Ketika mengundurkan diri, baik dari pekerjaan ataupun organisasi, setiap orang memerlukan alasan yang baik. Tujuannya adalah supaya alasan tersebut dapat diterima dan perpisahan berlangsung baik. Seperti apa contoh alasan mengundurkan diri yang baik?
Tak sedikit karyawan maupun anggota organisasi yang memutuskan untuk mengundurkan diri karena satu dan lain hal. Adapun salah satu cara agar pengajuan pengunduran diri tersebut disetujui adalah dengan menyampaikan alasan dengan baik.
Bagi detikers yang tengah mencari contoh alasan yang baik untuk mengundurkan diri dari perusahaan maupun organisasi bisa menggunakan contoh di bawah ini sebagai referensi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Contoh Alasan Baik untuk Mengundurkan Diri
Dirangkum dari laman resmi Southern New Hampshire University hingga Builtin, di bawah ini penjelasan singkat mengenai beberapa alasan baik untuk mengundurkan diri yang bisa diterapkan untuk pekerjaan ataupun organisasi:
1. Mendapat Tawaran Baru
Salah satu alasan paling umum seseorang ingin meninggalkan pekerjaannya adalah mendapat tawaran baru di tempat lain. Sebelum memutuskan memakai alasan ini, detikers perlu mempertimbangkan beberapa hal terlebih dahulu.
Faktor-faktor tersebut di antaranya adalah gaji dan benefit, kondisi work/life balance, hingga tujuan karier ke depannya di tempat baru tersebut. Bila semua hal tersebut telah dipertimbangkan dan merasa yakin, maka alasan ini bisa dipakai.
Contoh alasan pengunduran diri dalam bentuk paragraf dari pekerjaan akibat mendapat tawaran baru adalah:
"Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kesempatan dan dukungan yang telah diberikan kepada saya selama bekerja di perusahaan ini. Namun, setelah mempertimbangkan dengan matang, saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari posisi saya saat ini. Keputusan ini diambil karena saya telah menerima tawaran pekerjaan baru yang memberikan peluang lebih besar untuk pengembangan karier dan peningkatan kompetensi profesional saya. Saya berharap keputusan ini dapat dipahami dan saya siap membantu dalam proses transisi agar tugas dan tanggung jawab saya dapat diserahkan dengan baik."
2. Fokus Studi
Alasan kedua, yakni fokus studi, bisa digunakan untuk mengundurkan diri dari pekerjaan maupun organisasi. Salah satu sebab yang bisa diutarakan adalah keinginan untuk berkarier di jenjang lebih tinggi dengan terlebih dahulu menempuh pendidikan lanjut.
Sebaiknya, sebelum mundur dengan alasan ini, kamu coba mendiskusikannya dengan atasan. Sebab, beberapa tempat mengizinkan pegawainya untuk bekerja paruh waktu atau menyesuaikan jam agar tetap bisa menempuh pendidikan.
Di sisi lain, alasan ini juga relevan digunakan saat ingin mengundurkan diri dari sebuah organisasi. Pasalnya, beberapa organisasi memiliki kegiatan yang terlampau padat sehingga berpotensi merusak alokasi waktu untuk studi.
Contoh paragraf alasan yang bisa dipakai dalam surat adalah:
"Setelah mempertimbangkan dengan seksama, saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari (pekerjaan/organisasi) saya saat ini. Keputusan ini saya ambil karena saya ingin fokus melanjutkan studi saya guna mencapai tujuan akademis dan profesional jangka panjang."
3. Lingkungan Tidak Nyaman
Tidak dapat dipungkiri, lingkungan kerja ataupun organisasi yang tidak suportif dan nyaman akan membuat kerja tim terganggu. Dalam kasus yang parah, orang-orang tersebut bahkan bisa saja memilih mengundurkan diri ketimbang terus berada di lingkungan tersebut.
Jika seseorang terus-menerus memaksa untuk bertahan, kondisi ini lambat-laun akan menyebabkan produktivitasnya menurun. Namun, sebelum memilih keluar, disarankan untuk coba mengomunikasikan masalah ini dengan atasan terlebih dahulu.
Apabila usaha telah dilakukan, tetapi tak jua berbuah hasil, detikers dapat mengundurkan diri dari pekerjaan atau organisasi tersebut dengan alasan ini.
4. Kondisi Keluarga
Perubahan kondisi keluarga bisa jadi alasan berikutnya seseorang mengundurkan diri dari pekerjaan atau organisasinya. Sebagai contoh, orang tua yang tiba-tiba jatuh sakit, kondisi keuangan keluarga memburuk akibat ayah wafat, dan lain sebagainya.
Mungkin saja, akibat salah satu kejadian di atas, seseorang harus meluangkan lebih banyak waktu merawat anggota keluarga lainnya yang sedang jatuh sakit. Terkadang, hal ini membuatnya sulit membagi waktu untuk kerja dan merawat.
Oleh karena itu, opsi terbaik adalah mengundurkan diri dengan menyertakan alasan sejelas-jelasnya. Contoh kalimat pengunduran diri yang bisa dipakai adalah:
"Terima kasih atas kesediaan bapak/ibu menampung saya bekerja/berorganisasi di perusahaan/organisasi ini. Namun, kondisi keluarga yang tiba-tiba memburuk membuat saya mesti mengundurkan diri. Bersama surat ini, saya menyatakan mengundurkan diri per tanggal (tanggal). Saya akan dengan senang hati membantu proses transisi pekerjaan/jabatan di perusahaan/organisasi bapak/ibu sekalian."
