Sembilan rumah di bantaran rel bawah Flyover Manahan, Solo, ludes terbakar, Jumat (17/5) malam. Dari sembilan rumah yang terbakar, ternyata hanya satu yang bersertifikat hak milik (SHM). Sisanya berdiri di lahan milik kelurahan.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, memastikan seluruh korban akan mendapat bantuan meski ada yang bukan warga Solo.
"Sudah ditindaklanjuti, nanti kami bantu untuk korban-korbannya," kata Gibran saat ditemui awak media di Puro Mangkunegaran Solo, Sabtu (18/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diketahui, kebakaran di RT 03/VI, Kelurahan Manahan, Kecamatan Banjarsari, itu menghanguskan sembilan rumah. Sebanyak 25 jiwa terdampak musibah kebakaran tersebut.
Dari sembilan KK yang terdiri dari 25 jiwa tersebut, tidak semua memiliki KTP Solo. Kendati demikian, Gibran tetap akan membantu semua.
"Itu kan ada yang bukan KTP Solo ya, nanti tetap akan ada bantuan. Sudah diurus, tadi wis tak perintah semua," jelasnya.
Sementara itu, Lurah Manahan, Saifuddin menjelaskan hanya satu bangunan yang memiliki sertifikat hak milik (SHM). Sisanya, rumah tersebut berdiri di lahan milik kelurahan.
"Yang punya SHM cuma satu dari sembilan rumah. Sehingga butuh dikoordinasikan antardinas untuk kelanjutannya," jelasnya, Sabtu (18/5).
Diwawancarai terpisah, Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa mengaku kecolongan dengan berdirinya bangunan liar di bantaran rel dan sungai ini. Rumah yang dibangun di sana rata-rata semipermanen.
"Kita ini dalam rangka penataan lingkungan termasuk tata kota baru 2 tahun kemarin. Mana bantaran rel dan sungai itu yang harus kita lakukan. Sementara, itu kita kecolongan. Artinya, ada beberapa yang tidak tertib," kata Teguh.
Kini instansi terkait tengah melakukan investigasi dan hasilnya baru akan dilaporkan pada Senin (20/5). Dari hasil investigasi itu, akan memunculkan langkah bantuan yang dilakukan Pemkot.
"Kalau kebakaran (masa pengungsiannya) 2-3 hari. Kalau di Rusun ada yang kosong, kalau mereka ber-KTP Solo kita carikan dulu. Kalau tidak mereka kita kontrakan 1-2 bulan. Kalau bukan KTP Solo kita kembalikan ke kota asal, nanti kita sangoni menyewa angkot," jelasnya.
(rih/rih)