Lama Tak Pulang, Para Perantau Kagum dengan Kemajuan Kebumen

Kebumen

Lama Tak Pulang, Para Perantau Kagum dengan Kemajuan Kebumen

Rinto Heksantoro - detikJateng
Senin, 08 Apr 2024 16:13 WIB
Warga Kebumen
Foto: detikJateng/Rinto Heksantoro
Kebumen -

Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 H, Kota Kebumen sudah dipadati para pemudik dari berbagai daerah. Mereka kagum dengan kemajuan Kota Kebumen yang kini semakin ramai.

Keramaian tersebut terlihat di kawasan Alun-alun Pancasila Kebumen pada siang atau malam hari. Ali Usman, salah satu warga Kebumen yang merantau di Gorontalo mengaku sengaja datang bersama istri dan anaknya karena penasaran ingin melihat kemajuan Kota Kebumen seperti yang ramai di media sosial. Ia sendiri sudah dua tahun tidak mudik.

"Melihat Kebumen sekarang yang jelas banyak perubahan, pangling. Karena dulu alun-alun nggak seperti ini, sekarang sudah disulap jadi lebih modern. Kemudian jalan protokol sekarang juga menjadi satu arah. Pokoknya banyak sekali perubahan," kata Ali saat ditemui di Alun-alun Kebumen, Minggu (7/4/2024) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai warga asli Desa Kedungsari, Kecamatan Klirong tentunya ia merasa senang dan bangga kotanya saat ini semakin berkembang maju, sudah hampir sama dengan kota-kota besar lainnya. Ali tak menyangka Kebumen yang dulu kotanya sepi sekarang semakin ramai.

"Dulu kalau ke Kebumen kan sepi banget. Apalagi kalau malam. Sekarang sudah ramai, banyak tempat-tempat nongkrong. Tata kota juga sudah tambah bagus, tinggal ditingkatkan," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Hal yang sama juga dirasakan oleh Mama Dinda, warga Desa Kedungwinangun Kebumen yang merantau di Bekasi, Jawa Barat. Di libur Lebaran ini, ia bersama keluarga sengaja datang ke Kota Kebumen karena penasaran dengan perubahan wajah kota yang baru. Ia tak menyangka, Kebumen bakal seramai ini.

"Tadi dari rumah sengaja mau ke kota lihat alun-alun. Ternyata sudah berubah total, tambah lebar alun-alunnya, ada air mancur sama kapal mendoannya. Memang benar kata orang-orang tambah manglingi," ucap Dinda.

Dinda setuju dengan konsep pengembangan kota oleh Pemerintah Daerah, terutama penataan PKL Alun-alun yang ditempatkan di satu selter, yakni Kapal Mendoan. Dengan begitu, alun-alun akan terlihat lebih bersih dan rapih. Sama seperti kota-kota besar lainnya.

"Kalau saya sih setuju itu, kalau dulu kan alun-alun terlihat semrawut ya banyak PKL, tapi dengan ditata saya kira lebih bagus, terlihat rapih. Tidak merusak pemandangan karena kan sekarang alun-alunnya sudah bagus, sayang kalau dipenuhi PKL lagi," sebutnya.

Sementara itu, salah seorang Mahasiswa, Mega Rahmawati menuturkan Kebumen saat ini sudah banyak mengalami kemajuan yang pesat. Sebagai mahasiswa Politek Cilacap, ia mengaku Kota Kebumen tak kalah maju dengan Cilacap, bahkan saat ini terbilang lebih ramai Kebumen.

"Dilihat dari alun-alunnya saja itu lebih besar Kebumen. Di sana itu nggak terlalu ramai kayak di sini, PKL nya juga masih dibolehin jualan di alun-alun kalau siang, kalau di sini kan sudah tidak boleh, jadinya lebih rapih," tuturnya.

Sebagai anak muda, Mega mengaku senang dengan tata kota Kebumen yang saat ini banyak dipenuhi tempat nongkrong. Setiap pulang dari Cilacap, ia bersama teman-temanya kerap menghabiskan waktu untuk nongkrong di Kebumen.

"Kalau nongkrong sering, biasanya kalau libur semester, atau libur nasional pulang ke Kebumen, ke kota. Kalau nggak di Moro Soetta, biasa di Alun-alun atau di Cafe," ucap Mega ditemani temannya Aisyah, warga Desa Kejawang, Sruweng.

Alun-alun Kebumen saat libur lebaran sekarang ramai dikunjungi masyarakat. Bupati Kebumen Arif Sugiyanto mengizinkan para pedagang asongan berjualan di alun-alun. Hal ini membuat mereka pun senang, bisa mengais rezeki di saat libur lebaran.




(ncm/ega)


Hide Ads