Kisah Kurban Pertama di Bumi oleh Habil dan Qabil Anak Nabi Adam

Kisah Kurban Pertama di Bumi oleh Habil dan Qabil Anak Nabi Adam

Nur Umar Akashi - detikJateng
Sabtu, 15 Jun 2024 15:08 WIB
Hewan kurban Presiden Jokowi dari peternakan di Binjai. (Istimewa)
Hewan kurban Presiden Jokowi dari peternakan di Binjai. (Foto: Istimewa)
Solo -

Kurban pertama di muka bumi dilakukan oleh dua anak Nabi Adam, Habil dan Qabil. Kisahnya menarik untuk ditelisik lebih jauh menjelang Hari Raya Idul Adha 2024. Di bawah ini cerita lengkap kurban pertama di bumi oleh Habil dan Qabil.

Dirujuk dari buku Kisah 25 Nabi & Rasul oleh Zaid Husein Alhamid, dari sekian banyak nabi dan rasul yang Allah utus, Nabi Adam alaihis salam adalah yang pertama. Kisah penciptaan Nabi Adam difirmankan oleh-Nya dalam surat Al-Baqarah ayat 30:

وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اِنِّيْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةً ۗ قَالُوْٓا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاۤءَۚ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۗ قَالَ اِنِّيْٓ اَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Aku hendak menjadikan khalifah di bumi." Mereka berkata, "Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?" Dia berfirman, "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."

Setelah Allah menciptakan Adam, istrinya, yakni Hawa, menyusul diciptakan. Keduanya lalu tinggal dalam surga-Nya. Satu-satunya larangan yang harus dipatuhi adalah tidak mendekati pohon khuldi. Namun, karena bisikan Iblis, Adam dan Hawa melanggar larangan tersebut.

ADVERTISEMENT

Akibatnya, Adam dan Hawa diturunkan ke bumi. Di sana, mereka berdua memiliki banyak anak turun sampai sekarang. Di antara anak-anaknya, dikenal empat nama utama, yakni Habil, Qabil, Labuda, dan Iqlima.

Perseteruan Habil dan Qabil

Berdasar uraian dalam buku Kisah Para Nabi karya Ibnu Katsir, Nabi Adam memiliki keturunan secara silang. Maksudnya, dalam sekali mengandung, istrinya akan melahirkan anak kembar dua, laki-laki dan perempuan.

Pasangan anak yang lahir pertama adalah Qabil dan saudara perempuannya, Iqlima. Sementara itu, pasangan anak yang lahir berikutnya adalah Habil dan Labuda.

Nabi Adam memerintahkan perkawinan silang pada keempat orang anaknya. Qabil menikahi saudari kembar Habil, Labuda, sedangkan Habil dinikahkan dengan Iqlima selaku saudari kembar Qabil.

Namun, Qabil tidak terima dengan perintah tersebut. Ia merasa saudari kembarnya lebih cantik sehingga ingin menikahinya. Nabi Adam memerintahkan Qabil untuk menikahkan saudarinya tersebut dengan Habil, tetapi ia menolak.

Nabi Adam lalu memerintahkan keduanya untuk mempersembahkan kurban. Barangsiapa yang kurbannya diterima, berhak menikahi Iqlima. Sementara kedua anaknya bersiap-siap, Nabi Adam pergi bertolak menuju Mekkah untuk menunaikan ibadah haji.

Sebelum berangkat, ia menitipkan anak-anaknya pada langit, tetapi permintaannya ditolak. Nabi Adam juga meminta kepada bumi dan gunung. Namun, permintaannya lagi-lagi ditolak. Akhirnya, beliau meminta Qabil selaku yang tertua untuk menjaga saudara-saudaranya.

Kisah Kurban dan Pembunuhan Pertama di Muka Bumi

Karena Habil adalah seorang yang memiliki banyak kambing, ia mempersembahkan seekor kambing gemuk. Di lain pihak, Qabil mengorbankan seikat hasil tanaman yang buruk.

Tak lama, api turun dari langit dan melahap kurban Habil, sementara sajian Qabil tidak diindahkan. Melihat hal tersebut, Qabil marah lalu berkata, "Sungguh, aku akan membunuhmu agar tidak menikahi saudariku."

Habil menyahut, "Sesungguhnya, Allah hanya menerima (amal) dari orang yang bertakwa." Gelap mata, Qabil marah dan memukulkan benda tumpul yang dibawanya hingga Habil meninggal dunia.

