Alasan Mengapa Jumat Disebut Hari Istimewa dalam Islam dan Amalannya

Alasan Mengapa Jumat Disebut Hari Istimewa dalam Islam dan Amalannya

Anindya Milagsita - detikJateng
Jumat, 12 Jul 2024 09:04 WIB
Ilustrasi Ramadhan
Ilustrasi Jumat hari istimewa dalam Islam Foto: Getty Images/iStockphoto/Tabitazn
Solo -

Bagi kaum muslim hari Jumat dianggap sebagai salah satu hari yang dimuliakan. Namun, yang menjadi pertanyaan adalah mengapa Jumat disebut hari istimewa? Berikut penjelasannya.

Menurut buku 'Ringkasan Fiqih Islam: Ibadah & Muamalah' karya Saleh bin al-Fauzan, terdapat salah satu hadits yang menyampaikan tentang hari Jumat sebagai waktu bagi Allah SWT dalam mendatangkan petunjuk bagi umat-Nya. Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah SAW memberikan sabdanya bahwa:

أَضَلَّ اللَّهُ عَنِ الْجُمُعَةِ مَنْ كَانَ قَبْلَنَا فَكَانَ لِلْيَهُودِ يَوْمُ السَّبْتِ وَلِلنَّصَارَى يَوْمُ الْأَحَدِ فَجَاءَ اللهُ بِنَا فَهَدَانَا اللهُ لِيَوْمِ الْجُمُعَةِ.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Allah SWT menyesatkan umat sebelum kita dari hari Jumat; orang-orang Yahudi memiliki hari Sabtu dan orang-orang Nasrani memiliki hari Ahad. Kemudian Allah mendatangkan kita dan memberi ;petunjuk kepada kita kepada hari Jumat."

Selain dipilih sebagai hari bagi Allah SWT memberikan petunjuk kepada umat-Nya, hari Jumat juga menyimpan berbagai kemuliaan yang membuatnya dikenal sebagai hari yang istimewa di dalam Islam. Lantas apa alasan hari Jumat dianggap istimewa? Temukan penjelasannya melalui paparan berikut.

ADVERTISEMENT

Mengapa Jumat Disebut Hari Istimewa?

Terkait dengan keistimewaan hari Jumat salah satunya berasal dari peristiwa bersejarah dalam Islam yang terjadi pada waktu tersebut. Hal ini senada dengan apa yang disampaikan dalam buku 'Zikir dan Doa Penghuni Surga' oleh Supriyadi, bahwa Rasulullah SAW menerangkan keistimewaan hari Jumat melalui sabdanya. Sebagaimana diriwayatkan oleh Muslim, Rasulullah SAW bersabda:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ يَوْمُ الْجُمُعَةِ ، فِيهِ خُلِقَ آدَمُ ، وَفِيهِ أُدْخِلَ الْجَنَّةَ ، وَفِيهِ أُخْرِجَ مِنْهَا ، وَلَا تَقُومُ السَّاعَةُ إِلَّا فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ.

Artinya: "Dari Abu Hurairah r.a. berkata Rasulullah SAW bersabda, 'sebaik-baiknya hari di mana Matahari terbit pada hari itu adalah hari Jumat. Pada hari Jumat Adam diciptakan, pada hari Jumat Adam dimasukkan surga, pada hari Jumat Adam dikeluarkan dari surga, dan kiamat tidak terjadi kecuali pada hari Jumat" (HR. Muslim).

Sementara itu, ada sebuah hadits lain yang menyampaikan tentang keistimewaan hari Jumat sebagai penghulu hari-hari. Bahkan dikatakan bahwa Jumat juga menjadi hari yang paling mulia di sisi Allah SWT. Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah riwayat:

