Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Solo, mengecek kondisi talut yang longsor di Kampung Debegan, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Solo. Sejumlah kesimpulan didapati dari tinjauan itu, salah satunya adanya potensi longsor susulan.
Kepala DPUPR Solo, Nur Basuki, mengatakan pihaknya sudah melakukan tinjauan sebanyak dua kali di lokasi longsor. Yakni saat kejadian longsor pada Kamis (4/7) sore dan tadi pagi bersama Wakil Walikota Solo Teguh Prakosa.
"Secara teknik ada kelalaian dalam perhitungan struktur antara bangunan baru, talut, dan pagar lama," kata Basuki saat dihubungi detikJateng, Jumat (5/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan, dari kondisi talut saat ini, potensi longsor susulan masih terjadi. Hal ini harus menjadi perhatian untuk tindakan antisipasi.
"Itu masih berpotensi longsor di talut dan pagar sebelah kiri dan kanan dari bagian yang roboh," jelasnya.
Selain itu, didapati jika pemilik bangunan belum mengajukan proses persetujuan bangunan gedung (PBG).
"Secara regulasi, pemilik bangunan belum melakukan proses PBG," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, dua orang meninggal dunia akibat tertimbun longsoran talut di Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Solo. Korban bernama Wagiyo Narto Sumarjo (74), dan putranya bernama Heri Supriyono (40), warga Debegan Rt: 03/VI, Kelurahan Mojosongo.
Humas Basarnas Pos 1 Solo, Yohan Tri Anggoro, mengatakan saat kejadian longsor terjadi sekira pukul 16.00 WIB. Korban Wagiyo tengah mengasah pisau di kandang di bawah talut yang longsor. Sementara putranya berada di luar kandang.
"Saat kejadian ada empat orang di TKP, yang dua hanya melihat. Korban Wagiyo sedang mengasah pisau, lalu terjadi longsor. Putranya berusaha menolong bapaknya, dan ada longsoran susulan, sehingga menimpa korban Heri," kata Yohan kepada awak media, Kamis (4/7).
Relawan dan tim SAR mendatangi lokasi untuk melakukan pencarian. Awalnya pencarian dilakukan secara manual, dan menemukan korban Heri berhasil ditemukan sekira 1 jam pencarian. Korban kemudian dibawa ke dr. Oen.
"Korban pertama ditemukan masih kritis, dan selanjutnya meninggal dalam perjalanan ke RS dr. Oen Solo, karena tertimpa reruntuhan talut dan tanah," jelasnya.
Pencarian kembali dilanjutkan dengan bantuan alat berat. Sekira pukul 18.00 WIB, korban Wagiyo berhasil ditemukan. Dan dievakuasi ke RSUD dr. Moewardi sekira pukul 18.25 WIB.
"Untuk subjek (Wagiyo) berhasil diangkat sekira pukul 18.25 WIB dalam keadaan meninggal dunia. Untuk selanjutnya, subjek di bawah ke RSUD dr. Moewardi," ujarnya.
(apl/apu)