Apa Itu Badal Umroh? Ini Pengertian, Syarat, dan Tata Caranya

Apa Itu Badal Umroh? Ini Pengertian, Syarat, dan Tata Caranya

Anindya Milagsita - detikJateng
Selasa, 25 Jun 2024 09:09 WIB
Ilustrasi pakaian umrah wanita
Ilustrasi badal umroh, pengertian, syarat, dan tata caranya (Foto ilustrasi umrah: Arabian Business)
Solo -

Saat seorang muslim memiliki udzur atau halangan untuk berangkat ibadah umroh, terdapat badal umroh yang dapat menjadi alternatif solusi atas hal tersebut. Ada yang belum mengetahui apa itu badal umroh?

Menurut KBBI, umrah atau umroh merupakan kunjungan atau ziarah ke tempat suci yang ditunaikan sebagai bagian dari upacara naik haji, dilakukan setiba di Makkah. Umroh dapat dikerjakan dengan cara berihram, tawaf, sai, dan bercukur, tanpa wukuf di Padang Arafah, yang pelaksanaannya dapat bersamaan dengan waktu haji atau di luar waktu haji.

Sementara itu, terdapat salah satu firman Allah SWT mengenai ibadah umroh. Seperti dijelaskan dalam buku 'Haji dan Umrah Bersama M. Quraish Shihab - New Cover' karya M Quraish Shihab bahwa Allah SWT menganjurkan bagi umat-Nya untuk menyempurnakan ibadah haji dan umrah semata-mata ditujukan kepada-Nya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal tersebut sejalan dengan Surat Al-Baqarah ayat 196. Sebagaimana Allah SWT berfirman:

وَاَΨͺΩΩ…Ω‘ΩΩˆΨ§ Ψ§Ω„Ω’Ψ­ΩŽΨ¬Ω‘ΩŽ ΩˆΩŽΨ§Ω„Ω’ΨΉΩΩ…Ω’Ψ±ΩŽΨ©ΩŽ لِلّٰهِ Ϋ— ΩΩŽΨ§ΩΩ†Ω’ اُحْءِرْΨͺُمْ ΩΩŽΩ…ΩŽΨ§ Ψ§Ψ³Ω’ΨͺΩŽΩŠΩ’Ψ³ΩŽΨ±ΩŽ Ω…ΩΩ†ΩŽ Ψ§Ω„Ω’Ω‡ΩŽΨ―Ω’ΩŠΩΫš ΩˆΩŽΩ„ΩŽΨ§ ΨͺΩŽΨ­Ω’Ω„ΩΩ‚ΩΩˆΩ’Ψ§ Ψ±ΩΨ‘ΩΩˆΩ’Ψ³ΩŽΩƒΩΩ…Ω’ حَΨͺΩ‘Ω°Ω‰ ΩŠΩŽΨ¨Ω’Ω„ΩΨΊΩŽ Ψ§Ω„Ω’Ω‡ΩŽΨ―Ω’ΩŠΩ Ω…ΩŽΨ­ΩΩ„Ω‘ΩŽΩ‡Ω— Ϋ— ΩΩŽΩ…ΩŽΩ†Ω’ ΩƒΩŽΨ§Ω†ΩŽ مِنْكُمْ Ω…Ω‘ΩŽΨ±ΩΩŠΩ’ΨΆΩ‹Ψ§ Ψ§ΩŽΩˆΩ’ بِهٖٓ Ψ§ΩŽΨ°Ω‹Ω‰ مِّنْ Ψ±Ω‘ΩŽΨ£Ω’Ψ³ΩΩ‡Ω– ΩΩŽΩΩΨ―Ω’ΩŠΩŽΨ©ΩŒ مِّنْ Ψ΅ΩΩŠΩŽΨ§Ω…Ω Ψ§ΩŽΩˆΩ’ Ψ΅ΩŽΨ―ΩŽΩ‚ΩŽΨ©Ω Ψ§ΩŽΩˆΩ’ نُسُكٍ ۚ ΩΩŽΨ§ΩΨ°ΩŽΨ§Ω“ Ψ§ΩŽΩ…ΩΩ†Ω’Ψͺُمْ Ϋ— ΩΩŽΩ…ΩŽΩ†Ω’ ΨͺΩŽΩ…ΩŽΨͺΩ‘ΩŽΨΉΩŽ Ψ¨ΩΨ§Ω„Ω’ΨΉΩΩ…Ω’Ψ±ΩŽΨ©Ω Ψ§ΩΩ„ΩŽΩ‰ Ψ§Ω„Ω’Ψ­ΩŽΨ¬Ω‘Ω ΩΩŽΩ…ΩŽΨ§ Ψ§Ψ³Ω’ΨͺΩŽΩŠΩ’Ψ³ΩŽΨ±ΩŽ Ω…ΩΩ†ΩŽ Ψ§Ω„Ω’Ω‡ΩŽΨ―Ω’ΩŠΩΫš ΩΩŽΩ…ΩŽΩ†Ω’ Ω„Ω‘ΩŽΩ…Ω’ ΩŠΩŽΨ¬ΩΨ―Ω’ ΩΩŽΨ΅ΩΩŠΩŽΨ§Ω…Ω Ψ«ΩŽΩ„Ω°Ψ«ΩŽΨ©Ω Ψ§ΩŽΩŠΩ‘ΩŽΨ§Ω…Ω فِى Ψ§Ω„Ω’Ψ­ΩŽΨ¬Ω‘Ω ΩˆΩŽΨ³ΩŽΨ¨Ω’ΨΉΩŽΨ©Ω اِذَا Ψ±ΩŽΨ¬ΩŽΨΉΩ’Ψͺُمْ Ϋ— ΨͺΩΩ„Ω’ΩƒΩŽ عَشَرَةٌ ΩƒΩŽΨ§Ω…ΩΩ„ΩŽΨ©ΩŒ Ϋ—Ψ°Ω°Ω„ΩΩƒΩŽ Ω„ΩΩ…ΩŽΩ†Ω’ Ω„Ω‘ΩŽΩ…Ω’ ΩŠΩŽΩƒΩΩ†Ω’ Ψ§ΩŽΩ‡Ω’Ω„ΩΩ‡Ω— Ψ­ΩŽΨ§ΨΆΩΨ±ΩΩ‰ Ψ§Ω„Ω’Ω…ΩŽΨ³Ω’Ψ¬ΩΨ―Ω Ψ§Ω„Ω’Ψ­ΩŽΨ±ΩŽΨ§Ω…Ω Ϋ— وَاΨͺΩ‘ΩŽΩ‚ΩΩˆΨ§ Ψ§Ω„Ω„Ω‘Ω°Ω‡ΩŽ ΩˆΩŽΨ§ΨΉΩ’Ω„ΩŽΩ…ΩΩˆΩ’Ω“Ψ§ Ψ§ΩŽΩ†Ω‘ΩŽ Ψ§Ω„Ω„Ω‘Ω°Ω‡ΩŽ Ψ΄ΩŽΨ―ΩΩŠΩ’Ψ―Ω Ψ§Ω„Ω’ΨΉΩΩ‚ΩŽΨ§Ψ¨Ω ΰ£–

ADVERTISEMENT

"Wa atimmul-αΈ₯ajja wal-'umrata lillāh(i), fa'in uαΈ₯αΉ£irtum famastaisara minal-hady(i), wa lā taαΈ₯liqΕ« ru'Ε«sakum αΈ₯attā yablugal-hadyu maαΈ₯illah(Ε«), faman kāna minkum marīḍan au bihΔ« aΕΌam mir ra'sihΔ« fafidyatum min αΉ£iyāmin au αΉ£adaqatin au nusuk(in), fa'iżā amintum, faman tamatta'a bil-'umrati ilal-αΈ₯ajji famastaisara minal-hady(i), famal lam yajid faαΉ£iyāmu αΉ‘alāṑati ayyāmin fil-αΈ₯ajji wa sab'atin iżā raja'tum, tilka 'asyaratun kāmilah(tun), żālika limal lam yakun ahluhΕ« αΈ₯āḍiril-masjidil-αΈ₯arām(i), wattaqullāha wa'lamΕ« annallāha syadΔ«dul-'iqāb(i)."

Artinya: "Sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. Akan tetapi, jika kamu terkepung (oleh musuh), (sembelihlah) hadyu yang mudah didapat dan jangan mencukur (rambut) kepalamu sebelum hadyu sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada di antara kamu yang sakit atau ada gangguan di kepala (lalu dia bercukur), dia wajib berfidyah, yaitu berpuasa, bersedekah, atau berkurban. Apabila kamu dalam keadaan aman, siapa yang mengerjakan umrah sebelum haji (tamatu'), dia (wajib menyembelih) hadyu yang mudah didapat. Akan tetapi, jika tidak mendapatkannya, dia (wajib) berpuasa tiga hari dalam (masa) haji dan tujuh (hari) setelah kamu kembali. Itulah sepuluh hari yang sempurna. Ketentuan itu berlaku bagi orang yang keluarganya tidak menetap di sekitar Masjidil Haram. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Keras hukuman-Nya."

