Gibran Ngaku Terima Banyak Keluhan soal UKT, Janji Perluas Penerima KIP

Gibran Ngaku Terima Banyak Keluhan soal UKT, Janji Perluas Penerima KIP

Tara Wahyu NV - detikJateng
Selasa, 21 Mei 2024 17:51 WIB
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka di Kantor DPRD Solo, Senin (6/5/2024).
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka di Kantor DPRD Solo, Senin (6/5/2024). Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng.
Solo -

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengaku banyak mendapat keluhan mengenai uang kuliah tunggal (UKT). Aduan-aduan itu disampaikan melalui Unit Layanan Aduan Surakarta (Ulas).

Dari pencarian detikJateng, salah satu yang mengadukan ke Ulas atas nama Kurniawan Pujo. Dirinya mengadu ke Gibran karena tidak bisa membayar UKT. Bahkan ia terancam drop out hingga mencari pinjaman ke dosen.

"Saya tahun kemarin kan harusnya di DO kuliah karena nggak bisa bayar UKT, terus dosen saya nawarin utang bayarin UKT saya karena IPK saya tinggi dan tergolong berprestasi, dengan perjanjian harus lunas bulan Maret 2024. Akhirnya aku ambil, dan ternyata sampai bulan ini aku cuma bisa menyisihkan 400k soalnya baru kerja jadi guru les dan guru honorer yang gajinya cuma under 500k padahal utangnya 7 juta kk, saya bingung sekali pak soalnya tanda tangan materai berasal pasal gitu," tulisnya seperti dilihat detikJateng, Selasa (21/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan saya sudah hopeless banget soalnya resikonya ditahan, saya harus bagaimana ya? Soalnya saya tidak punya aset sama sekali yang bisa dijual pak.. saya lulusan prodi pendidikan geografi UNS pak.. Terimakasih," lanjutnya.

Keluhan lain juga diungkapkan oleh Nurinda Susi Winati yang mencari keringanan pembayaran UKT. Dirinya mengaku bingung untuk mengajukan KIP-P karena tidak terdaftar sebagai peserta Gakin.

ADVERTISEMENT

"Siang mas Gibran, Saya Mau menanyakan apakah untuk mencari surat keterangan tidak mampu dari kelurahan syarat wajib harus masuk Sk Gakin dari Walikota? Kalo untuk mendapatkan keringanan UKT syaratnya juga surat keterangan tidak mampu tetapi tidak masuk gakin trus solusi seperti apa nggeh mas. Untuk pengusulan KIP kuliah juga ada surat keterangan tidak mampu dari kelurahan. Dan untuk kelurahan mengeluarkan surat tersebut berdasarkan SK gakin lagi. Padahal saya tidak masuk gakin. Mohon bantuannya mas Gibran," ujarnya.

Mengenai banyaknya keluhan itu, Gibran mengakui bahwa dirinya sering mendapat keluhan mengenai UKT. Terutama dari anak-anak muda yang merasa keberatan dengan uang kuliah tunggal itu.

"Ya itu nanti kami tindaklanjuti lagi ya. Kita koordinasi dengan rektor-rektor, dengan kementerian juga. Banyak keluhan itu. Anak-anak muda terutama," ujarnya.

Mengenai polemik UKT saat ini, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu menyebut banyak orang tua yang ingin anaknya selesai S1. Untuk itu, ke depan ia ingin bantuan pendidikan bisa menyeluruh dan tepat sasaran.

"Pasti banyak orang tua yang pengen anaknya kuliah, selesai S1. Makanya ke depan warga juga harus kita bantu dengan bantuan-bantuan yang sudah ada sekarang, misalnya KIP kuliah, atau bantuan lain seperti LPDP," ucapnya.

Wakil Presiden terpilih itu menyebut bahwa cakupan penerima KIP akan diperluas lagi. Sehingga bisa mencetak sarjana-sarjana yang lebih banyak.

"Kita pengen nanti ini bisa lebih tepat sasaran, kalau bisa cakupannya juga diperluas. Kita pengen lebih banyak lagi mencetak sarjana-sarjana," lanjutnya.

Disinggung apakah ketentuan UKT akan dikaji ulang, Gibran menyerahkan kepada Kemendikbud Ristek.

"Nanti biar dibahas oleh kementerian terkait dulu. Ditunggu aja. Kalau saya sih pengen mencetak sarjana sebanyak mungkin. Ya pasti masyarakat (risau). Ditunggu saja nanti kepastiannya seperti apa," pungkasnya.




(apl/cln)


Hide Ads