Ki Hajar Dewantara merupakan tokoh penting dalam perkembangan pendidikan bangsa. Sosoknya dijuluki sebagai Bapak Pendidikan Indonesia yang dikenal dengan tiga semboyannya, yaitu Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, dan Tut Wuri Handayani.
Dikutip dari buku 'Profesi Guru Adalah Misi Hidup' yang disusun oleh By Margarita D.I. Ottu, SPd, MPdK dan Phidolija Tamonob, SPd, MPdK, Ki Hajar Dewantara memiliki semboyan yang memiliki makna mendalam terutama bagi pendidikan di Indonesia.
Adapun ketiga semboyan tersebut memiliki keterkaitan antara satu dan lainnya. Satu di antaranya, yaitu Tut Wuri Handayani dipilih sebagai lambang pendidikan di Indonesia yang dapat dijumpai pada logo Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) RI. Hal tersebut menunjukkan bahwa semboyan Ki Hajar Dewantara memberikan pengaruh yang begitu besar bagi pendidikan bangsa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas sebenarnya apa makna Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, dan Tut Wuri Handayani? Agar mengetahui terkait hal tersebut secara lebih jelas, detikJateng telah merangkum informasinya secara rinci, berikut penjelasannya.
Makna Ing Ngarsa Sung Tuladha
Kalimat pertama yang ada dalam semboyan Ki Hajar Dewantara adalah Ing Ngarsa Sung Tuladha'. Masih merujuk pada buku yang sama, makna Ing Ngarsa Sung Tuladha adalah ketika di depan memberikan teladan. Semboyan ini ditujukan kepada guru yang diharapkan dapat memberikan contoh yang baik dan teladan bagi para siswa.
Sementara itu, berdasarkan informasi yang disampaikan dalam buku 'Altruism Trilogi Ki Hajar Dewantoro (ALKI) untuk Meningkatkan Kinerja Tim yang disusun oleh Andi Hendrawan, dkk., semboyan Ki Hajar Dewantara, Ing Ngarsa Sung Tuladha memiliki arti seorang pemimpin dalam hal ini adalah guru harus bisa menjadi suri tauladan untuk semua orang yang ada di sekitarnya. Ini berkaitan juga dengan tanggung jawab seorang tenaga pendidik untuk memiliki kompetensi yang sesuai agar dapat menjalankan tugas dan kewajibannya dalam mengajar dengan baik.
Makna Ing Madya Mangun Karsa
Kemudian ada Ing Madya Mangun Karsa yang memiliki arti ketika di tengah memberikan semangat. Hal ini masih berkaitan dengan seorang guru atau pendidik yang diharapkan mampu untuk berada di sisi para siswanya untuk memberikan dukungan atau semangat agar mereka mampu belajar dengan lebih optimal.
Makna Ing Madya Mangun Karsa lainnya juga dapat dipahami sebagai kerjasama yang diharapkan mampu diwujudkan oleh guru atau tenaga pendidik. Bukan hanya untuk memberikan dukungan kepada para siswanya, melainkan juga ikut andil dalam berkolaborasi dengan sesama pendidik maupun tenaga kependidikan yang lain. Semboyan Ing Madya Mangun Karsa juga lebih cenderung erat kaitannya dengan sikap empati yang diharapkan dapat dimiliki oleh setiap guru atau tenaga pendidik lainnya.
Makna Tut Wuri Handayani
Lantas bagaimana dengan makna Tut Wuri Handayani? Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, semboyan Ki Hajar Dewantara, Tut Wuri Handayani dipilih untuk menjadi kalimat yang mewakili lambang pendidikan Indonesia yang dapat dijumpai pada logo Kemendikbud Ristek RI. Ternyata hal itu bukan tanpa alasan.
Tut Wuri Handayani memiliki arti, yaitu ketika di belakang memberikan daya kekuatan. Maksudnya adalah menjadi sebuah ajakan bagi guru agar dapat memberikan kekuatan bagi para siswa agar dapat meraih kemajuan dalam proses belajar mereka.
Apabila diuraikan secara lebih rinci, semboyan tersebut memberikan keleluasaan bagi para guru maupun pendidik untuk mengembangkan kreativitas yang dimiliki agar dapat membantu siswa belajar dengan cara yang lebih menyenangkan. Bukan hanya itu, semboyan ini juga berlaku bagi pemimpin maupun rekan kerja yang diharapkan dapat memotivasi rekan kerja lainnya agar bisa bersama-sama berkembang dan terus maju menjadi lebih baik.
Makna Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani
Merujuk dari penjelasan yang telah dipaparkan sebelumnya dapat dipahami bahwa makna semboyan Ki Hajar Dewantara merupakan wujud harapan bagi para guru atau pendidik agar dapat mendukung kegiatan belajar-mengajar bersama dengan para siswa baik dari depan sebagai teladan, dari tengah sebagai pemberi dukungan, hingga dari belakang yang dapat memberikan kekuatan.
Sementara itu, dikutip dari buku 'Landasan Pendidikan Sekolah Dasar' karya Ali Mustadi, dkk., ketiga semboyan Ki Hajar Dewantara tidak bisa terlepas satu sama lainnya. Hal tersebut dikarenakan ketiga semboyan tersebut merupakan satu kesatuan yang disarankan dapat diterapkan secara bersamaan. Hal ini dimaksudkan agar tujuan dari ketiga semboyan itu dapat tercapai dengan baik, terutama dalam upaya memajukan prestasi belajar para siswa atau peserta didik.
Demikian tadi rangkuman penjelasan mengenai apa makna Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani, semboyan Ki Hajar Dewantara untuk pendidikan bangsa.
(par/apl)