Seluruh korban kecelakaan Bus Rosalia Indah di KM 370 tol Batang-Semarang akan mendapat santunan dari Jasa Raharja. Santunan itu akan diberikan untuk korban meninggal dunia maupun luka-luka.
"Jadi seluruh penumpang yang menjadi korban kecelakaan bus Rosalia Indah di KM 370 tol Batang-Semarang baik yang meninggal maupun yang luka-luka akan mendapat langsung santunan dari Jasa Raharja secara langsung," kata Direktur Utama Jasa Raharja, Rivan A Purwantono saat konferensi pers di RSI Weleri, Kendal, Kamis (11/04/2024).
Rivan menjelaskan jumlah santunan yang akan diterima korban maupun pihak keluarga yang mewakili yakni sebesar Rp 50 juta untuk korban meninggal. Sedangkan untuk korban luka-luka sebesar Rp 20 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ahli waris korban meninggal sudah kami hubungi, mereka juga sudah kami mintai nomor rekening karena uang santunan akan langsung ditransfer. Untuk nilai santunannya, bagi korban yang meninggal dunia sebesar Rp 50 juta dan untuk korban luka-luka sebesar Rp 20 juta," jelasnya.
Rivan menerangkan seluruh korban yang mederita luka-luka saat ini sudah mendapatkan perawatan maksimal di RSI Weleri Kendal. Beberapa korban ada yang sudah meminta rawat jalan, sedangkan korban lain ada yang dirujuk ke daerah masing-masing.
"Jadi sebagian korban yang luka ringan meminta untuk rawat jalan dan ada juga yang minta dirujuk di kota yang dekat dengan kota asalnya atau kota kelahirannya," terangnya.
Sementara itu, Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan mengatakan dugaan kecelakaan maut Bus Rosalia Indah di tol Batang-Semarang terjadi akibat sopir kelelahan dan mengantuk. Dugaan kecelakaan tersebut merupakan hasil pemeriksaan sementara terhadap sopir bus.
"Kalau keterangan sementara dari sopir bus, dia mengaku kelelahan dan mengantuk. Jadi ada kemungkinan terjadi microsleep," kata Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan saat konferensi pers, Kamis (11/4/2024).
Namun, Kakorlantas tetap akan mendalami faktor lain penyebab kecelakaan selain sopir kelelahan dan mengantuk.
"Masih kami dalami penyebab atau faktor lainnya. Nanti kami dalami dulu, yang jelas dugaan sementara itu," lanjutnya.
Aan menambahkan, bus tersebut berisi 36 orang, yang terdiri dari 34 penumpang dan 2 orang adalah sopir dan kondektur. Sementara 7 orang dinyatakan meninggal dunia, termasuk kondektur dan 2 balita.
"Total korban ada 36 orang yakni 34 penumpang dan 2 orang lagi sopir dan kondektur. Kalau yang meninggal 7 orang itu termasuk kondektur dan 2 anak usia balita," pungkasnya.
(cln/cln)