Seniman Bali Gelar Aksi Catus Pata di Rejowinangun Magelang, Ini Maknanya

Seniman Bali Gelar Aksi Catus Pata di Rejowinangun Magelang, Ini Maknanya

Eko Susanto - detikJateng
Senin, 10 Jun 2024 13:31 WIB
Seniman asal Bali, I Made Arya Dwita Dedok melakukan happening art catus pata atau ruwat bumi di depan Rejowinangun Magelang, Senin (10/6/2024).
Seniman asal Bali, I Made Arya Dwita Dedok melakukan happening art catus pata atau ruwat bumi di depan Rejowinangun Magelang, Senin (10/6/2024). Foto: Eko Susanto/detikJateng
Magelang -

Seniman asal Bali, I Made Arya Dwita Dedok, melakukan happening art catus pata atau ruwat bumi di perempatan Pasar Rejowinangun Magelang. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga keselarasan hidup bersama antarmanusia dengan alam sekitarnya.

Pantauan detikJateng, aksi catus pata tersebut dilakukan Dedok persis di Perempatan Pasar Rejowinangun. Ia mengawali aksinya dengan berjalan di trotoar Pecinan atau Jalan Pemuda.

Kemudian, saat traffic light di Jalan Pemuda atau dari arah Pecinan menyala merah, ia melakukan happening art persis di zebra cross sambil menyebarkan bunga mawar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aksi tersebut dilakukan hingga sampai di Tugu Adipura dan berbalik lagi menuju depan Pasar Rejowinangun. Saat berada di depan Pasar Rejowinangun tersebut, Dedok melukis on the spot di kanvas ukuran 200x150 cm.

"Ini dalam rangka mempersembahkan sesuatu yang saya bisa lewat kesenian. Seni budaya dengan mengambil tempat di perempatan dalam artian semua bisa menyangkut masyarakat luas di Magelang khususnya. Menjadi orang-orang yang maju sehat dan bahagia," kata Dedok usai melakukan happening art kepada wartawan, Senin (10/6/2024).

ADVERTISEMENT

"Kalau di Bali catus pata, yaitu mengelilingi perempatan ini. Jalan kaki itu untuk menyatukan energi-energi positif kepada lingkungannya dan mempersembahkan sesuatu agar masyarakat sini semakin aman tenteram dan loh jinawi," sambung Dedok.

Seniman asal Bali, I Made Arya Dwita Dedok melakukan happening art catus pata atau ruwat bumi di depan Rejowinangun Magelang, Senin (10/6/2024).Seniman asal Bali, I Made Arya Dwita Dedok melakukan happening art catus pata atau ruwat bumi di depan Rejowinangun Magelang, Senin (10/6/2024). Foto: Eko Susanto/detikJateng

Ia berharap setiap tahunnya bisa melakukan hal serupa. Hal ini yang bisa dipersembahkan untuk negara dari dirinya sebagai seniman.

"Kebetulan saya tinggal di Magelang, memberikan suatu hal yang bisa memberikan nilai-nilai positif kepada masyarakat tentang kebudayaan, agar masyarakat bisa tahu kita berterima kasih kepada bumi pertiwi ini. Yang selama ini mungkin kita lupa bahwa kita tinggal di bumi pertiwi yang subur ini. Kadang kita lebih melihat indahnya emas di negeri orang daripada di negeri sendiri," ujarnya.

Dedok menjelaskan makna lukisan catus pata menggambarkan lingkungan ini ada pasar, pecinan, dan Tugu Adipura.

"Ini menandakan lokasi yang kita pakai sekarang mungkin tahun depan sudut yang mana. Karena tiga tahun lalu kita sudut titik nol sekarang sudut perempatan pasar," ujar seniman yang berulang tahun ke-53 hari ini.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Kesenian Kota Magelang (DKKM) Muhammad Nafi mengatakan, pihaknya sangat mendukung agar bisa berjalan dengan sebaik-baiknya.

"Kegiatan pribadi Mas Dedok, di samping dia ulang tahun. Tetapi, hari ini yang utama adalah ruwat bumi atau catus pata dalam Bahasa Bali. Itu, kita ambil sari pati atau nilai-nilainya," kata Nafi.

"Kalau di Bali, perempatan (jalan) itu sangat dihormati dan menjadi sentral keramaian, sangat dihormati. Semoga kita nanti bisa menghormati tata ruang yang ada sehingga bisa menjadi jalinan yang saling memanusiakan," ujarnya.

Hadir pula, salah satu tokoh masyarakat Kota Magelang, Slamet Santoso yang menyatakan, kegiatan ini merupakan sesuatu yang membuat Kota Magelang menjadi lebih semarak.

"Memang semua kota, apalagi kota-kota seni dunia seperti Paris, London dan Eropa itu yang bisa menghidupkan masyarakat seni. Ini merupakan awal dari Mas Dedok sebagai istrinya asli Magelang bisa membawa Magelang lebih dikenal lagi. Bagus sekali, ide kreatifnya sangat luar biasa," ujarnya.




(apu/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads