Astaghfirullahaladzim merupakan bacaan istighfar. Terkadang, umat Islam mengucapkannya dengan kalimat yang lebih singkat, yaitu astaghfirullah. Tahukah kamu detikers jika terdapat perbedaan astaghfirullahaladzim dan astaghfirullah?
Dikutip dari buku Shihab & Shihab Edisi Ramadhan oleh Quraish Shihab, "astaghfirullah" berasal dari "ghafara". Istilah bahasa Arab tersebut memiliki dua makna, yaitu "menutup" dan menggambarkan tumbuhan yang digunakan sebagai obat.
Berangkat dari asal-usul istilah tersebut, beristighfar berarti memohon kepada Allah untuk menutup dosa kita. Selain itu, kita juga memohon kepada Allah untuk mengobati atau memperbaiki keadaan, kesalahan, dan kekurangan di dalam diri kita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa Perbedaan Astaghfirullahaladzim dan Astaghfirullah?
Mari simak penjelasan di bawah ini untuk memahami perbedaan astaghfirullahaladzim dan astaghfirullah.
1. Astaghfirullahal'adzim
Dikutip dari buku Dahsyatnya Terapi Istighfar tulisan Hasan Hammam, berikut adalah hadits riwayat Tirmidzi yang menjadi dalil ucapan istighfar "astaghfirullahal'adzim":
Abu Said mengatakan bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Orang yang ketika berangkat ke tempat tidurnya mengucapkan,
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمِ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
Astaghfirullahal azhîm, alladzi la ilaha illa huwal hayyul-qayyumu wa atûbu ilaihi.
Artinya: 'Aku memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung yang tiada Tuhan selain Dia Yang Maha Hidup Yang Maha Tegak dan aku bertaubat kepada-Nya. (Sebanyak tiga kali), Allah akan mengampuni dosa-dosanya meskipun dosa itu semisal ombak di lautan atau sebanyak debu yang lembut atau sebanyak daun-daun di pepohonan atau sebanyak hari-hari di dunia'." (HR Tirmidzi)
Dalam buku Rise In Love - Titik Balik Ketika Bangkit Dalam CintaNya tulisan Dyah Sulistyowati, dkk, disebutkan, kalimat "astaghfirullahal'adzim" memiliki arti "Aku mohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung."
2. Astaghfirullah
Dilihat dari segi bahasa, kalimat "astaghfirullah" sendiri memiliki arti "aku memohon ampun kepada Allah."
Dalil mengenai lafadz istighfar 'astaghfirullah', dijelaskan dalam hadist riwayat Muslim. Berikut ini bunyi haditsnya yang dikutip dari buku Hidup bersama Rasulullah Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam oleh Daeng Naja:
Dari Tsauban Radhiallahu 'Anhu, ia berkata, "Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam jika selesai shalat mengucap istighfar tiga kali, kemudian mengucap "Allahumma Antassalam wa Minkassalam Tabarakta ya Dzaljalali wal ikram." Al-Walid (salah satu perawi hadits) bertanya kepada al-Auza'i, "Bagaimanakah istighfar beliau?" "Astaghfirullah, astaghfirullah," jawab Al-Auza'i. (HR Muslim)
Kapan Waktu yang Tepat untuk Membaca Istighfar?
Dikutip dari buku Cinta Istighfar oleh Hani Sa'ad Ghunaim, istighfar sebaiknya dilakukan sepanjang hari, pada siang maupun malam. Namun, ada beberapa waktu khusus yang lebih utama untuk beristighfar, antara lain:
- Ketika masuk masjid.
- Antara dua sujud.
- Setelah selesai sholat.
- Usai majelis pertemuan dan pembicaraan.
- Selama pelaksanaan ibadah haji.
- Waktu di antara adzan dan iqamah.
- Setelah memutuskan perkara sengketa.
- Waktu antara sholat dzuhur dan ashar pada hari Rabu.
- Hari Jumat.
- Saat mendengar seruan jihad dan sholat.
- Bangun malam.
- Usai menunaikan tugas dan amanah.
- Waktu sahur.
Demikian penjelasan lengkap mengenai perbedaan astaghfirullahaladzim dan astaghfirullah. Semoga bermanfaat!
(dil/rih)