Pompanisasi di salah satu daerah tadah hujan, yakni Desa Tumpukan, Kecamatan Karangdowo, Klaten terpilih jadi lokasi kunjungan kerja Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi). Dalam kegiatan tersebut, Jokowi meninjau pompanisasi air di wilayah tersebut.
Program pompanisasi sendiri merupakan inisiasi dari Kementerian Pertanian RI dalam meningkatkan produksi padi di suatu wilayah. Jokowi hadir didampingi Bupati Klaten Sri Mulyani, Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana, Mentan RI Amran Sulaiman, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI Basuki Hadimuljono, Kapolda Jateng Ahmad Luthfi, Pangdam Diponegoro Mayjen Deddy Suryadi.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Klaten Widiyanti mengatakan program pompanisasi yang dilaksanakan di Kabupaten Klaten juga bertujuan mendukung ketahanan pangan nasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena kebetulan di Klaten ini ada lahan PAT (perluasan areal tanam) seluas 1.361 hektare (ha) yang mendapatkan alokasi pompansasi," kata Widiyanti di Desa Tumpukan, Rabu (19/6/2024).
"Termasuk di Tumpukan ini memang lahan setengah teknis, namun kalau tidak dibantu dengan pompa dia tidak akan bisa meningkatkan indeks pertanaman, sehingga di sini memang membutuhkan pompa dalam rangka untuk menyelamatkan pertanaman di musim saat ini," sambungnya.
Ia menjabarkan telah ada kurang lebih 30 pemasangan pompa air di sepanjang Sungai Dengkeng. Akan tetapi tidak semua pompa bersumber dari Sungai Dengkeng, terdapat beberapa pompa yang bersumber dari sungai-sungai yang lain.
"Kalau di Desa Tumpukan itu luasnya 124,9 hektare, kalau di poktan (kelompok tani) ada 31. Kenapa di sini membutuhkan pompa, karena posisi sawah yang ada di Tumpukan posisinya naik, padahal dari bawah bisa diairi dam colo barat, sehingga tidak bisa maksimal," jelasnya
"Kedua, kondisi tanahnya itu biasanya disirami, diairi 2-3 hari sudah cepat mengering, padahal di sana sifatnya pengairan itu kan bergilir, setiap 10 hari baru dapat jatah. Jadi kalau tidak dibantu ini bisa rawan," sambungnya.
Lebih lanjut, Widiyanti mengungkapkan di Kabupaten Klaten sendiri pada tahun 2024 telah ada 92 unit pompa yang tersebar di delapan kecamatan yang kondisinya rawan air seperti Gantiwarno, Cawas, Bayat, Trucuk, Juwiring.
Ia berharap pompanisasi di Desa Tumpukan serta daerah-daerah lain di Kabupaten Klaten dapat bermanfaat dalam pengairan sawah-sawah yang ada di Kabupaten Klaten sebagai salah satu lumbung pangan nasional.
(ncm/ega)