.webp)
Puput Erna Sri Rejeki (34), tenaga kerja wanita (TKW) asal Klaten yang sempat kritis di RS Al Qassimi Hospital Dubai, Uni Emirat Arab, kondisinya sudah membaik. Usai sempat kesulitan dalam beraktifitas, ia kini sudah bisa duduk dan sesekali berbicara.
Ditemui di kediamannya di Tegal Blateran, Kecamatan Klaten Tengah, ayah Puput, Sutikno (66), mengatakan sebelumnya ada gelembung yang pecah pada pembuluh darah di otak Puput.
Namun, putrinya sudah menjalani fisioterapi dan mulai bisa berbicara meski harus pelan-pelan dan masih terbata-bata
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang ada kemajuan, sudah bisa duduk sendiri, dari tidur bisa bangun sendiri. Waktu awal-awal itu ndak bisa apa-apa," kata Sutikno di Tegal Blateran, Jumat (14/6/2024).
Lebih lanjut, Sutikno bercerita, awal mula Puput bisa bekerja di Dubai. Mulanya, Puput bekerja di Tangerang hingga akhirnya dijemput temannya untuk bekerja di Dubai. Prosesnya tergolong cepat, dibandingkan saat Puput hendak bekerja di Taiwan.
"Anak saya itu berangkatnya dari Tangerang, saya ndak tahu itu, tadinya di Tangerang itu kan ngasuh anak, bekerja di rumah tangga sambil ngasuh anak. Tahu-tahu dijemput teman, terus ke penyalur, terus akhirnya secepat kilat itu berangkat ke Dubai," ungkapnya.
"Kalau yang di Taiwan pertama itu lama, di penyalur sampai ke PT itu hampir satu tahun baru bisa berangkat, yang resmi itu. Kalau yang ini cepat banget, tahu-tahu sudah di Dubai," imbuhnya.
Ia mengaku sempat tak berkomunikasi dengan Puput hampir 4 bulan. Bahkan, pada 2 Mei ia mengetahui berita Puput yang sakit dari tetangganya yang mengetahui kabar tersebut lewat media sosial.
"Sakit itu tanggal 2 Mei, tahunya itu dari tetangga, teman, sama saudara yang nggak dikenal pada datang karena mendapat kabar lewat media sosial," tuturnya.
Sebelumnya, kata Sutikno, Puput tidak memiliki riwayat sakit ataupun pernah jatuh, hanya sekadar pusing dan sempat pingsan saat masih duduk di bangku SMK. Namun, ia bersyukur putrinya itu kini sudah bisa kembali ke rumah bersama keluarga dan menjalani pengobatan.
"Diagnosisnya sama seperti dulu, penyakit aneurisma (otak) atau apa, jadi bukan kanker. Itu penyakit ganas, anak saya masuk 20 persen (pasien) yang bisa lolos. Itu mukjizat Tuhan," tuturnya.
Saat detikJateng berkunjung ke kediamannya, tampak Puput sudah bisa bergurau bersama ibu dan kakaknya, sambil duduk di atas kursi roda. Sambil terbata ia mengungkapkan, kondisinya sudah lebih baik dibandingkan saat hari pertama pulang ke Klaten, Sabtu (1/6).
"Sebelumnya duduk nggak bisa, jalan juga nggak bisa, apalagi ngomong, baru akhir-akhir ini bisa," kata Puput lirih.
Saat ditanya gejala awal hingga dirawat di rumah sakit, Puput yang sudah bekerja beberapa tahun di Dubai itu mengaku tidak mengetahui apapun. Ia tak sadarkan diri hingga ketika sudah dipindahkan di rumah temannya yang berada di Dubai.
"Nggak tahu apa-apa, waktu di rumah sakit diapain aku nggak paham, waktu di rumah teman (di Dubai) aku baru ngeh, baru sadar di sana," tuturnya.
Ia bercerita, selama sakit dan sempat tak bisa pulang ke Tanah Air akibat keterbatasan biaya, Puput selalu didukung teman-teman dan majikan di tempat ia bekerja. Bahkan, Puput juga mendapat bantuan uang tunai dari majikannya itu.
"Alhamdulillah (majikan) baik, waktu aku sakit dia datang nengokin saya, nangisin saya," ungkapnya.
Hingga kini, Puput masih berhubungan dengan majikan dan teman-temannya yang berada di Dubai itu. Ia pun berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan bantuan. Ke depannya, Puput akan terus menjalani pengobatan hingga pulih dan bisa beraktivitas seperti sedia kala.
"Harapanku ingin cepat sembuh saja, ingin cepat pulih seperti sedia kala, seperti orang normal," harapnya.
(apl/ahr)
