Operasi Patuh Candi 2024 di Jawa Tengah digelar mulai hari ini, 15 Juli 2024 hingga 28 Juni 2024. Sejumlah pelanggaran lalu lintas menjadi target dalam kegiatan tersebut.
Di Jawa Tengah, sebanyak 2.510 personel diterjunkan dalam operasi yang berlangsung serentak di 35 Polres tersebut. Dirlantas Polda Jateng, Kombes Sony Irawan, mengatakan operasi dilakukan dengan preemtif dan preventif yang bersifat humanis dengan tujuan menekan pelanggaran dan angka kecelakaan.
"Pada pelaksanaan Operasi Patuh kali ini, kita akan lebih mengedepankan pendekatan giat edukatif dan persuasif serta humanis, didukung penegakan hukum lalu lintas secara elektronik (ETLE statis dan mobile)," kata Sony di Mapolda Jateng, Senin (15/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Target Pelanggaran Operasi Patuh Candi
Dia juga menjelaskan beberapa pelanggaran yang menjadi target dalam operasi. Yaitu mulai dari menggunakan ponsel saat berkendara hingga balap liar.
"Target pelanggaran dalam operasi ini meliputi pengemudi yang menggunakan HP saat berkendara, pengemudi di bawah umur, pengemudi tanpa sabuk pengaman, pengendara yang terpengaruh alkohol, pemotor tanpa helm SNI, pengendara yang membonceng lebih dari satu, pelanggaran rambu, marka, dan APIL, kendaraan yang tidak laik jalan dan tidak sesuai spesifikasi dan pengendara yang melakukan balap liar," jelas Sony.
Lokasi Operasi Patuh Candi
Polda Jateng juga sudah menyiapkan 19 lokasi yang dipasangi ETLE statis dan 712 unit ETLE mobile di seluruh Jawa Tengah. Hal itu untuk penegakan hukum untuk pelanggaran yang berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu lintas.
"ETLE statis 19 unit. Tiga di Semarang, 7 di Solo, 3 di Kebumen, 3 di Sukoharjo dan 3 di Grobogan. Handheld ada 712 unit se-jajaran," jelasnya.
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi, berharap seluruh masyarakat mematuhi aturan lalu lintas dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Pengendara harus sadar tindakannya di jalanan tidak hanya memengaruhi diri sendiri.
"Jadikan jalan raya sebagai tempat yang aman bagi kita semua dengan menghindari pelanggaran dan meningkatkan disiplin berkendara, Mari kita wujudkan budaya berlalu lintas yang baik dan saling menghormati satu sama lain," kata Luthfi.
"Keselamatan di jalan raya harus selalu menjadi prioritas utama kita. Setiap pengendara harus sadar bahwa tindakan mereka tidak hanya memengaruhi diri mereka sendiri, tetapi juga orang lain di sekitar mereka. Dengan mematuhi peraturan lalu lintas, kita bisa menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua pengguna jalan," pesan Luthfi.
(ams/apl)