Perbedaan Yaumul Hisab dan Yaumul Mizan, Berikut Penjelasan Lengkapnya

Perbedaan Yaumul Hisab dan Yaumul Mizan, Berikut Penjelasan Lengkapnya

Rayza Teguh Prastiyo - detikJateng
Senin, 15 Apr 2024 13:00 WIB
surga
Ilustrasi surga. Foto: iStock
Solo -

Istilah Yaumul Hisab dan Yaumul Mizan merupakan masa yang akan dilalui oleh setiap manusia setelah melewati hari akhir atau kiamat. Bagi umat Islam, mempercayai hari akhir merupakan salah satu rukun iman yang kelima dari enam rukun iman lainnya.

Ada beberapa tahapan setelah Yaumul Akhir atau hari kiamat, beberapa diantaranya yaitu Yaumul Hisab dan Yaumul Mizan. Kedua tahapan ini saling berkaitan namun memiliki perbedaan di dalam prosesnya.

Mengutip dari laman Kemenag RI, Yaumul Hisab merupakan perhitungan amal baik maupun buruk manusia selama hidup di dunia. Sedangkan, setelahnya manusia akan melalui proses Yaumul Mizan, yang memiliki arti timbangan amal manusia. Jadi, kedua proses ini saling berkaitan namun memiliki makna yang berbeda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Yaumul Hisab Adalah

Menurut buku 'Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk Kelas 12 SMA/SMK' yang diterbitkan oleh Kemenag RI dijelaskan Yaumul Hisab merupakan hari perhitungan amal baik dan buruk manusia selama masa hidupnya di dunia. Walaupun amal manusia sebesar butiran debu, Allah SWT tetap akan menghitungnya.

Pada hari itu, manusia tidak akan bisa berbohong dan beralasan dari segala amal perbuatannya karena semua anggota badan akan menjadi saksi atas segala perbuatannya. Walaupun manusia telah lupa, tetapi Allah SWT Maha Mengetahui atas segala amal perbuatan manusia sebagaimana firman-Nya yang tertuang dalam Al-Quran, Surat Al-Mujadilah, ayat 6 sebagai berikut:

ADVERTISEMENT

يَوْمَ يَبْعَثُهُمُ اللّٰهُ جَمِيْعًا فَيُنَبِّئُهُمْ بِمَا عَمِلُوْاۗ اَحْصٰىهُ اللّٰهُ وَنَسُوْهُۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيْدٌࣖ

yauma yab'atsuhumullâhu jamî'an fa yunabbi'uhum bimâ 'amilû, aḫshâhullâhu wa nasûh, wallâhu 'alâ kulli syai'in syahîd

Artinya: "Pada hari itu Allah membangkitkan mereka semua, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah menghitungnya (semua amal) meskipun mereka telah melupakannya. Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu."

Disebutkan dalam buku ini, saat di Yaumul Hisab kondisi manusia akan bergantung pada amal manusia yang mereka perbuat di dunia. Jika selama di dunia ia selalu melakukan amalan baik kepada Allah SWT, kepada sesama, dan kepada alam maka proses Yaumul Hisab akan terasa cepat dan berujung baik.

Sebaliknya, jika selama hidup di dunia manusia membantah peraturan Allah SWT seperti berbuat maksiat, zalim, kikir, durhaka, tidak peduli dengan sekitar, tidak sholat maka ia akan merasa sangat kecewa dan menyesal atas perbuatannya.

Pengertian Yaumul Mizan

Mengutip dari buku 'The Miracle of Mizan' karya Junaidi Ahmad Al Fatti, Mizan merupakan sebuah neraca yang digunakan untuk menimbang amal baik buruknya manusia. Neraca atau timbangan yang disebutkan merupakan neraca seperti yang kita temui di dunia. Namun, untuk bentuk aslinya hanya Allah SWT yang mengetahuinya.

Sebagian ulama berpendapat timbangan yang ada pada Yaumul Mizan luasnya melebihi luas langit dan bumi. Malaikat Jibril akan memegang dan memeriksa timbangan tersebut dengan teliti, sedangkan Malaikat Mikail akan menjaganya dengan aman.

Yaumul Mizan merupakan hari dimana ditimbangnya amal selama manusia hidup di dunia, dari amal baik hingga amal buruk yang dikerjakan. Dijelaskan berat amal kebaikan dan keburukan yang dilakukan oleh manusia jumlahnya akan pasti tanpa kurang maupun lebih, walaupun beratnya hanya seukuran biji sawi.

Allah berfirman pada Al-Quran, Surat Al-Qariah, ayat 6-11 sebagai berikut

فَاَمَّا مَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهٗۙ ۝٦

fa ammâ man tsaqulat mawâzînuh

Artinya: "Siapa yang berat timbangan (kebaikan)-nya," (6)


فَهُوَ فِيْ عِيْشَةٍ رَّاضِيَةٍۗ ۝٧

fa huwa fî 'îsyatir râdliyah

Artinya: "dia berada dalam kehidupan yang menyenangkan." (7)


وَاَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِيْنُهٗۙ ۝٨

wa ammâ man khaffat mawâzînuh

Artinya: "Adapun orang yang ringan timbangan (kebaikan)-nya," (8)


ۗفَاُمُّهٗ هَاوِيَةٌ ۝٩

fa ummuhû hâwiyah

Artinya: "tempat kembalinya adalah (neraka) Hawiyah." (9)


وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا هِيَهْۗ ۝١٠

wa mâ adrâka mâ hiyah

Artinya: "Tahukah kamu apakah (neraka Hawiyah) itu?" (10)


نَارٌ حَامِيَةٌࣖ ۝١١

nârun ḫâmiyah

Artinya: "(Ia adalah) api yang sangat panas." (11)

Dalam firman Allah SWT di atas, disebutkan bagi manusia yang amal timbangannya baik maka akan dimasukkan ke dalam surga milik-Nya. Namun, jika timbangan amal buruknya lebih berat, maka manusia akan dimasukkan ke dalam neraka api yang sangat panas.

Perbedaan Yaumul Hisab dan Yaumul Mizan

Jadi berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan perbedaan keduanya, yaitu Yaumul Hisab merupakan hari di mana semua amal manusia akan diperhitungkan secara detail tanpa terkecuali, sedangkan Yaumul Mizan merupakan hari di mana semua amal manusia akan ditimbang dengan adil tanpa kurang maupun lebih. Jika timbangan amal baiknya lebih berat maka Allah SWT akan hadiahkan surga baginya, sebaliknya, jika timbangan amal buruknya lebih berat Allah SWT akan memasukan ia ke dalam neraka.

Demikianlah informasi tentang perbedaan antara Yaumul Hisab dan Yaumul Mizan, semoga informasi ini bermanfaat dengan baik ya, detikers!


Artikel ini ditulis oleh Rayza Teguh Prastiyo peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(par/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads