Apakah Masih Boleh Puasa Setelah Tanggal 7 Syawal? Ini Penjelasannya

Apakah Masih Boleh Puasa Setelah Tanggal 7 Syawal? Ini Penjelasannya

Anindya Milagsita - detikJateng
Jumat, 19 Apr 2024 08:47 WIB
Ramadan lantern by the open window. Beautiful Greeting Card with copy space for Ramadan and Muslim Holidays. An illuminated Arabic lamp. Mixed media.
Ilustrasi puasa. Foto: Getty Images/iStockphoto/TanyaSid
Solo -

Puasa Syawal merupakan ibadah sunnah yang dapat dikerjakan oleh muslim selama enam hari di bulan Syawal. Namun, mungkin ada sebagian kalangan muslim yang menyimpan pertanyaan mengenai apakah masih boleh puasa Syawal setelah tanggal 7?

Terkait anjuran mengerjakan puasa Syawal salah satunya didasarkan pada sebuah hadits yang diriwayatkan Ahmad dan Muslim. Seperti dikatakan dalam buku 'Kunci-kunci Surga Rahasia Dahsyat Amalan & Doa Calon Penghuni Surga' karya Ahya A. Shobari, melalui riwayat tersebut disampaikan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Siapa saja yang berpuasa Ramadhan. Kemudian diikuti puasa enam hari bulan Syawal, maka itulah puasa satu tahun" (HR. Ahmad dan Muslim).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengingat puasa sunnah Syawal dianjurkan Rasulullah kepada umatnya, hendaknya setiap muslim mengerjakannya. Tentunya dengan memperhatikan waktu mengerjakannya yaitu khusus di bulan Syawal.

Lantas masih bolehkah puasa setelah tanggal 7 Syawal? Agar memiliki panduan terkait hal tersebut, detikJateng telah merangkum informasinya secara rinci. Simak baik-baik penjelasannya melalui artikel berikut.

ADVERTISEMENT

Apakah Masih Boleh Puasa Setelah Tanggal 7 Syawal?

Terkait menunaikan puasa Syawal sebenarnya ada sebuah anjuran yang menyebut bahwa puasa sunnah tersebut sebaiknya dilakukan pada enam hari setelah Idul Fitri berlangsung. Enam hari yang dimaksud dimulai dari tanggal 2 Syawal hingga 7 Syawal. Ini mengingat 1 Syawal merupakan Idul Fitri yang mana di waktu tersebut tidak diperbolehkan bagi setiap muslim untuk berpuasa.

Anjuran mengerjakan puasa Syawal dari tanggal 2-7 Syawal senada dengan yang disampaikan dalam buku '200 Amal Saleh Berpahala Dahsyat [Edisi Revisi]' karya Abdillah F. Hasan, bahwa sebagian ulama menyampaikan pendapatnya mengenai puasa Syawal secara berturut-turut selama enam hari setelah sholat Idul Fitri merupakan hal yang lebih diutamakan. Namun demikian, bagi seorang muslim yang tidak melakukannya secara berurutan atau bahkan baru bisa mengerjakannya hingga akhir Syawal, mereka tetap akan meraih keutamaan puasa Syawal.

Sejalan dengan penjelasan sebelumnya, berdasarkan informasi yang disampaikan dalam buku 'Apakah Amalan Kita Diterima Allah SWT?' karya Alexander Zulkarnaen, S.Pd.I., mengerjakan puasa Syawal paling afdal atau utama dapat ditunaikan setelah Idul Fitri dan secara berurutan harinya. Tetapi bagi muslim yang mengerjakannya tidak secara berurutan, tetap mendapatkan keutamaannya. Seperti yang dikatakan oleh Imam Nawawi dalam Syarah Muslim bahwa:

"Para ulama madzhab Syafi'i menyebut bahwa paling afdal (utama) mengerjakan puasa Syawal secara berturut-turut, sehari setelah sholat Idul Fitri. Namun, jika tidak berurutan atau diakhirkan hingga akhir Syawal, maka seseorang tetap mendapatkan keutamaan puasa Syawal setelah sebelumnya melakukan puasa Ramadhan."

Kemudian menurut Majmu' Fatwa wa Maqalat Ibni Baz, Syekh Abdul Aziz bin Baz menyampaikan bahwa:

"Puasa 6 hari di bulan Syawal adalah sunnah yang shahih dari Rasulullah SAW. Boleh dikerjakan secara berurutan atau terpisah karena Rasulullah SAW memberikan keterangan secara umum terkait pelaksanaan puasa Syawal. Beliau juga tidak menjelaskan apakah berurutan atau terpisah."

