.

Penanggalan Hijriah termasuk dalam kategori sistem penanggalan astronomi karena didasarkan pada fenomena astronomi yang sebenarnya terjadi. Ini berbeda dengan kalender Masehi yang hanya menggunakan aturan numerik (rata-rata perhitungan fenomena astronomi), sehingga disebut juga kalender aritmetika.

Dalam kalender Hijriah, hari atau tanggal baru dimulai saat matahari terbenam. Awal bulan baru ditandai dengan munculnya hilal di langit barat pada waktu Magrib setelah konjungsi atau ijtimak. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-Quran, Surat Al-Baqarah, ayat 189:

۞ يَسـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْاَهِلَّةِۗ قُلْ هِيَ مَوَاقِيْتُ لِلنَّاسِ وَالْحَجِّۗ وَلَيْسَ الْبِرُّ بِاَنْ تَأْتُوا الْبُيُوْتَ مِنْ ظُهُوْرِهَا وَلٰكِنَّ الْبِرَّ مَنِ اتَّقٰىۚ وَأْتُوا الْبُيُوْتَ مِنْ اَبْوَابِهَاۖ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ ۝١٨٩

"Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang bulan sabit. Katakanlah, 'Itu adalah (penunjuk) waktu bagi manusia dan (ibadah) haji.' Bukanlah suatu kebajikan memasuki rumah dari belakangnya, tetapi kebajikan itu adalah (kebajikan) orang yang bertakwa. Masukilah rumah-rumah dari pintu-pintunya, dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung."

Demikian informasi lengkap tentang tanggal berapa hari ini 19 Juli 2024 berdasarkan penanggalan Hijriah. Semoga bermanfaat ya detikers!




(sto/rih)


Hide Ads