Ketua DPC PDIP Sragen, Untung Wibowo Sukowati resmi mendaftar sebagai bakal calon Bupati. Bowo mendaftar didampingi sang ayah yang juga mantan Bupati Sragen, Untung Wiyono, serta sang kakak yang juga Bupati petahana, Kusdinar Untung Yuni Sukowati.
Bowo menyerahkan berkas formulir pendaftaran cabup kepada pengurus PDIP Sragen di kantor DPC PDIP Sragen. Usai resmi mendaftar, Bowo akan langsung memimpin rapat untuk melaporkan hasil penjaringan bacabup-bacawabup ke DPD dan DPP PDIP.
"Ya kita setelah ini rapat kita menentukan berapa yang mendaftar dan sebagainya berjenjang kita lapor ke DPD dan DPP nanti mekanisme selanjutnya kita serahkan ke DPD dan DPP," katanya kepada awak media usai mengembalikan formulir, Senin (27/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bowo menyebut kehadiran keluarga mengantar dirinya sebagai bentuk kekuatan yang tidak bisa diungkapkan. Apalagi, keluarga yang hadir mengantar lengkap untuk mendukung dirinya.
"Itu tentu sebagai kekuatan (kehadiran keluarga) yang tidak bisa diungkapkan, kenapa memang keluarga kami dari awalnya bonding-nya luar biasa, melihat saya dengan Mbak Yuni dengan Guruh, Bapak, Ibu. Restu utama itu dari orang tua, setelah itu permaisuri," bebernya.
Usai mendaftar, Bowo menyebut dirinya akan membangun komunikasi dengan partai politik lain. Meskipun, partainya bisa mengajukan calon Bupati dan Wakil Bupati sendiri.
"(Bisa maju sendiri) Iya. Tapi membangun Kabupaten Sragen ini perlu sinergi. Saya sudah berkomunikasi dengan beberapa teman, kantor sebelah (Gerindra) beberapa teman yang belum disebut satu per satu karena memang masih perlu komunikasi intens. Pada dasarnya kita sangat berharap bisa komunikasi dengan lebih intensif. Setelah resmi mendaftar di DPC PDIP kita akan menjalin komunikasi," jelasnya.
Mengenai program kerja ke depan, Bowo menyebut salah satunya yakni pengentasan angka kemiskinan di Kabupaten Sragen. Pihaknya juga telah merancang program kerja untuk pengentasan kemiskinan.
"(Pengurangan angka kemiskinan) Terutama adalah data, saya akan membuat task force untuk melihat kondisi riil di masyarakat kita libatkan akademisi yang objektivitas tinggi. Kita ingin data itu real mana yang benar-benar membutuhkan dan mana yang sudah bisa diwisuda," jelasnya.
Apalagi, untuk mengentaskan kemiskinan dirinya harus berkoordinasi dengan pemerintah provinsi hingga pemerintah pusat.
"Data harus kita bawa ke atas dan kita tidak bisa sendiri saya juga harus koordinasi dengan provinsi dan pusat Mensos dan seluruh kementerian tentunya dari awal adalah perbaikan data," pungkasnya.
(aku/rih)