5. Karier Tidak Berkembang
Berdasar data yang tersaji dari laman Builtin, lebih dari 40 persen pekerja memilih meninggalkan pekerjaannya pada 2024 bila perusahaan tempatnya bekerja gagal memberi tawaran pelatihan atau jenjang karier.
Pada waktu yang sama, 80 persen pegawai memilih menetap di pekerjaannya bila difasilitasi dengan pelatihan dan pengembangan karier. Sedang merasakan karier yang begitu-begitu saja dan tampak tidak ada perkembangan? detikers bisa memakai alasan ini untuk mengundurkan diri.
6. Gaji Tidak Sesuai
Tidak mengherankan, banyak orang berhenti dari pekerjaan mereka saat ini karena termotivasi untuk mencari gaji yang lebih tinggi. Hal ini dapat diperburuk dengan beban kerja berlebih, perilaku buruk dari lingkungan, hingga perasaan tidak dihargai.
Dengan gaji yang tidak sesuai dan tuntutan pekerjaan tinggi, seseorang bisa merasakan stres yang hebat. Pada gilirannya, kondisi ini mengakibatkan kualitas hasil kerjanya jauh menurun.
Meskipun begitu, ada baiknya bagi detikers untuk coba menegosiasikan hal ini dengan atasan terlebih dahulu. Ketika negosiasi tersebut gagal, gaji tidak sesuai adalah alasan bagus untuk mengundurkan diri.
7. Rencana Ganti Karier
Pernah melihat orang yang bekerja tidak sesuai dengan bidang keilmuannya? Besar kemungkinan, orang tersebut melakukan apa yang disebut dengan switch career.
Alasan orang untuk berganti karier pun bisa bermacam-macam. Mulai dari menginginkan jam kerja yang fleksibel, berharap gaji lebih tinggi, hingga mengurangi stres.
Bila ingin mengundurkan diri dengan alasan switch career, detikers tidak perlu secara detail menjelaskannya dalam surat resign. Contoh kalimat yang bisa dijadikan referensi pengunduran diri akibat ganti karier adalah:
"Pengunduran diri ini saya ajukan karena keinginan untuk melakukan pergantian karir/switch career. Atas segala kesempatan dan perkembangan yang saya dapatkan di perusahaan bapak/ibu, diucapkan terima kasih."
8. Burnout
Berdasar penjelasan dari laman American Psychological Association (APA), burnout adalah sindrom terkait pekerjaan akibat stres kronis yang belum berhasil dikelola. Rasa lelah yang dirasa bisa mengakibatkan tekanan emosional yang berkelanjutan.
Untuk mengatasinya, seorang pekerja atau anggota organisasi dapat merawat diri secara lebih maksimal, termasuk padanya kesehatan fisik dan emosional. Selain itu, menetapkan batasan yang pas bagi diri sendiri agar merasa rileks saat bekerja juga penting dilakukan.
Faktanya, burnout memberi dampak serius bagi perusahaan dan karyawan, berupa:
- 57% peningkatan risiko ketidakhadiran di tempat kerja selama lebih dari dua minggu
- 180% peningkatan risiko gangguan depresi bagi karyawan
- 84% peningkatan risiko diabetes tipe 2
- 40% peningkatan risiko hipertensi
Apabila detikers sudah merasakan burnout, demi kebaikan perusahaan dan diri sendiri, mengundurkan diri adalah pilihan yang tepat. Tentunya, sebelum memilih mengambil langkah ini, konsultasi dengan atasan maupun orang terdekat mesti dilakukan dahulu.
9. Alasan Kesehatan
Alasan berikutnya untuk mengundurkan diri adalah urusan kesehatan. Sebab, kondisi kesehatan yang tidak optimal justru akan menjadi penghalang dalam bekerja maupun berorganisasi.
Ingatlah selalu, bahwasanya kesehatan adalah hal terpenting. Alih-alih memaksakan diri bekerja dengan hasil tidak maksimal atau amburadul, kamu bisa memilih untuk mengundurkan diri saja.
10. Awal yang Baru
Alasan mengundurkan diri terakhir yang baik lagi masuk akal adalah ingin memulai awal baru. Dalih ini bisa dipakai ketika seseorang benar-benar merasa stagnan dalam urusan perkembangan karier, mendapat lingkungan kerja/organisasi yang toksik, hingga menginginkan switch career.
Untuk menyampaikan alasan pengunduran diri satu ini, detikers bisa menggunakan referensi berikut:
"Melalui surat ini, saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kesempatan dan pengalaman berharga yang telah saya dapatkan selama bergabung dengan perusahaan/organisasi ini. Setelah melalui pertimbangan yang matang dan mendalam, saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari posisi saya saat ini. Keputusan ini diambil karena saya merasa perlu memulai awal yang baru dalam karier saya untuk mengeksplorasi peluang dan tantangan yang berbeda yang lebih sesuai dengan aspirasi dan tujuan jangka panjang saya. Saya percaya bahwa langkah ini akan membantu saya dalam pengembangan pribadi dan profesional yang lebih optimal. Saya berharap keputusan ini dapat dipahami, dan saya berkomitmen untuk membantu dalam proses transisi agar tugas dan tanggung jawab saya dapat diserahkan dengan baik dan lancar."
Nah, itulah 10 contoh alasan mengundurkan diri yang baik dari pekerjaan maupun organisasi. Semoga bermanfaat, ya, detikers!
(par/aku)