Ada juga yang menyebutkan bahwasanya Qabil membunuh Habil dengan sebongkah batu yang dilemparkan saat saudaranya itu tidur. Pendapat berbeda menyatakan, Qabil mencekik Habil dengan keras dan menggigitnya seperti binatang buas sampai tewas.

Setelah membunuh Habil, sebagian ulama menyebut Qabil terus memanggul jasad saudaranya selama satu tahun. Sebagian lainnya menyatakan 100 tahun. Qabil terus dalam kondisi demikian sampai Allah mengutus dua burung gagak untuk mencontohkan cara mengubur jenazah. Wallahu a'lam.

Allah SWT menceritakan kejadian ini dalam Al-Quran, tepatnya surat Al-Maidah ayat 27 sampai 31. Diambil dari Quran Kementerian Agama, ini bunyi ayat dan terjemahannya:

وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَاَ ابْنَيْ اٰدَمَ بِالْحَقِّۘ اِذْ قَرَّبَا قُرْبَانًا فَتُقُبِّلَ مِنْ اَحَدِهِمَا وَلَمْ يُتَقَبَّلْ مِنَ الْاٰخَرِۗ قَالَ لَاَقْتُلَنَّكَ ۗ قَالَ اِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللّٰهُ مِنَ الْمُتَّقِيْنَ

Artinya: "Bacakanlah (Nabi Muhammad) kepada mereka berita tentang dua putra Adam dengan sebenarnya. Ketika keduanya mempersembahkan kurban, kemudian diterima dari salah satunya (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Dia (Qabil) berkata, "Sungguh, aku pasti akan membunuhmu." Dia (Habil) berkata, "Sesungguhnya Allah hanya menerima (amal) dari orang-orang yang bertakwa."

لَىِٕنْۢ بَسَطْتَّ اِلَيَّ يَدَكَ لِتَقْتُلَنِيْ مَآ اَنَا۠ بِبَاسِطٍ يَّدِيَ اِلَيْكَ لِاَقْتُلَكَۚ اِنِّيْٓ اَخَافُ اللّٰهَ رَبَّ الْعٰلَمِيْنَ

Artinya: "Sesungguhnya jika engkau (Qabil) menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan semesta alam."

اِنِّيْٓ اُرِيْدُ اَنْ تَبُوْۤاَ بِاِثْمِيْ وَاِثْمِكَ فَتَكُوْنَ مِنْ اَصْحٰبِ النَّارِۚ وَذٰلِكَ جَزٰۤؤُا الظّٰلِمِيْنَۚ

Artinya: "Sesungguhnya aku ingin engkau kembali (kepada-Nya) dengan (membawa) dosa (karena membunuh)-ku dan dosamu (sebelum itu) sehingga engkau akan termasuk penghuni neraka. Itulah balasan bagi orang-orang yang zalim."

فَطَوَّعَتْ لَهٗ نَفْسُهٗ قَتْلَ اَخِيْهِ فَقَتَلَهٗ فَاَصْبَحَ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ

Artinya: "Kemudian, hawa nafsunya (Qabil) mendorong dia untuk membunuh saudaranya. Maka, dia pun (benar-benar) membunuhnya sehingga dia termasuk orang-orang yang rugi."

فَبَعَثَ اللّٰهُ غُرَابًا يَّبْحَثُ فِى الْاَرْضِ لِيُرِيَهٗ كَيْفَ يُوَارِيْ سَوْءَةَ اَخِيْهِ ۗ قَالَ يٰوَيْلَتٰٓى اَعَجَزْتُ اَنْ اَكُوْنَ مِثْلَ هٰذَا الْغُرَابِ فَاُوَارِيَ سَوْءَةَ اَخِيْۚ فَاَصْبَحَ مِنَ النّٰدِمِيْنَ ۛ

Artinya: "Kemudian, Allah mengirim seekor burung gagak untuk menggali tanah supaya Dia memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana cara mengubur mayat saudaranya. (Qabil) berkata, "Celakalah aku! Mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini sehingga aku dapat mengubur mayat saudaraku?" Maka, jadilah dia termasuk orang-orang yang menyesal."

Demikian kisah kurban pertama kali yang dilakukan oleh Habil dan Qabil. Semoga detikers dapat mengambil pelajaran dan hikmah dari kisah tersebut. Aamiin.




(apl/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads