Arti 'Jangan Ambil Apapun Selain Foto Jangan Bunuh Apapun Selain Waktu'

Arti 'Jangan Ambil Apapun Selain Foto Jangan Bunuh Apapun Selain Waktu'

Anindya Milagsita - detikJateng
Jumat, 19 Jul 2024 17:40 WIB
fotografer kamera
Ilustrasi fotografer, salah satu profesi yang menggunakan pedoman tersebut Foto: Unspslah
Solo -

Pada saat berkunjung ke sebuah lokasi tertentu, seseorang kerap menjumpai sebuah ungkapan yang sengaja dipasang bertuliskan 'jangan ambil apapun selain foto, jangan bunuh apapun selain waktu'. Namun, yang menjadi pertanyaan adalah apa arti 'jangan ambil apapun selain foto, jangan bunuh apapun selain waktu'?

Terkait ungkapan 'jangan ambil apapun selain foto, jangan bunuh apapun selain waktu', sebenarnya ada versi lain yang lebih panjang dan tak kalah sering dijumpai di sejumlah lokasi. Ungkapan yang dimaksud adalah 'jangan ambil apapun selain foto, jangan tinggalkan apapun kecuali jejak kaki, jangan bunuh apapun selain waktu'. Ungkapan tersebut ternyata sebagai wujud peringatan bagi siapa saja yang melihatnya.

Secara umum, ungkapan tadi kerap dipasang pada beberapa lokasi wisata hingga alam yang tidak jarang dikunjungi oleh manusia. Tidak hanya sebagai peringatan, ungkapan 'jangan ambil apapun selain foto, jangan bunuh apapun selain waktu' juga menyimpan arti tersendiri yang perlu untuk diketahui oleh setiap orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas apa arti 'jangan ambil apapun selain foto jangan bunuh apapun selain waktu'? Sebagai cara untuk mengetahui jawabannya, mari simak penjelasannya berikut ini.

Arti 'Jangan Ambil Apapun Selain Foto, Jangan Bunuh Apapun Selain Waktu'

Mengenai ungkapan tersebut, mari kita mengenal secara lebih dekat terkait dengan versi lengkap kalimat tadi dalam bahasa Inggris. Apabila dikutip dari laman Root & Shoots United States, terdapat sebuah ungkapan yang kerap digunakan oleh seseorang dari berbagai dunia untuk menunjukkan rasa cinta dan hormat terhadap alam sekitarnya.

ADVERTISEMENT

Ungkapan tersebut berbunyi, 'Take nothing but pictures, leave nothing but footprints, kill nothing but time.' Apabila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia ungkapan tersebut bertuliskan, 'Jangan ambil apapun selain foto, jangan tinggalkan apapun selain jejak kaki, jangan bunuh apapun selain waktu'.

Sementara itu, mengacu pada laman The Wild Focus Project, dikatakan bahwa ungkapan 'jangan tinggalkan apapun kecuali jejak kaki, jangan ambil apapun selain gambar, jangan bunuh apapun selain waktu' menjadi salah satu pedoman yang dipegang oleh para fotografer yang kerap berada di alam untuk menangkap gambar fenomena alam maupun satwa-satwa liar yang ada di dalamnya.

Kemudian dipaparkan dalam sebuah jurnal bertajuk 'Jangan Ambil Apapun Selain Foto dan Jangan Tinggalkan Apapun Selain Jejak Kaki (Cerita Seorang Rooftopper)' karya Yusuf Kurniawan, dkk., bahwa ungkapan 'jangan ambil apapun selain foto, jangan tinggalkan apapun selain jejak kaki, jangan bunuh apapun selain waktu' menjadi pedoman bagi para rooftopper atau pemanjat gedung-gedung tinggi agar tidak pernah melakukan kerusakan apapun selama melakukan kegiatan ekstrim tersebut. Tak hanya itu, setelah selesai berfoto, mereka juga akan pergi dari lokasi tanpa meninggalkan apapun kecuali jejak kaki mereka.

Hal tersebut sejalan dengan apa yang dikatakan dalam buku 'Rona' yang diterbitkan oleh Nusa Media Grafindo, bahwa ungkapan 'jangan mengambil apapun selain foto, atau meninggalkan apapun selain jejak, serta tidak membunuh apapun selain waktu' merupakan moto yang dijadikan acuan bagi para pecinta alam di seluruh dunia.

Merujuk dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa arti dari ungkapan 'jangan ambil apapun selain foto, jangan bunuh apapun selain waktu, jangan meninggalkan apapun selain jejak' merupakan moto atau pedoman yang dipegang oleh para pencinta alam. Namun demikian, ungkapan tersebut diharapkan juga dapat diperhatikan oleh setiap orang yang tengah mengunjungi lokasi-lokasi tertentu, baik yang berkaitan dengan alam maupun lokas-lokasi yang lain.

Cara Menjaga Alam sebagai Pengunjung

Lantas bagaimana cara menjaga alam yang bisa dilakukan oleh seseorang saat mengunjungi tempat-tempat tertentu? Dirangkum dari laman The Sloth Foundation, berikut cara menjaga alam sebagai pengunjung:

1. Tidak Boleh Berbuat Kerusakan

Langkah pertama dalam menjaga alam sebagai pengunjung adalah tidak boleh berbuat kerusakan apapun. Hal ini berkaitan dengan merusak properti, berjalan di luar jalur yang telah ditandai, mengambil tanaman, maupun membawa pulang barang-barang yang ada di area sekitar alam hingga berbagai tempat wisata.

2. Jangan Mendukung Kekejaman Terhadap Hewan

Selanjutnya tidak disarankan untuk mendukung kekejaman terhadap hewan. Baik itu pertunjukan yang membuat hewan dapat berkontak langsung dengan manusia maupun yang memberikan keuntungan bagi manusia dibandingkan dengan berfokus pada kesejahteraan.

3. Mendukung Penduduk Lokal

Tidak hanya menjaga apa yang ada di lokasi wisata atau alam, tetapi juga ikut mendukung penduduk lokal. Misalnya saja dengan membeli produk-produk yang ditawarkan oleh penduduk lokal. Hal ini diharapkan dapat memberikan pengaruh positif dalam kehidupan sekitar lokasi wisata maupun alam yang dikunjungi oleh seseorang.

Demikian tadi pembahasan mengenai arti 'jangan ambil apapun selain foto, jangan bunuh apapun selain waktu' sebagai ungkapan untuk menjadi pengingat bagi setiap orang agar selalu menjaga alam di sekitarnya beserta dengan cara yang dapat dilakukan untuk mewujudkannya. Semoga informasi ini bermanfaat.




(par/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads