Salah seorang warga setempat, Maryanto (59) mengatakan kejadian tersebut terjadi pada pada Senin (6/6) sore sekitar pukul 16.30 WIB. Saat itu para korban dikabarkan selesai mengaji.
"Saya tahunya ke sini sudah ramai, sudah ada yang nangis, ada yang angkat korban. Ini anak pada pulang ngaji, terus pada beli jajan lewat jalan sini. Terus tahu-tahu tembok ambruk. Yang tertimpa 4 orang," kata Maryanto kepada wartawan, Selasa (7/5/2024).
Akibatnya mereka langsung dilarikan ke dua rumah sakit karena mengalami luka. Namun nahas, salah satu anak nyawanya tidak terselamatkan karena tertimpa dinding paling ujung.
![]() |
"Di rumah sakit 3, meninggal 1. Di rawat di Orthopedi, 2 (di RS) Dadi Keluarga. Yang tertimpa di tembok ujung ini beban paling berat antara cor-coran dan pondasi. Korbannya kelas 5 dan 6, ini yang meninggal kelas 5," terangnya.
Ia mengungkapkan dinding tersebut belum lama didirikan. "Ini kayanya sih belum lama banget (dibangun)," jelasnya.
Sementara itu, Kapolsek Purwokerto Selatan Kompol Puji Nurochman menjelaskan rumah yang ambruk merupakan milik warga bernama Watno.
"Tembok keliling belakang rumah milik saudara Watno yang roboh dan menimpa anak yang menyebabkan meninggal dunia," ungkapnya.
Puji memaparkan ada empat bocah perempuan yang tertimpa. Satu di antaranya berinisial N (8) tewas. Sedangkan tiga lainnya berinisial A (9), KH (8), dan K (4) mengalami luka-luka.
"Empat anak kecil tersebut diketahui mengalami luka di kepala dan kaki. Selanjutnya mengantar korban ke RS Dadi Keluarga dan RS Orthopedi Purwokerto. Setelah sampai di RS Dadi Keluarga korban N tidak bisa diselamatkan dan meninggal dunia," pungkasnya. (cln/ams)