Golkar Lirik Irjen Luthfi hingga Hendi Maju di Pilgub Jateng

Golkar Lirik Irjen Luthfi hingga Hendi Maju di Pilgub Jateng

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Selasa, 23 Apr 2024 20:09 WIB
Ilustrasi Partai Golkar
Ilustrasi partai Golkar. (Foto: Ari Saputra/detikcom)
Semarang -

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Tengah mulai menginventarisir nama-nama yang berpotensi didukung dalam Pilgub Jateng 2024. Banyak nama yang disebut mulai dari Kepala LKPP, Hendrar Prihadi, Ketua PDIP Jateng, Bambang Wuryanto hingga Kapolda Jateng, Irjen Ahmad Luthfi.

"Saat ini golkar masih menginventarisasi nama-nama baik itu internal maupun eksternal. Kalau internal itu ada Pak Panggah (Ketua DPD Golkar Jateng), kemudikan Wihaji (eks Bupati Batang), Yuliatmono (eks Bupati Karangayar), kemudian ada Pak Soleh itu nanti wagub, kemudian ada Ferry Wawan (Waka DPRD Jateng)," kata Ketua DPP Partai Golkar Bidang Pemenangan Pemilu Jateng-DIY, Iqbal Wibisono saat ditelepon wartawan, Selasa (23/4/2024).

Iqbal juga menyebutkan sejumlah nama dari eksternal partai Golkar. Seperti Ketua DPD Partai Gerindra Jateng Sudaryono, Ketua DPD PDIP Jateng Bambang Wuryanto (Bambang Pacul), Ketua DPW PKB Jateng Muhammad Yusuf Chudlori (Gus Yusuf), termasuk mantan Wali Kota Semarang (Hendrar Prihadi atau Hendi), dan Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemudian eksternal ada Kapolda, ada Pak Bambang Pacul, kemudian Hendrar Prihadi, Mas Gus Yusuf, Pak Sudaryono, itu potensi yang muncul dari eksternal," tegasnya.

Ia menjelaskan siapa pun pemimpinnya nanti harus memiliki empat aspek untuk memimpin Jateng. Yaitu pembangunan di bidang pendidikan, kesehatan, peningkatan daya beli dan bidang infrastruktur.

ADVERTISEMENT

"Maka ke depan, siapa pun calon gubernur apakah Pak Luthfi apa Bambang Pacul, Hendrar Prihadi, Pak Panggah, atau calon lain itu harus mengutamakan empat aspek itu," tegasnya.

Iqbal juga menjelaskan saat ini masih dilakukan penjaringan. Golkar memiliki 17 kursi di DPRD Jateng, maka untuk maju Pilgub harus berkoalisi.

"Sampai dengan detik ini Golkar masih proses penjaringan, karena Golkar 17 kursi nanti kan untuk mengusung kan harus 24 kursi, berarti Golkar harus koalisi dengan partai lain," katanya.




(apl/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads