Fakta 103 Pendaki Gunung Rinjani Dipaksa Turun, Tak Punya Izin gegara Tertipu

Regional

Fakta 103 Pendaki Gunung Rinjani Dipaksa Turun, Tak Punya Izin gegara Tertipu

Ahmad Viqi - detikJateng
Selasa, 16 Apr 2024 20:13 WIB
Suasana di Gunung Rinjani, Lombok.
Ilustrasi pendaki Gunung Rinjani dipaksa turun. Foto: Ahmad Viqi/detikBali
Solo -

Viral di media sosial video yang memperlihatkan sebanyak 103 pendaki dipaksa turun. Peristiwa itu terjadi di pos 2 jalur pendakian Sembalun Lawang, Gunung Rinjani, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Video yang berdurasi 00,59 detik itu diunggah dalam akun @rinjanisamalasindonesia, Senin (15/4/2024). Dalam video terlihat para pendaki diminta putar balik oleh petugas Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Lombok.

"Benar. Jadi seluruh pendaki itu tidak punya tiket. Jadi, selama tidak punya tiket ya kami minta turun," kata Kepala TNGR Dedy Asriady, Selasa (16/4/2024), dilansir detikBali.

Menurut Dedy, peristiwa itu terjadi pada Minggu (14/4/2024). Ia mengatakan bahwa 103 pendaki itu ternyata korban penipuan open trip (OT) dari Pulau Jawa.

Tangkapan layar 103 pendaki di Gunung Rinjani diminta putar balik karena tidak memiliki tiket simaksi. Foto: tangkapan layar.Tangkapan layar 103 pendaki di Gunung Rinjani diminta putar balik karena tidak memiliki tiket simaksi. Foto: tangkapan layar. Foto: Tangkapan layar Instagram

"Kami sebenarnya kasihan ya karena mereka tertipu. Ya, ini jadi pembelajaran buat semua agar hati-hati memilih OT. Kami coba berkoordinasi dengan petugas akan memburu siapa jasa OT-nya," tegas Dedy.

Lebih lanjut dijelaskan Dedy, pendakian Rinjani menggunakan kuota dan tiket yang bisa dipesan secara online. Dedy menegaskan, jika pendaki tidak kebagian kuota akan diminta turun.

"Jadi memang tiga jalur pendakian Torean, Senaru, dan Sembalun itu setelah Lebaran kemarin sudah full kuotanya. Jadi kalau ke sana tidak ada tiket tidak bisa naik," jelas Dedy.

Ia juga memberikan arahan bagi pendaki yang tidak kebagian tiket di tiga jalur populer, bisa mengambil jalur alternatif lain. Yakni, jalur Timbanuh, Aik Berik, dan jalur Tete Batu.

"Yang perlu dan penting bagi calon pengunjung pendakian Rinjani pendakian di Rinjani menggunakan tiket online melalui aplikasi e-Rinjani. Pendakian di Rinjani menggunakan kuota harian sebanyak 700 orang di enam jalur," tegas Dedy.

Dedy mengatakan, tiga jalur pendakian, yakni Senaru, Sembalun, dan Torean selalu ramai. Sesuai aturan, para calon pendaki lokal (WNI) bisa mengakses tiket sendiri atau menggunakan tracking organizer (TO) maupun open trip (OP). Berbeda dengan pendaki mancanegara yang wajib menggunakan jasa TO.

"Pendaki mancanegara wajib menggunakan jasa TO. Setiap calon pendaki baik sendiri atau menggunakan jasa TO atau OT, wajib memastikan tiketnya sebelum berangkat atau mendaki ataupun perlengkapan pendakian," ucap Dedy.




(cln/apu)


Hide Ads