Salah satu wasit yang jadi korban pengeroyokan di laga tarkam Piala Bupati Semarang, Ridwan Prayitno, hingga kini masih terbaring di rumah sakit. Pengacara korban, Handrianus Handyar mengungkap kondisinya.
"Lukanya di sebelah dada kanan, terus kepala belakang, punggung, tulang rusuk kanan, kepala bagian atas, dahi," ujar Handyar saat dihubungi wartawan, Rabu (5/6/2024).
Dia menyebut Ridwan memerlukan observasi untuk mengetahui luka dalam yang dialaminya. Ridwan juga disebut membutuhkan istirahat lebih lama di RST dr Asmir Salatiga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Informasi dari dokter ada pembengkakan di bawah dada semacam infeksi. Mas Ridwan sepertinya masih butuh observasi dan istirahat panjang. Tapi kalau Mas Hadi (wasit lain yang juga jadi korban) kemarin malam sudah diperbolehkan rawat jalan," ungkap Handyar.
Handyar menambahkan, pihak keluarga Ridwan memutuskan untuk membatasi pihak yang ingin menjenguk Ridwan. Hingga kini belum ada pemain dari kedua tim yang menjenguknya.
"Sampai saat ini, sampai detik ini belum ada (pemain menjenguk). Panitia ada perwakilan, dari pihak keluarga nggak tahu apakah itu dari panitia apakah itu dari Kabupaten Semarang kita nggak tahu, karena tadi masih pakai seragam merah, cuma mengunjungi ya nggak apa-apa. Tapi ini kami minta pengunjung dibatasi dulu karena kan Mas Ridwan tidak bisa beristirahat," jelasnya.
Dalam laga itu, bukan hanya Ridwan yang menjadi korban. Wasit yang lain, Hadi juga sempat ditendang oleh pemain. Namun saat ini Hadi hanya menjalani rawat jalan.
Seperti diketahui, Ridwan Prayitno merupakan wasit pengganti dalam laga final Piala Bupati Semarang antara kesebelasan Putra Bakti FC Patemon melawan Ar Raffi Ampel Boyolali yang digelar di Lapangan Pule Bener, Tengaran, Minggu (2/6). Ridwan memimpin pertandingan untuk menggantikan wasit Hadi Suroso yang sebelumnya juga menjadi korban kericuhan dalam laga tersebut.
Ridwan dikeroyok oleh para pemain Putra Bakti FC yang keberatan atas keputusannya memberikan tendangan penalti untuk Ar Raffi di ujung pertandingan. Saat itu skor pertandingan 1-0 untuk Putra Bakti. Hal ini disampaikan Kasi Humas Polres Semarang, AKP Pri Handayani, kemarin.
"Di menit terakhir pertandingan terjadi lagi kericuhan dikarenakan pemain Putra Bakti FC tidak puas akan keputusan wasit Ridwan memberikan hadiah penalti kepada tim Ar Raffi, di mana saat itu Putra Bakti FC sudah unggul 1-0," kata Pri Handayani, Selasa (4/6).
(dil/ahr)