Bupati Demak Eisti'anah mengaku sudah berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk penanganan masalah rob atau air pasang yang saat ini menghantui wilayah Sayung, Kabupaten Demak. Ia bahkan berharap agar anggaran dari pemerintah pusat dapat segera cair.
"Kalau di Pekalongan itu anggaran pusat sudah pada turun, sedangkan di Demak itu PP-nya sudah ada tapi belum pernah turun. Kami berupaya baik dengan APBD kami, baik dengan APBD Provinsi, pusat sedikit demi sedikit mencoba untuk membantu," kata Eisti'anah kepada wartawan ditemui usai acara di Pendopo Kabupaten Demak, Jumat (3/5/2024).
Menurutnya, masalah rob memang bukan hal yang baru. Namun, jika tak segera ditangani bisa semakin parah setiap harinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rob ini memang bukan suatu hal baru, tetapi semakin hari semakin parah. Kami mengupayakan semaksimal mungkin baik berkoordinasi pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat," jelasnya.
"Karena ini merupakan isu strategis yang tidak hanya di Kabupaten Demak saja tetapi berada di daerah pesisir pantai utara, baik dari Pekalongan, Kendal, Semarang, Demak, sampai ke Tuban. Ini yang memang menjadi pekerjaan rumah terus kita dorong," lanjutnya.
Baca juga: Gempa Darat M 3,7 di Demak |
Lebih lanjut, Eisti'anah menjelaskan bahwa dalam waktu dekat akan melakukan pembangunan sebagai penanganan rob. Baik melakukan relokasi dan pembangunan jalan-jalan daerah yang terdampak rob.
"Yang terdekat memang kita mencoba pembangunan, baik relokasi maupun pembangunan di daerah setempat, itu yang kita upayakan, kemudian kita juga membangun jalan-jalan di daerah tersebut," jelasnya.
![]() |
"Kita juga berkoordinasi dengan BBWS untuk normalisasi. Kami sudah menyampaikan, kalau BBWS tidak bisa melakukan normalisasi berarti kami akan menggunakan APBD," lanjutnya.
Eisti'anah menambahkan, pemerintah juga berencana membangun tanggul laut. Namun, rencana itu juga masih proses di pemerintah pusat. Meski demikian, dia akan mendorong penanganan masalah rob di Sayung secara politik dan regulasi.
"Selain itu kami saat musrenbang provinsi, kemarin laporan dari Bapeda tahun 2025 sudah ada masuk dengan untuk penanganan tanggul laut. Tahun 2024 ini di Bappenas sudah ada DED-nya, tapi tidak bisa dinikmati masyarakat kalau hanya master plan saja. Sehingga kami akan terus mendorong baik secara politis maupun regulasi untuk mendapatkan atau realisasikan adanya tanggul laut," pungkasnya.
Banjir rob terbaru terjadi pada Lebaran lalu. Banjir melanda Jalan Pantura, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak.
(cln/apl)