Jalan Alternatif Getas Blora Tembus Ngawi Bakal Dibangun Tahun Ini

Jalan Alternatif Getas Blora Tembus Ngawi Bakal Dibangun Tahun Ini

Achmad Niam Jamil Blora - detikJateng
Minggu, 07 Apr 2024 21:55 WIB
Penampakan ruas jalan Randublatung-Getas.
Penampakan ruas jalan Randublatung-Getas. (Dok: Achmad Niam Jamil).
Blora -

Sisa pembangunan ruas jalan Randublatung-Getas bakal segera dibeton oleh Pemerintah Kabupaten Blora tahun 2024 ini. Setidaknya lebih dari 20 kilometer ruas jalan tersebut, sekitar 3 kilometer belum terjamah pembangunan. Kondisinya rusak parah.

Bupati Blora Arief Rohman belum lama ini meninjau langsung untuk melihat kondisi jalan tersebut. Getas berbatasan langsung dengan Banjarejo, Kecamatan Pitu, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

"Kita meninjau jalan dari arah Getas ke Ngawi yang masih sekitar 3 kilometer, kondisinya belum baik," ucap Arief kepada detikJateng, Minggu (7/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rencananya jalan itu akan dibangun dengan skema Inpres tahun 2024. Sehingga sisa pembangunan yang belum terjamah bisa 100 persen diperbaiki.

"Rencana kita mohonkan ke Pak Menteri PU agar program inpres jalan nasional antara Randublatung, Getas sampai Banjarejo-Ngawi tahun ini bisa dilanjutkan," ucap Arief yang juga politisi PKB ini.

ADVERTISEMENT

Dia berharap jalur tersebut menjadi jalan alternatif masyarakat dari Blora ke arah Ngawi maupun Solo dapat melintasi jalan itu. Arief juga mengucapkan terimakasih kepada menteri PUPR yang pada sebelumnya membeton Randublatung-Getas.

"Tadi kami menyisiri jalan sepanjang jalan Banjarejo Ngawi kondisinya sudah baik. Ini (Getas) tinggal sekitar 3 kilometer, semoga tahun ini bisa tuntas. Terimakasih Pak Menteri, melalui inpres jalan akhirnya tembus dari Randublatung-Getas-Banjarejo-Ngawi," ucapnya.

Terlebih, lanjut Arief, saat ini musim lebaran tentu banyak perantau yang mudik untuk pulang ke kampung halaman. Ketika melintasi perbatasan Getas-Ngawi tidak perlu jalan memutar Kradenan ataupun Cepu.

"Warga Blora bagian selatan kalau kau ke Ngawi, Solo, Madiun taua Jogja tidak perlu berputar ke Menden (Kradenan)-Ngraho (Bojonegoro)," jelas Bupati.

"Memasuki masa mudik 2024 ini sudah banyak warga Randublatung dan sekitarnya yang melewati jalan ini. Hati-hati ya, utamakan keselamatan," imbaunya.

Bupati Blora Aroef Rohman menjelaskan pembangunan jalan Randublatung-Getas ini nyaris tidak masuk dalam rencana pembangunan pemerintah pusat. Dia mengaku butuh perjuangan ekstra untuk merealisasikan pembangunan jalan tersebut.

"Lega rasanya, mimpi lama kami untuk bisa membangun ruas jalan dari Randublatung-Getas akhirnya terealisasi. Sejak saya jadi Wakil Bupati, setelah 7 tahun dengan berbagai lobi yang terus kita lakukan akhirnya jalan dibangun," jelasnya.

Dia mengatakan Kabupaten Ngawi Jawa Timur yang berbatasan dengan wilayah Getas mulai diperbaiki. Dia berharap jalan bisa terkoneksi sehingga masyarakat bisa menikmati jalan penghubung provinsi ini.

"Jadi nantinya terkoneksi, dan jika sudah rampung, lebaran tahun depan (2024) para pemudik sudah bisa jajal jalan Ngawi tembus Randublatung," terangnya.

Terdapat sebagian jalan yang belum tersentuh pembangunan sekitar 3 kilometer. Jalan itu tepat di perbatasan Ngawi.

"Sisa yang belum dibangun sudah kita ajukan ke menteri PU. Masuk prioritas inpres jalan tahun 2024," jelas Arief.

Sebelumnya diberitakan, Pemkab Blora telah menyelesaikan peningkatan ruas jalan Randublatung-Getas sepanjang 10 kilometer dengan sumber dananya dari Inpres jalan Kementerian PUPR sebesar Rp 53 miliar. Sesuai kontrak, jalan ini selesai 31 Desember 2023.

Pembangunan jalan Randublatung-Getas dinilai fenomenal lantaran puluhan tahun jalan tersebut rusak parah dan sangat kecil kemungkinan untuk bisa dibangun sedemikian baiknya.

Seorang Kamituwo (Kepala Dusun) Jliru, Dasar (39) mengungkapkan Dukuh Jliru, Desa Tlogotuwung, Kecamatan Randublatung merupakan salah satu desa di antara Randublatung dan Getas merasakan buah dari pembangunan ruas jalan tersebut.

"Alhamdulillah jalan Getas sudah bagus. Sekarang kalau mau ke Randu (Randublatung, red) atau ke Ngawi, Sragen, Solo terasa lebih dekat karena jalannya bagus dan mulus," jelasnya.

Dia merasakan perbedaan seusai ruas jalan Randublatung-Getas kelar dibeton. Kendaraan mobil maupun truk mulai banyak yang melintas ketimbang sebelumnya.

"Mobil banyak yang lewat sini, sore juga. Termasuk truk-truk yang dari Blitar lewat Getas-Randu. Soalnya ada supir yang rumahnya daerah Randublatung," ucap Dasar.

Di sisi lain, jalan yang bisa tembus Kabupaten Ngawi Jawa Timur ini menjadi jalan pilihan pengendara untuk bisa ke Solo maupun ke Surabaya. Karena melintas jalan itu cukup dekat dengan pintu tol Ngawi maupun Sragen.

"Kalau keluar kota atau keperluan lain banyak yang lewat sini. Apalagi kalau mau lewat tol, kan pintu tol deket sini. Tol Ngawi, tol Sragen bisa semua," ucapnya.

Jalan Randublatung-Getas setelah dibeton menjadi alternatif bagi para pemudik untuk pulang ke kampung halaman. Jalan tersebut merupakan akses penghubung antar provinsi. Getas merupakan desa yang ada di Kabupaten Blora bagian selatan.

"Biasanya pemudik itu dari Blora kan jalur lor (utara). Sekarang jalannya sudah bagus beberapa ada yang mudik lewat kidul (selatan) sini," ucap pria yang kerap disapa Mbah Wo.

(akd/akd)


Hide Ads