Seorang pria di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat, Kasman, menceritakan perjuangannya hingga berhasil lepas dari lilitan ular piton sepanjang 7 meter. Awalnya pria 40 tahun itu digigit kakinya lalu sempat dililit sekitar 2 menit.
Dilansir detikSulsel, peristiwa itu terjadi saat Kasman akan menebang bambu di hutan, berjarak sekitar 1 kilometer dari permukiman Dudun Tanete, Desa Lenggo, Kecamatan Bulo, Polewali Mandar, pada Rabu (26/6) sekitar pukul 14.00 Wita.
"Mau tebang bambu. Saya baru mau menebang tetiba ada itu ular menggigit," ujar Kasman kepada wartawan, Kamis (27/6/2024), dikutip dari detikSulsel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari digigit, ular langsung melilit dari kaki sampai ke pinggang lalu saya terjatuh. Mulut ular itu melengket di lutut saya yang digigit, sedangkan tubuh ular melilit sampai ke pinggang saya," sambungnya.
Kasman mengaku sempat pasrah lantaran usahanya melakukan perlawanan tak membuat ular itu melepaskan lilitannya. Justru sebaliknya, lilitan ular itu terasa semakin kuat. Meski demikian, Kasman terus berusaha mengambil parang di pinggangnya.
"Mungkin ada sekitar dua menit dililit, saya berusaha menggapai parang di pinggang, baru saya tebas itu ular. Sekali saja ditebas, lepas lilitannya, saya langsung lari," ujar dia.
"Saya langsung lari, mungkin ada sekitar setengah jam baru ketemu warga di kaki gunung. Dia langsung bonceng saya ke kampung," imbuhnya.
Akibat gigitan ular itu, lulut Kasman robek dan mendapat 25 jahitan.
"Masih sedikit nyeri, tapi sudah lebih baik dari kemarin. Agak lebar lukanya (karena digigit ular). Diberi 25 jahitan," ungkapnya.
Kerabatnya, Sarif mengatakan Kasman sempat dibawa ke Puskesmas Bulo untuk mendapat pertolongan. Kasman lalu dirujuk ke RS Hajja Andi Depu Polewali.
"Tidak berhenti keluar darah dari lututnya yang terluka, makanya dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan," kata Sarif. Kini, ular yang menyerang Kasman tengah diburu warga setempat.
"Karena saat ini ularnya juga sudah terluka, warga berupaya mencari ke dalam hutan tempatnya bersembunyi karena membahayakan," ujar Sarif.
(dil/rih)