.webp)
Viral di media sosial sebuah video yang menunjukkan rombongan siswa sekolah dasar (SD) naik pesawat saat melakukan study tour. Diketahui, para siswa-siswi tersebut berasal dari SD Muhammadiyah Plus Salatiga.
Dalam video yang beredar, para siswa-siswi SD dengan seragam putih-merah tampak duduk di kursi pesawat. Ada pula beberapa orang dewasa yang diduga merupakan guru mereka.
"Yang viral itu kegiatan tahun ini, April kemarin tanggal 24 April. Bandaranya Semarang dan Solo," kata Kepala SD Muhammadiyah Plus Salatiga Dwi Wuryandari saat dimintai konfirmasi detikJateng, Rabu (8/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Rombongan piknik siswa SD Muhammadiyah Plus Salatiga naik pesawat Garuda yang viral. Foto diunggah Rabu (08/5/2024). Foto: Dok SD Muhammadiyah Plus Salatiga |
Tradisi Tiap Tahun
Lebih lanjut dijelaskan Dwi, kegiatan study tour menggunakan pesawat sudah berlangsung selama beberapa tahun, tepatnya dimulai tahun 2011. Tahun ini, ada 184 anak yang berangkat menggunakan dua pesawat di dua bandara berbeda.
"Kalau dibilang carter pesawat ya bisa ya. Karena ada 184 siswa, dari Semarang maskapai Garuda tidak cukup, kemudian dari pihak Garuda akhirnya buka trip baru, jadwal baru di Bandara Solo. Di solo untuk jam 07.00 kan tidak ada, tapi karena jumlah kami cukup buka trip baru, maka khusus 24 April buka di pagi hari. Akhirnya semua siswa ikut," jelas Dwi.
Study Tour ke Jakarta
Menurut Dwi, para siswa-siswi melakukan study tour di Jakarta. Pesawat yang mereka tumpangi mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Mereka kemudian melakukan trip di gedung DPR dan MPR RI. Study tour itu sengaja digelar agar para siswa-siswi mendapat pengetahuan empat pilar negara sekaligus melihat langsung lokasi-lokasi rapat penting.
"Dari Soetta tujuan ke gedung DPR MPR dan disambut bagus serta diberikan penjelasan. Pertama di Ruang Sidang Paripurna. Harapannya anak-anak tahu kursi yang diduduki presiden, wakil presiden ketika ada penyusunan undang-undang, ada kursi menteri, duta besar, dan lainnya. Harapan anak-anak termotivasi. Siapa tahu kan ada dari mereka akan jadi pejabat di sana. Kelas V kan juga materi berkaitan dengan tugas lembaga negara, jadi ada pembelajaran," katanya.
Selain study tour, mereka juga berekreasi ke Dufan dan Atlantis kemudian juga mengunjungi Masjid Istiqlal.
Pulang Naik Kereta
Meski berangkat menggunakan pesawat, Dwi menjelaskan, rombongan SD Muhammadiyah Plus Salatiga pulang menggunakan kereta api ke Semarang. Hal itu dilakukan agar para siswa-siswi memiliki pengalaman menggunakan berbagai moda transportasi mulai dari bus, kereta api, hingga pesawat.
"Berikan pengalaman kepada anak-anak kami di zaman yang makin canggih. Mungkin sekian dari banyak siswa, ada yang belum pernah naik pesawat. Jadi punya pengalaman bagaimana boarding pass, lewat alat sensor. Mereka punya pengalaman jaga sikap di tempat umum baik di kereta atau di pesawat," ungkap Dwi.
Dari sisi agama, para siswa itu juga diajarkan tidak meninggalkan salat meski bepergian jauh. Maka mereka juga sempat diajak wisata religi ke Masjid Istiqlal Jakarta dan ke Masjid Agung Jawa Tengah ketika tiba di Kota Semarang.
"Kemudian karena kami Sekolah Islam tentu ada penanaman karakter Islam yang kami tanamkan yaitu tentang kedisiplinan salat. Walau kegiatan padat tidak boleh tinggalkan salat," ucap Dwi.
 Rombongan piknik siswa SD Muhammadiyah Plus Salatiga naik pesawat Garuda yang viral. Foto diunggah Rabu (08/5/2024). Foto: Dok SD Muhammadiyah Plus Salatiga |
Nabung 5 Tahun
Dwi mengatakan bahwa kegiatan tersebut tidak wajib diikuti. Namun, orang tua sudah mengetahuinya dan menabung untuk kegiatan tersebut.
"Para orangtua sejak kelas I sudah tahu. Kelas V ada piknik ke Jakarta. Kita tidak mewajibkan nabung berapa. Tapi kita sampaikan 'mulai siapkan sekarang'. Untuk menabung berikan kelonggaran bisa di rekening pribadi, di koperasi juga bisa. Tidak harus juga sebulan nabung Rp 50 ribu. Biaya sekitar Rp 3 jutaan," jelasnya.
"Ada salah satu siswa kurang mampu. Alhamdulillah ada wali siswa yang berkenan mendanai. Bilang 'jadi tanggungan saya saja. Memang ada yang kurang mampu dan ada yang siap mendanai," lanjutnya.
Ia mengatakan ide agar anak-anak menabung kemudian rekreasi naik pesawat diusulkan oleh pimpinan Muhammadiyah di Salatiga. Harapannya yaitu banyak pengalaman positif sebelum para siswa itu lulus.
"Dari bapak Pimpinan Muhammadiyah melakukan perjalanan ke Banda. Bapak-bapak itu melihat ada beberapa siswa melakukan kegiatan di bandara. Kemudian beliau berikan mandat SD Muhammadiyah Plus Salatiga harus bisa memberikan pengalaman sebelum lulus dari SD Muhammadiyah Plus, sekaligus mengenalkan alat transportasi," ujar Dwi.
(cln/cln)