Mengingat umroh menjadi salah satu ibadah yang dianjurkan untuk disempurnakan dalam Islam, maka umat Islam pun berlomba-lomba untuk mengerjakannya. Terutama bagi mereka yang memiliki kemampuan dalam menunaikannya.

Akan tetapi, tidak jarang ada seorang muslim yang memiliki udzur atau halangan untuk menunaikan ibadah umroh, sehingga harus mencari orang yang dapat menggantikannya atau disebut sebagai badal umroh. Lantas seperti apa syarat hingga tata cara seseorang badal umroh? Berikut penjelasannya.

Pengertian Badal Umroh

Sebelum mengetahui syarat dan tata cara badal umroh, mari terlebih dahulu memahami secara lebih dekat mengenai apa itu badal umroh. Mengutip dari buku 'Umrah: Panduan Ibadah Umrah Praktis Lahir Batin' karya Ahmad Alawiy, dkk., badal umroh dapat diartikan sebagai ibadah umroh untuk menggantikan orang lain saat memenuhi syarat tertentu.

Sementara itu, dijelaskan dalam buku 'Peta Perjalananan Haji dan Umrah Edisi Revisi' karya Agus Arifin, badal umroh adalah ibadah mengumrohkan orang lain. Namun, sebelumnya ia sudah mengumrohkan untuk dirinya terlebih dahulu.

Syarat Badal Umroh

Lantas apa saja syarat badal umroh? Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya seseorang yang akan menunaikan badal umroh terlebih dahulu harus sudah mengumrohkan dirinya. Masih merujuk pada sumber yang sama, salah satu syarat badal umroh adalah saat seorang muslim sudah pernah menunaikannya. Hal ini menunjukkan bahwa umroh kedua, ketiga, hingga seterusnya dapat diniatkan untuk mengumrohkan keluarga maupun orang tua yang sudah wafat.

Ini senada dengan apa yang disampaikan dalam laman resmi Nahdlatul Ulama bahwa badal umroh hanya dapat dikerjakan dengan syarat tertentu. Salah satunya orang yang akan membadalkan umroh sudah pernah menjalankannya terlebih dahulu. Kemudian orang yang akan dibadalkan juga tengah mengalami udzur atau halangan tertentu. Udzur yang dimaksud misalnya tengah sakit, sudah memasuki usia lansia, kondisi renta, hingga sudah wafat.

Berdasarkan madzhab Imam Syafi'i, badal umroh hanya diperbolehkan bagi kaum muslim yang tidak mampu untuk berangkat umroh. Kondisi yang dialami seperti sudah wafat atau sudah renta, sehingga tidak memiliki kemampuan untuk melakukan perjalanan ibadah umroh secara langsung.

Tata Cara Badal Umroh

Sejatinya, tata cara badal umroh sama seperti rangkaian ibadah umroh pada umumnya. Hal yang membedakan adalah bacaan niatnya. Masih merujuk dari sumber yang sama, berikut bacaan niat badal umroh yang dapat diamalkan oleh seorang muslim yang membadalkan umroh untuk orang lain:

Ω†ΩŽΩˆΩŽΩŠΩ’Ψͺُ Ψ§Ω„ΨΉΩΩ…Ω’Ψ±ΩŽΨ©ΩŽ ΩˆΩŽΨ£ΩŽΨ­Ω’Ψ±ΩŽΩ…Ω’Ψͺُ Ψ¨ΩΩ‡Ψ§ΩŽ للهِ ΨͺΩŽΨΉΩŽΨ§Ω„ΩŽΩ‰ ΨΉΩŽΩ†Ω’ ΩΩΩ„ΩŽΨ§Ω†Ω

"Nawaytul 'umrata wa ahramtu biha lillāi ta'ālā 'an fulān (sebut nama jemaah umroh yang akan dibadalkan)."

Artinya: "Aku menyengaja ibadah umrah dan aku ihram umrah karena Allah ta'ala untuk si fulan (sebut nama jemaah umroh yang akan dibadalkan)."

Demikian tadi rangkuman penjelasan mengenai badal umroh mulai dari pengertian, syarat, hingga tata caranya. Semoga dapat menjadi salah satu panduan bagi detikers, ya.




(dil/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads