Tanggal 8 Juni 2024 Puasa Apa? Ini Niat, Hukum, dan Keutamaannya

Tanggal 8 Juni 2024 Puasa Apa? Ini Niat, Hukum, dan Keutamaannya

Rayza Teguh Prastiyo - detikJateng
Jumat, 07 Jun 2024 20:05 WIB
Ilustrasi puasa
Ilustrasi Puasa. Foto: Freepik
Solo -

Ibadah puasa sunnah dapat dilakukan oleh umat Islam di waktu tertentu sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW. Namun, pada tanggal 8 Juni 2024 terdapat puasa apa? Simak penjelasan lengkapnya berikut.

Berdasarkan kalender Hijriah Indonesia 2024 yang diterbitkan Kementerian Agama (Kemenag) RI dan hasil sidang isbat penetapan 1 Dzulhijjah 1445 H, pada tanggal 8 Juni 2024 bertepatan dengan awal mula bulan Dzulhijjah, tepatnya tanggal 1.

Pada bulan Dzulhijjah, umat Islam akan merayakan perayaan hari besar yaitu Idul Adha. Peringatan Hari Raya Idul Adha dilakukan setiap tanggal 10 Dzulhijjah, pada tahun ini Idul Adha akan diperingati pada hari Senin, 17 Juni 2024.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kaum muslim biasanya melakukan beberapa amalan yang dianjurkan pada bulan Dzulhijjah salah satunya mengerjakan puasa sunnah. Lantas, tanggal 8 Juni 2024 puasa apa? Berikut detikJateng sajikan penjelasannya lengkap dengan niat, hukum, dan keutamaannya.

Tanggal 8 Juni 2024 Puasa Apa?

Dikutip dari laman Nahdlatul Ulama (NU), bulan Dzulhijjah identik dengan hari raya kurban dan ibadah haji. Pada bulan ini, kaum muslim dianjurkan untuk mengerjakan amalan yang dianjurkan Rasulullah SAW seperti berpuasa, berdzikir, sedekah, membaca Al-Quran, dan amalan-amalan baik lainnya.

ADVERTISEMENT

Amalan tersebut dianjurkan untuk dikerjakan pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah karena memiliki banyak keutamaan pada waktu tersebut. Hal itu sejalan dengan salah satu hadits yang diriwayatkan sahabat, Rasulullah SAW bersabda:

مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ هٰذِهِ الأَيَّامِ. يَعْنِيْ أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللهِ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللّٰهِ قَالَ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللّٰهِ إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ

Artinya: "Tidak ada hari di mana amal shalih padanya lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yakni 10 hari pertama Dzulhijjah. Para sahabat bertanya: 'Tidak juga dari jihad fi sabilillah?' Beliau menjawab: 'Jihad fi sabilillah juga tidak, kecuali seseorang yang keluar dengan diri dan hartanya lalu ia tidak kembali dengan satu pun dari keduanya."

Tokoh ulama Syekh Zakaria al-Anshari berpendapat dalam kitab Asna al-Mathalib, pada tanggal 1 sampai 9 Dzulhijjah disunnahkan untuk melakukan puasa. Untuk tanggal 1 sampai 7 termasuk puasa Dzulhijjah, tanggal 8 puasa Tarwiyah, dan tanggal 9 puasa Arafah.

Karena pada tanggal 8 Juni 2024 bertepatan dengan 1 Dzulhijjah 1445 H, maka hari tersebut merupakan puasa sunnah Dzulhijjah.

Niat Puasa Sunnah Dzulhijjah 2024

Masih dikutip dari sumber yang sama, niat puasa sunnah Dzulhijjah dapat dibaca ketika malam hari, tepatnya sejak terbenamnya matahari sampai terbitnya fajar. Adapun untuk niat puasa sunnah Dzulhijjah 2024 dibagi menjadi tiga berdasarkan waktu pelaksanaannya, berikut uraian lengkapnya:

Niat Puasa Sunnah Tanggal 1 sampai 7 Dzulhijjah

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah ta'âlâ."

Niat Puasa Sunnah Tanggal 8 Dzulhijjah (Puasa Tarwiyah)

نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta'âlâ."

Niat Puasa Sunnah Tanggal 9 Dzulhijjah (Puasa Arafah)

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu shauma arafata sunnatan lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta'âlâ."

Hukum Puasa Sunnah Dzulhijjah 2024

Hukum menjalankan puasa pada bulan Dzulhijjah yaitu sunnah muakkad, artinya amalan yang sangat dianjurkan bagi umat Islam mengingat keutamaannya sangat banyak untuk diperoleh.

Keutamaan Puasa Sunnah Bulan Dzulhijjah

Bagi umat Islam yang menjalankan ibadah puasa sunnah di bulan Dzulhijjah, akan mendapatkan manfaat atau keutamaan untuk dirinya. Kembali dikutip dari laman NU Online dan Kementerian Agama (Kemenag) RI, dijelaskan beberapa keutamaan yang bisa diperoleh bagi seorang muslim yang mengerjakan ibadah puasa sunnah di bulan Dzulhijjah, berikut penjelasan lengkapnya:

1. Dihapuskan Dosanya

Melakukan ibadah puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah atau pada saat hari Arafah dapat menghapus dosa seorang muslim selama dua tahun. Hal tersebut sejalan dengan hadits yang diriwayatkan oleh Muslim sebagai berikut:

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِيْ قَبْلَهُ

Artinya: "Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu" (HR Muslim).

2. Pahalanya Dilipatgandakan

Kaum muslim akan mendapatkan pahala yang dilipatgandakan pada bulan Dzulhijjah dibanding bulan lainnya jika melaksanakan ibadah puasa sunnah dengan ikhlas kepada Allah SWT semata. Hal tersebut sesuai dengan salah satu hadits Rasulullah SAW sebagai berikut:

مَا مِنْ أَيَّامٍ أَحَبَّ إِلَى اللّٰهِ أَنْ يُتَعَبَّدَ لَهُ فِيْهَا مِنْ عَشْرِ ذِي الْحِجَّةِ يَعْدِلُ صِيَامُ كُلِّ يَوْمٍ مِنْهَا بِصِيَامِ سَنَةٍ وَقِيَامُ كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْهَا بِقِيَامِ لَيْلَةِ الْقَدْرِ

Artinya: "Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat malam setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar" (HR At-Tirmidzi).

3. Pintu Pembebasan dari Siksa Neraka

Allah akan membebaskan umat Islam yang melaksanakan ibadah puasa sunnah di bulan Dzulhijjah khususnya pada tanggal 9 Dzulhijjah atau puasa Arafah, sebagaimana hadits Rasulullah SAW sebagai berikut:

مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ: مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ؟

Artinya: "Tidak ada hari dimana Allah membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada Hari Arafah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para Malaikat dan berkata: 'Apa yang mereka inginkan?" (HR Muslim).

Demikian penjelasan yang menjawab pertanyaan tanggal 8 Juni 2024 puasa apa lengkap dengan niat, hukum, dan keutamaannya. Semoga bermanfaat ya!

Artikel ini ditulis oleh Rayza Teguh Prastiyo peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(rih/ams)


Hide Ads