Merujuk dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa kaum muslim yang mengerjakan puasa enam hari berturut-turut setelah Idul Fitri dianggap sebagai amalan yang afdal atau utama. Namun, bagi yang tidak mengerjakan secara berurutan atau menunaikannya setelah tanggal 7 Syawal, diperbolehkan dan disebut tetap akan mendapatkan keutamaan puasa Syawal. Wallahu'alam.

Jadwal Bulan Syawal 1445 H

Bagi kaum muslim yang hendak mengerjakan puasa Syawal, perlu untuk mengetahui sampai kapan bulan Syawal 1445 H yang berlangsung di tahun 2024 ini akan berakhir. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan memahami daftar tanggal selama bulan Syawal yang dikonversikan ke dalam perhitungan dalam kalender Masehi. Apabila merujuk dari kalender Islam atau Hijriah yang dibagikan oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI, berikut rincian jadwal bulan Syawal 1445 H:

1 Syawal 1445 H: Rabu, 10 April 2024
2 Syawal 1445 H: Kamis, 11 April 2024
3 Syawal 1445 H: Jumat, 12 April 2024
4 Syawal 1445 H: Sabtu, 13 April 2024
5 Syawal 1445 H: Minggu, 14 April 2024
6 Syawal 1445 H: Senin, 15 April 2024
7 Syawal 1445 H: Selasa, 16 April 2024
8 Syawal 1445 H: Rabu, 17 April 2024
9 Syawal 1445 H: Kamis, 18 April 2024
10 Syawal 1445 H: Jumat, 19 April 2024
11 Syawal 1445 H: Sabtu, 20 April 2024
12 Syawal 1445 H: Minggu, 21 April 2024
13 Syawal 1445 H: Senin, 22 April 2024
14 Syawal 1445 H: Selasa, 23 April 2024
15 Syawal 1445 H: Rabu, 24 April 2024
16 Syawal 1445 H: Kamis, 25 April 2024
17 Syawal 1445 H: Jumat, 26 April 2024
18 Syawal 1445 H: Sabtu, 27 April 2024
19 Syawal 1445 H: Minggu, 28 April 2024
20 Syawal 1445 H: Senin, 29 April 2024
21 Syawal 1445 H: Selasa, 30 April 2024
22 Syawal 1445 H: Rabu, 1 Mei 2024
23 Syawal 1445 H: Kamis, 2 Mei 2024
24 Syawal 1445 H: Jumat, 3 Mei 2024
25 Syawal 1445 H: Sabtu, 4 Mei 2024
26 Syawal 1445 H: Minggu, 5 Mei 2024
27 Syawal 1445 H: Senin, 6 Mei 2024
28 Syawal 1445 H: Selasa, 7 Mei 2024
29 Syawal 1445 H: Rabu, 8 Mei 2024
30 Syawal 1445 H: Kamis, 9 Mei 2024

Bacaan Niat Puasa Syawal

Sebelum menunaikan ibadah sunnah puasa Syawal, hendaknya setiap muslim untuk mengamalkan bacaan doa niatnya terlebih dahulu. Merujuk dari buku 'Pintar Ibadah' karya Ust. H. Fatkhur Rahman, berikut bacaan doa niat puasa Syawal:

Ω†ΩŽΩˆΩŽΩŠΩ’Ψͺُ Ψ΅ΩŽΩˆΩ…ΩŽ غَدٍ مِنْ ΩŠΩŽΩˆΩ’Ω…Ω Ψ΄ΩŽΩˆΩ‘ΩŽΨ§Ψ―Ω Ψ³ΩΩ†ΩŽΨ©Ω‹ Ω„ΩΩ„Ω‘ΩŽΩ‡Ω ΨͺΩŽΨΉΩŽΨ§Ω„ΩŽΩ‰

"Nawaitu shauma ghadin min yaumi syawwaalin sunna-tan lillaahi ta'aalaa."

Artinya: "Aku berniat puasa besok pagi pada bulan Syawal, sunnah karena Allah Ta'ala."

Keutamaan Puasa Syawal

Diketahui ada sejumlah keutamaan puasa Syawal yang lain dan perlu untuk dipahami oleh setiap muslim. Disampaikan dalam buku 'Tak Henti Engkau Berlari Dikejar Rezeki Amalan-Amalan Dahsyat Sumber Kekayaan dan Kemakmuran' karya Taufiq FR., berikut beberapa keutamaan puasa Syawal yang dimaksud:

Dihitung Seperti Puasa Setahun

Seperti yang telah dipaparkan dalam hadits sebelumnya, keutamaan puasa Syawal dihitung seperti berpuasa selama setahun. Sebagaimana diriwayatkan oleh Ahmad dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda:

"Siapa saja yang berpuasa Ramadhan. Kemudian diikuti puasa enam hari bulan Syawal, maka itulah puasa satu tahun" (HR. Ahmad dan Muslim).

Nilai Puasa Menjadi Sempurna

Selanjutnya nilai puasa yang dikerjakan menjadi lebih sempurna. Mengapa demikian? Masih merujuk dari hadits yang sama, puasa Syawal merupakan penyempurna dari ibadah puasa di bulan Ramadhan. Apabila seorang muslim telah mengerjakan puasa di bulan Ramadhan, kemudian melanjutkan ibadahnya dengan berpuasa di bulan Syawal, maka nilai puasanya menjadi sempurna sebanding dengan puasa setahun penuh.

Meningkatkan Keimanan Kaum Muslim

Puasa Syawal berasal dari kata Syawal yang memiliki arti bulan peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa kaum muslim yang mengerjakan puasa Syawal menjadi salah satu bentuk ikhtiar untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan semata-mata hanya kepada Allah SWT. Bukan hanya itu, puasa Syawal juga menjadi salah satu cara dalam menunjukkan kecintaan kepada Rasulullah SAW karena telah melakukan ibadah yang telah dianjurkannya.

Sebagai Ibadah yang Dicintai Allah SWT

Keutamaan puasa Syawal selanjutnya adalah ibadah yang dicintai oleh Allah SWT. Hal ini seperti tertuang dalam firman-Nya melalui Al-Quran bahwa siapa saja kaum muslim yang mengikuti perintah Allah, maka dirinya akan diampuni dosa-dosanya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat Ali-Imran ayat 31:

قُلْ اِنْ كُنْΨͺُمْ ΨͺΩΨ­ΩΨ¨Ω‘ΩΩˆΩ’Ω†ΩŽ Ψ§Ω„Ω„Ω‘Ω°Ω‡ΩŽ فَاΨͺΩ‘ΩŽΨ¨ΩΨΉΩΩˆΩ’Ω†ΩΩŠΩ’ ΩŠΩΨ­Ω’Ψ¨ΩΨ¨Ω’ΩƒΩΩ…Ω اللّٰهُ ΩˆΩŽΩŠΩŽΨΊΩ’ΩΩΨ±Ω’ Ω„ΩŽΩƒΩΩ…Ω’ Ψ°ΩΩ†ΩΩˆΩ’Ψ¨ΩŽΩƒΩΩ…Ω’ Ϋ— ΩˆΩŽΨ§Ω„Ω„Ω‘Ω°Ω‡Ω ΨΊΩŽΩΩΩˆΩ’Ψ±ΩŒ Ψ±Ω‘ΩŽΨ­ΩΩŠΩ’Ω…ΩŒ

Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), 'Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.' Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Dilipatgandakan Sepuluh Kali Lipat

Selain dianggap sebagai ibadah yang memberikan keutamaan seperti berpuasa selama setahun, puasa Syawal juga akan diganjar dengan pahala berkali-kali lipat. Menunaikan puasa Syawal yang ditujukan sebagai ibadah semata-mata kepada Allah SWT merupakan sebuah kebaikan. Dalam Islam, setiap kebaikan yang telah dilakukan oleh setiap muslim akan mendapatkan balasan sepuluh kali lipat. Bahkan mengerjakan puasa Syawal selama enam hari juga akan mendapatkan ganjaran yang sama.

Sebagaimana sebuah riwayat menyampaikan bahwa:

"Allah telah melipatgandakan setiap kebaikan dengan sepuluh kali lipat. Puasa bulan Ramadhan setara dengan berpuasa sebanyak sepuluh bulan, dan puasa enam hari bulan Syawal yang menggenapkannya satu tahun" (HR. An-Nasa'i dan Ibnu Majah, dicantumkan melalui Shahih At-Targhib).

Itulah tadi penjelasan mengenai apakah boleh puasa Syawal setelah tanggal 7 Syawal yang dilengkapi dengan bacaan niat dan keutamaan bagi siapa pun yang mengerjakannya. Semoga informasi ini bermanfaat.




(par/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads