Lansia Klaten Ditemukan Tewas di Tepi Sungai Balong, Kepala Terendam di Air

Lansia Klaten Ditemukan Tewas di Tepi Sungai Balong, Kepala Terendam di Air

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Selasa, 02 Jul 2024 20:56 WIB
Pembunuhan ilustrasi
Ilustrasi penemuan mayat. Foto: Ilustrator Edi Wahyono
Klaten -

Seorang lansia, Tarno Miharjo (78) ditemukan meninggal dunia di Sungai Balong, Desa Cawas, Kecamatan Cawas, Klaten. Korban warga Dusun Toprayan, Desa Cawas itu ditemukan dengan posisi tertelungkup kepalanya masuk ke air.

"Setelah mendapatkan laporan tersebut anggota Polsek Cawas dan Kanit Reskrim Polsek Cawas mendatangi TKP dengan mengajak tenaga medis dari Puskesmas 1 Cawas," jelas Kapolsek Cawas Iptu Umar Mustofa kepada detikJateng, Selasa (2/7/2024) malam.

Menurut Umar, kejadian penemuan jenazah itu sekitar pukul 18.00 WIB. Saat Polsek dan Puskesmas tiba, kondisi korban sudah meninggal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah dilakukan pengecekan terhadap korban bersama tenaga medis Puskesmas I Cawas dan saat tiba di TKP korban sudah meninggal dunia. Tidak ditemukan ada tanda penganiayaan atau kekerasan," terang Umar.

Hasil pemeriksaan medis, ungkap Umar, hidung kemasukan pasir diduga saat bernafas menghirup air campur pasir. Keterangan dari saksi saat ditemukan korban dalam keadaan telungkup di air pinggir Sungai Balong.

ADVERTISEMENT

"Telungkup di air pinggir Sungai Balong dan tubuh bagian atas masih kelihatan akan tetapi posisi kepala masuk air ( hidung dan mulut terendam air) dan dari keterangan pihak keluarga korban sudah tua, jalannya pelan, dan sering kali lupa jalan pulang,'' lanjut Umar.

Umar menyatakan dari kesimpulan sementara diduga korban saat berjalan di pinggir sungai terpeleset lalu jatuh telungkup di air pinggir sungai. Korban akhirnya tidak bisa bernapas.

"Korban tidak bisa bernapas. Dengan adanya kejadian tersebut pihak keluarga menerima kejadian tersebut dengan ikhlas dan dikuatkan surat pernyataan," pungkas Umar

Nono, warga sekitar menyatakan korban tinggal tidak jauh dari tepian sungai. Korban selama ini sudah pikun dan sering bingung saat pergi.

"Sudah pikun, sudah tua, tinggal ya di tepi sungai itu. Jadi warga setempat, mungkin jalan kepleset atau bagaimana," ungkap Nono kepada detikJateng.




(cln/ahr)


Hide Ads