Kata Sekda Klaten soal Genangan di Underpass Tol Jogja-Solo Ganggu Akses Jalan

Kata Sekda Klaten soal Genangan di Underpass Tol Jogja-Solo Ganggu Akses Jalan

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Senin, 08 Jul 2024 19:33 WIB
Sekretaris Daerah, Jajang Prihono.
Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikcom
Klaten -

Sekretaris Daerah (Sekda) Klaten Jajang Prihono menanggapi kabar viralnya underpass tol Jogja-Solo di Desa Malangjiwan, Kecamatan Kebonarum, Kabupaten Klaten karena sempat tergenang air. Ia meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk berkoordinasi dengan pihak pelaksana tol guna mencari solusi.

Beberapa hari terakhir, video yang memperlihatkan genangan air di underpass tol Jogja-Solo di Desa Malangjiwan sempat viral di beberapa media sosial. Salah satunya di akun Instagram @kabarklaten.

Dalam video tersebut, tampak seorang pengendara motor matic kesulitan untuk berjalan di underpass tol Jogja-Solo akibat tingginya genangan air hujan. Hal ini diakibatkan jalan underpass yang lebih rendah dibandingkan jalan di sekitarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semoga jadi perhatian pihak terkait, kejadian kemarin Kamis, pas hujan terjadi genangan akibatkan motor mogok," tulis akun @kabarklaten, Jumat (5/7/2024).

Jajang pun menanggapi hal tersebut dan meminta OPD terkait untuk berkoordinasi dengan pihak pelaksana tol guna mencari solusi permanen seperti pembangunan drainase di underpass tersebut.

ADVERTISEMENT

"Makanya segera kami minta teman-teman teknis di DPUPR (Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) untuk komunikasi dengan JMJ untuk membuatkan satu solusi permanen terkait dengan permasalahan kemarin, genangan air yang di terowongan Kebonarum," kata Jajang di Pendapa Setda Klaten, Senin (8/7/2024).

"Kondisinya memang jalannya lebih rendah daripada jalan sekitarnya, yang pas di bawah terowongan. Itu pasti (air) menggenang karena itu cekungan dan tidak ada saluran air untuk membuang genangan air itu," imbuh dia.

Ia menyarankan OPD dan pihak pelaksana tol untuk memperhitungkan solusi terbaik. Dengan begitu masyarakat tak perlu kesulitan lagi jika melewati underpass di daerah itu.

"Kalau memang ketinggiannya masih memungkinkan jalan itu untuk dinaikan ya dinaikkan saja, sehingga tidak ada genangan," tegasnya.

"Makanya (dipikirkan) perhitungan teknisnya seperti apa. Kalau memang ketinggiannya harus segitu berarti kan harus ada drainase permanen," tandasnya.

(akd/ega)


Hide Ads