Simulasi Penanganan Gempa di Gantiwarno Klaten Libatkan Relawan-Siswa

Simulasi Penanganan Gempa di Gantiwarno Klaten Libatkan Relawan-Siswa

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Jumat, 26 Apr 2024 19:57 WIB
Simulasi Bencana Klaten
Foto: detikJateng/Arina Zulfa Ul Haq
Klaten -

Memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB), Pemerintah Kabupaten Klaten menggelar simulasi penanganan bencana gempa bumi di Lapangan Gesikan, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten. Simulasi pagi itu melibatkan relawan, masyarakat, siswa SD, SMP, hingga SLB.

Simulasi dimulai sejak pukul 08.00 WIB. Ratusan masyarakat, siswa TK, SD, SMP, hingga SLB tampak berhamburan keluar sekolah menuju posko pengungsian di lapangan Gesikan. Sementara itu para relawan tampak sibuk menangani korban, memasak di dapur umum, serta mendirikan tenda pengungsian.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten Syahruna mengungkapkan ada sekitar seribu relawan yang hadir dari berbagai instansi dan komunitas di Kabupaten Klaten.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Simulasi ini yaitu simulasi yang kaitannya dengan gempa bumi, yang kami ambil untuk tahun ini dimana kami melibatkan komunitas relawan," kata Syahruna kepada awak media di Lapangan Gesikan, Jumat (26/4/2024).

"Kami membuat inovasi dalam penanganan bencana itu yaiyu penanganan yang terpadu. Baik nanti penanganan di Klaten ataupun BKO di luar Klaten," sambung Syahruna.

ADVERTISEMENT

Simulasi selama 2 jam itu memperlihatkan situasi pra bencana, selama bencana, dan pasca bencana. Kegiatan ini bertujuan mengingatkan masyarakat agar selalu waspada, sekaligus menjadi pengingat akan bencana gempa bumi yang sempat terjadi 18 tahun silam, tepatnya pada 2006.

Syahruna menjelaskan, latar belakang pemilihan Desa Gesikan, Kecamatan Gantiwarno sebagai lokasi simulasi adalah karena wilayah ini termasuk ke dalam wilayah sesar bersama dengan Kecamatan Wedi dan Prambanan. Ada beberapa klaster dalam simulasi pagi ini, mulai dari klaster dapur umum, tenda, kesehatan, evakuasi, hingga trauma healing.

"Kegiatan ini sekaligus mengevaluasi sekolah aman bencana yang sebelumnya sudah kami latih," ungkapnya.

Dalam simulasi tersebut, hadir pula siswa-siswa difabel dari SLB setempat. Mereka turut mengikuti simulasi penanganan gempa bumi dan berkumpul di posko pengungsian.

Kepala SLB BC Bhakti Putra Bahagia, Yudha Tri Prasetya menjelaskan, edukasi terkait kesiapsiagaan bencana dalam simulasi ini merupakan materi yang penting untuk diajarkan kepada para siswa untuk mengasah daya tangkap dan daya ingatnya.

"Sebenarnya nggak ada di kurikulum, tapi karena di sini kan kita lumayan rawan. Jadi setiap semester itu pasti ada pembelajaran untuk itu, walaupun nggak berbentuk simulasi hanya berbentuk (materi) dari guru ke murid. Untuk mengingatkan, supaya mereka juga tidak lupa," jelas Yudha.

"Kita maksimalkan untuk yang utama tunarungu karena mereka awam soal peringatan. Karena mereka kan keterbatasan dalam pendengaran dan untuk mereka pun nanti tetap ada beda lagi treatment-nya untuk tunarungu dan tunawicara," sambungnya.

Usai simulasi dilakukan, Bupati Klaten Sri Mulyani beserta jajaran Forkopimda berkumpul di lapangan dengan para peserta yang hadir. Mereka kompak memukul kentongan dan menyalakan sirine sebagai simbol adanya bencana alam.

(ncm/ega)


Hide Ads