عَنْ أَبِي لُبَابَةَ بْنِ عَبْدِ الْمُنْذِرِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ سَيِّدُ الْأَيَّامِ وَأَعْظَمُهَا عِنْدَ اللَّهِ وَهُوَ أَعْظَمُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ يَوْمِ الْأَضْحَى وَيَوْمِ الْفِطْرِ فِيهِ خَمْسُ خِلَالٍ: خَلَقَ اللَّهُ فِيهِ آدَمَ، وَأَهْبَطَ اللَّهُ فِيهِ آدَمَ إِلَى الْأَرْضِ، وَفِيهِ تَوَلَّى اللَّهُ آدَمَ، وَفِيهِ سَاعَةً لَا يَسْأَلُ اللهُ فِيهَا الْعَبْدُ شَيْئًا إِلَّا أَعْطَاهُ مَا لَمْ يَسْأَلْ حَرَامًا، وَفِيهِ تَقُومُ السَّاعَةُ، مَا مِنْ مَلَكٍ مُقَرَّبٍ وَلَا سَمَاءٍ وَلَا أَرْضِ وَلَا رِيَاحٍ وَلَا جِبَالٍ وَلَا بَحْرٍ إِلَّا وَهُنَّ يُشْفِقْنَ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ

Artinya: "Dari Abu Lubabah bin Abdul r.a. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, 'Jumat adalah penghulu hari-hari dan hari yang paling mulia di sisi Allah. Jumat lebih mulia daripada Hari Raya Idul Adha dan Idul Fitri di sisi Allah, pada hari Jumat terdapat lima peristiwa: diciptakannya Adam, diturunkannya Adam ke Bumi, pada hari Jumat juga Adam wafat, pada hari Jumat terdapat waktu yang jika seseorang meminta kepada Allah, akan dikabulkan selama tidak memohon yang haram, dan pada hari Jumat pula akan terjadi kiamat. Tidaklah seorang malaikat yang dekat di sisi Allah, di Bumi, dan di langit kecuali dia dikasihi pada Jumat" (HR. Ibn Majah, Ahmad, Ath-Thabrani).

Kemudian mengacu pada buku 'Aktivasi Mukjizat Hari Jumat: Raih Pahala Maksimal dengan Ragam Aktivitas Sunnah dari Subuh Sampai Maghrib' oleh Rizem Aizid, Al-Hafidz Ibnu Katsir menjelaskan makna Jumat yang diambil dari Surat Al-Jumu'ah ayat 9. Dikatakan bahwa:

"Hari ini dinamakan Jumat, karena artinya merupakan turunan dari kata 'al-Jam'u' yang berarti perkumpulan, karena umat Islam berkumpul pada hari itu setiap pekan di balai-balai pertemuan yang luas. Allah memerintahkan hamba-hamba-Nya yang mukmin berkumpul untuk melaksanakan ibadah kepada-Nya. Allah berfirman, 'Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan sholat pada hari Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui'."

Amalan Hari Jumat

1. Sholat Jumat

Amalan hari Jumat pertama yang dapat dikerjakan oleh kaum muslim adalah sholat Jumat. Namun, amalan ini hanya diperuntukkan bagi muslim laki-laki saja. Mengacu pada buku 'Ensiklopedia Ibadah Jumat' karya Wawan Shofwan Sholehudin, anjuran untuk mengerjakan sholat Jumat telah tercantum dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim. Hadits ini dinilai shahih yang menyampaikan:

عَنْ سُهَيْلِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ نِه عَنِ النَّبِي هُ يَقُولُ قَالَ : مَنِ اغْتَسَلَ ثُمَّ أَتَى الْجُمُعَةَ فَصَلَّى مَا قَدِرَ لَهُ ثُمَّ أَنْصَتَ حَتَّى يَفْرُغَ مِنْ خُطْبَتِهِ ثُمَّ يُصَلَّى مَعَهُ غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ الأُخْرَى وَفَضْلَ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ

Artinya: "Dari Suhail, dari Bapaknya, dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, 'Siapa yang mandi Jumat, kemudian mendatangi Jumat, lalu shalat (intidhar) sebanyak ditakdirkan untuknya, lalu diam, menyimak khotbah imam dan diam (tidak berbicara sama sekali), lalu shalat berjemaah bersama imam, niscaya akan diampuni dosanya apa yang ada di antara Jumat ke Jumat berikutnya disertai tambahan ampunan tiga hari'." (HR. Muslim, III: 8, Nomor 2024).

2. Mandi Sebelum Sholat Jumat

Sebelum berangkat sholat Jumat ke masjid, kaum muslim dianjurkan untuk mandi terlebih dahulu. Hal ini termasuk amalan sunnah yang telah disampaikan dalam salah satu sabda Rasulullah SAW. Disampaikan dalam buku 'Buku Tuntunan Supermudah & Lengkap Shalat Wajib & Sunnah Sesuai Tuntunan Rasulullah' karya Ust Abd Hamid, MAg, dkk., Taqiyuddin Abi Bakr bin Muhammad menjelaskan terkait sabda dari Rasulullah SAW bahwa:

إِذَا جَاءَ أَحَدُكُمْ الْجُمُعَةَ فَلْيَغْتَسِلُ.

Artinya: "Jika salah seorang di antara kalian mendatangi sholat Jumat, maka hendaknya dia mandi."

3. Memakai Pakaian Putih

Tidak hanya mandi, kaum muslim laki-laki yang hendak sholat Jumat juga dianjurkan memakai pakaian putih. Mengapa demikian? Alasannya karena berdasarkan sabda dari Rasulullah SAW dikatakan bahwa pakaian berwarna putih merupakan salah satu pakaian terbaik yang dimiliki oleh setiap muslim. Masih merujuk dari buku yang sama, terdapat hadits yang diriwayatkan oleh Al-Thabarani. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:

الْبَسُوا مِنْ ثِيَابِكُمُ الْبَيَاضَ فَإِنَّهَا مِنْ خَيْرِ ثِيَابِكُمْ

Artinya: "Pakailah pakaian kalian yang berwarna putih. Sesungguhnya pakaian putih termasuk pakaian terbaik kalian."

4. Banyak Bersholawat

Selain mengerjakan sholat Jumat bagi kaum muslim laki-laki, ada amalan hari Jumat lainnya yang dapat dikerjakan oleh seluruh umat Islam. Salah satunya dengan banyak-banyak bersholawat. Masih dikutip dari buku sebelumnya, anjuran bersholawat di hari Jumat telah disampaikan di dalam sebuah hadits. Melalui hadits tersebut Rasulullah SAW memberikan sabda agar kaum muslim mengamalkan sholat di siang atau malam hari. Sebagaimana diriwayatkan oleh Baihaqi, Rasulullah SAW bersabda:

أَكْثِرُوا مِنَ الصَّلَاةِ عَلَيَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَلَيْلَةَ الْجُمُعَةِ

Artinya: "Perbanyaklah membaca sholawat kepadaku pada hari dan malam Jumat" (HR. Baihaqi).

5. Membaca Surat Al-Kahfi

Kalau sebelumnya terdapat anjuran untuk memperbanyak sholawat, kaum muslim juga diperkenankan agar membaca Al-Quran. Salah satu surat yang dianjurkan untuk diamalkan di hari Jumat adalah Al-Kahfi. Masih mengacu pada buku yang sama, diriwayatkan oleh Hakim dan al-Baihaqi bahwa Rasulullah SAW memberikan sabda:

مَنْ قَرَأَ سُوْرَة الْكَهْفِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ سَطَعَ لَهُ نُورُ مِنْ تَحْتِ قَدَمِهِ إِلَى عَنَانِ السَّمَاءِ يُضْئُ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَغُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَ الْجُمْعَتَيْنِ.

Artinya: "Barang siapa membaca surah al-Kahfi pada hari Jumat, maka dari bawah kakinya akan terpancar sinar ke atas langit, dan akan menyinarinya pada hari kiamat. la juga diampuni di antara dua Jumat tersebut" (HR. Hakim dan al-Baihaqi).

Itulah tadi pembahasan tentang alasan Jumat disebut sebagai hari istimewa dalam Islam lengkap dengan amalan yang dapat dikerjakan pada waktu tersebut. Semoga informasi ini dapat menjadi panduan bagi setiap muslim.




(sto/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads