Kegigihan Buruh Tani di Banjarnegara Ikut Kurban, Nabung Rp 10 Ribu Tiap Minggu

Kegigihan Buruh Tani di Banjarnegara Ikut Kurban, Nabung Rp 10 Ribu Tiap Minggu

Uje Hartono - detikJateng
Selasa, 18 Jun 2024 00:18 WIB
Tunut Rohman, buruh tani di Dusun Krajan Desa Batur, Banjarnegara menabung mulai  Rp 10 ribu untuk kurban Idul Adha.
Tunut Rohman, buruh tani di Dusun Krajan Desa Batur, Banjarnegara menabung mulai Rp 10 ribu untuk kurban Idul Adha.Foto: Uje Hartono/detikJateng
Banjarnegara -

Kesadaran warga Desa Batur, Kecamatan Batur, Banjarnegara untuk berkurban terbilang tinggi. Termasuk Tunut Rohman (63) buruh tani yang tekun menabung demi bisa berkurban.

Ditemui di sela-sela kesibukannya mengurus daging sapi kurban, Tunut terlihat semangat mengiris daging. Ia mengaku bahagia bisa ikut berkurban tahun ini.

"Rasanya saya senang bisa ikut berkurban. Alhamdulillah saya berkurban sapi rombongan 7 orang salah satunya saya," ujarnya saat ditemui di Dusun Krajan Desa Batur, Senin (17/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski berpenghasilan tidak menentu sebagai buruh tani, ia mengaku tetap ikhlas menyisihkan jerih payahnya bekerja. Mulai dari Rp 10 ribu hingga Rp 30 ribu selalu disisihkan untuk berkurban.

"Untuk bisa berkurban, saya nabung. Besarannya tidak tentu seadanya uang saja. Kadang Rp 10 ribu, kadang Rp 25 ribu dan kalau pas sedang ada uang sampai Rp 30 ribu," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Uang tersebut ditabung setiap minggu. Ia sadar jika uang tabungan yang tidak seberapa dan masih belum cukup untuk berkurban. Namun, nantinya uang itu bisa digunakan ikut berkurban bergabung dengan rombongan untuk membeli satu ekor sapi.

"Ya kalau uang dari tabungan masih belum cukup. Tetapi kalau ada uang tabungan nambahnya kan tidak banyak. Jadi nanti bisa ikut rombongan 7 orang untuk membeli satu ekor sapi," ujarnya.

Kepala Desa Batur Ahmad fauzi menambahkan, banyaknya warganya yang berkurban salah satunya dengan cara menabung. Baik petani maupun pedagang pasar rutin menabung untuk kurban.

"Di Desa Batur ini banyak yang menabung untuk bisa berkurban. Jumlahnya beda-beda. Pedagang pasar biasanya menabung setelah pasaran, buruh tani juga setelah bayaran uangnya disisihkan," terangnya.

Banyaknya warga yang berkurban ini kata Fauzi sudah terjadi sejak dulu. Bahkan, hingga saat ini sudah menjadi tradisi warga untuk berkurban setiap tahun.

"Ini sudah menjadi tradisi di Desa Batur. Bahkan sejak saya belum lahir sudah banyak warga sini yang kurban. Alhamdulillah tradisi yang baik ini masih terus dilestarikan di sini," imbuhnya.




(cln/cln)


Hide Ads