Cerita Ayah Bopong Anak Opname Keluar dari RSUD Batang Saat Gempa

Cerita Ayah Bopong Anak Opname Keluar dari RSUD Batang Saat Gempa

Robby Bernadi - detikJateng
Minggu, 07 Jul 2024 22:22 WIB
Pasien dan keluarganya keluar dari gedung RSUD Kalisari Batang usai gempa bermagnitudo 4,4 mengguncang Kabupaten Batang pukul 14.35 WIB, Minggu (7/7/2024).
Pasien dan keluarganya keluar dari gedung RSUD Kalisari Batang usai gempa bermagnitudo 4,4 mengguncang Kabupaten Batang pukul 14.35 WIB, Minggu (7/7/2024). Foto: Robby Bernardi/detikJateng
Batang -

Gempa bermagnitudo 4,4 yang mengguncang wilayah Kabupaten Batang dan sekitarnya pada pukul 14.35 WIB tadi membuat sejumlah pasien RSUD Kalisari Batang panik. Para pasien dan keluarganya berhamburan keluar.

"Goncangannya begitu besar. Saya di lantai dua sangat terasa, sekitar enam detik. Banyak yang panik, pada keluar. Saya ikut keluar dan gendong anak, turun dari lantai dua," kata salah satu keluarga pasien, Turanto (46) warga Subah, Kabupaten Batang, Minggu (7/7/2024).

Sejumlah bangunan di wilayah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mengalami kerusakan usai digoyang gempa bermagnitudo 4,4, Minggu (7/7/2024) sekitar pukul 14.35 WIB.Sejumlah bangunan di wilayah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mengalami kerusakan usai digoyang gempa bermagnitudo 4,4, Minggu (7/7/2024) sekitar pukul 14.35 WIB. Foto: Robby Bernardi/detikJateng

Turanto saat itu lari keluar dari RS sambil menggendong anaknya yang masih diinfus. Setelah sejam menunggu di luar gedung, dia lalu kembali ke kamar tempat anaknya diopname.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Khawatir jika terjadi gempa susulan, saya menunggu sampai satu jam lebih baru berani masuk lagi," ujar dia.

Setelah situasi kembali normal, para pasien RSUD Kalisari lekas kembali ke ruangan masing-masing.

ADVERTISEMENT

Kesaksian Warga Desa Lebo

Saat gempa terjadi, Anisa (33) warga Desa Lebo, Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang, mengaku langsung terbangun dari tidur siangnya. Dia langsung lari keluar rumah.

"Gempa goyang-goyang cukup lama. Saya lagi istirahat di kamar langsung keluar. Sampai di luar rumah, saya lupa anak saya (usia 10 tahun) masih tidur juga," kata Anisa pada saat ditemui detikJateng, Minggu (7/7) sore.

"Suami saya ternyata sudah gendong anak keluar dari kamar. Kondisinya kepalanya kotor reruntuhan dinding yang ambrol," sambung dia.

Akibat tertimpa reruntuhan dinding yang ambrol, anak Anisa mengalami luka ringan berupa lebam di kepala.

"Cukup lama goyangannya, sekitar sepuluh detik, bikin semua panik. Rumah kayak digoncang-goncang," ucap Anisa.

"Alhamdulillah, semuanya selamat. Hanya dinding kamar yang ambrol akibat gempa," kata Anisa.




(dil/dil)


Hide Ads