Mundurnya keberangkatan Kloter 41 Jemaah Calon Haji Embarkasi Solo, ternyata juga berdampak hingga Kloter 61 yang harus dilakukan pengaturan ulang jadwalnya. Baik untuk kedatangan di Asrama Haji Donohundan maupun keberangkatan ke Tanah Suci.
"Dampaknya kemudian sampai di Kloter 61, tetapi secara umum sudah bisa tertangani. Tidak ada yang kemudian menunggu di tempat yang tidak nyaman. Menunggunya di asrama atau pemberangkatan dari daerah yang kita tunda," kata Ketua PPIH Embarkasi Solo, Musta'in Ahmad, di Asrama Haji Donohudan Boyolali, Selasa (28/5/2024).
Dikemukakan Musta'in, penerbangan jemaah calon haji Embarkasi Solo yang mengalami delay atau mundur ada tiga kloter. Berawal dari Kloter 41 yang mengalami delay sekitar 4 jam, lalu merembet ke Kloter 42 dan 43.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya terutama yang kemarin harus waktunya (penerbangan) mundur, delay itu ada Kloter 41, 42, 43. Kloter 41 itu (mundur) sekitar 4 jam, kemudian Kloter 42 sekitar 7 jam dan Kloter 43 sekitar 17 jam," ungkap dia.
"Tetapi bisa saya pastikan para jemaah itu meskipun menunggu lama, beliau-beliau tetap kita tangani dengan baik. Apalagi yang paling panjang kloter 43, itu sampai kemudian beliau-beliau ini kita perpanjang masa tinggalnya di asrama. Harusnya sudah keluar pada pagi hari, itu kemudian kita masih menenggang sampai siang sekitar jam 11.00 WIB, harusnya jam 06.00 WIB," imbuh Kepala Kantor Kementerian Agama Jawa Tengah ini.
Mundurnya jemaah kloter 43 keluar dari asrama itu, membuat pihaknya memundurkan kedatangan Kloter 48 dari Kabupaten Sleman. Dijadwalkan Kloter 48 seharusnya diterima pagi, tapi baru diterima siang hari.
"Kemudian kita beritahu di daerah, Sleman untuk menunda datangnya ke embarkasi," terangnya.
Menurut Musta'in, mundurnya keberangkatan Kloter 41 itu berdampak hingga Kloter 61. Dampaknya harus dilakukan pengaturan jadwal ulang baik kedatangan jemaah di embarkasi maupun keberangkatan ke Tanah Suci.
"Ya itu pengaturan jadwal ulang, masuk dan keluar asrama. Jadi sebagian kita tunda jangan masuk asrama dulu, sebagian kita tunda di asrama jangan kita dorong dulu, sampai dengan pesawatnya siap," katanya.
Tata kelola itu dilakukan sehingga jemaah tidak ada yang menunggu lama. Baik di bus maupun di ruang tunggu.
"Keberangkatannya kita atur lagi dari daerah. Begitu juga masa tinggalnya di sini, kemudian kita atur lagi," sambung dia.
Lebih lanjut disampaikan, Kementerian Agama sudah melayangkan protes ke pihak Garuda. Garuda berjanji untuk memperbaiki managerial traffic pesawatnya ini.
"Mudah-mudahan lah kita suport, kita doakan bersama, garuda juga lancar di dalam mengelola persoalan-persoalan ini. Mudah-mudahan normal sampai (Kloter) 100. Garuda kita doakan bersama-sama," pungkas Musta'in.
(ams/apl)