Calon Haji dari Gunungkidul Kompak Pakai Blangkon, Sebut sebagai Identitas

Calon Haji dari Gunungkidul Kompak Pakai Blangkon, Sebut sebagai Identitas

Jarmaji - detikJateng
Sabtu, 25 Mei 2024 19:28 WIB
Jemaah calon haji Kloter 52 memakai blangkon saat tiba di Embarkasi Solo, Sabtu (25/5/2024), pukul 12.00 WIB.
Jemaah calon haji Kloter 52 memakai blangkon saat tiba di Embarkasi Solo, pukul 12.00 WIB, Sabtu (25/5/2024). Foto: Jarmaji/detikJateng
Boyolali -

Ada yang unik dan berbeda dari ratusan jemaah calon haji asal Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Khususnya jemaah laki-laki. Mereka kompak memakai blangkon sebagai pengganti kopyah atau peci yang biasa dipakai jemaah pada umumnya.

Jemaah asal Gunungkidul itu tergabung dalam Kloter 52, bersama jemaah dari Kota Jogja. Mereka diterima oleh PPIH Embarkasi Solo, Sabtu (25/5/2024), pukul 12.00 WIB.

Ada pemandangan berbeda dari para jemaah ini. Khususnya atribut penutup kepala yang dikenakan jemaah laki-laki.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika pada umumnya jemaah calon haji laki-laki mengenakan peci atau songkok, baik warna hitam atau putih. Tetapi jemaah asal Gunungkidul itu memilih pakai blangkon.

"Kami menggunakan blangkon agar sebagai ciri khas kami dan tentunya nanti kami akan bergabung dengan seluruh jemaah yang lain dan dari negara negara segala penjuru nah ini nanti biar gampang untuk mengidentifikasi apabila ada teman-teman kami yang mungkin tercecer atau hilang kemana itu biar lebih mudah mengidentifikasinya," kata salah seorang jemaah, Wahid Syarifuddin Ahmad, kepada para wartawan di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Sabtu (25/5/2024).

ADVERTISEMENT

Sementara itu, blangkon merupakan topi atau penutup kepala khas Jawa. Ada berbagai model atau gaya, tergantung daerahnya.

Sesuai daerah asalnya, blangkon yang dikenakan jemaah Gunungkidul itu merupakan blangkon khas Yogyakarta. Selain blangkon, mereka juga mengenakan syal warna hijau tua.

Dijelaskan lebih lanjut, menurutnya memakai blangkon tidak mengganggu dalam beribadah. Bahkan, dia mengaku bangga memakai blangkon sebagai ciri khas jemaah.

"Insyaallah blangkon ini dari berangkat sampai pulang pun akan kami pakai, jadi kita juga akan mengenalkan ciri khas identitas Nusantara kita ini di negara Arab sana, insyaallah," imbuh dia.

Jemaah lainnya, Andar Irsadi, juga mengatakan hal yang sama. Ia menambahkan blangkon sengaja dipilih dikenakan dalam menunaikan ibadah haji ini sebagai identitas para jemaah. Sehingga akan mudah dikenali saat berbaur di antara jutaan jemaah dari berbagai negara di Tanah Suci nanti.

"Sebagai identitas kami para jemaah dari Gunungkidul dan Yogyakarta. Agar mudah dikenali di sana," katanya.

Dengan memakai blangkon yang beda dengan jemaah lainnya akan mempermudah koordinasi dan mengenali rombongannya bila terpisah atau tersesat di Tanah Suci. Sehingga dari kejauhan akan mudah dikenali bahwa itu merupakan teman satu rombongan dengan melihat blangkon yang dikenakan.




(cln/cln)


Hide Ads