Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten telah menyediakan sepuluh armada bus untuk menjemput para pemudik dari Jakarta hingga ke Klaten. Program mudik gratis ini diakui telah membantu meringankan biaya mudik masyarakat hingga jutaan rupiah.
Sebanyak sepuluh armada bus mudik gratis dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten telah sampai dengan selamat di Terminal Ir Soekarno, Sabtu (6/4) malam, pukul 23.37 WIB.
Kedatangan mereka disambut hangat oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Klaten Jajang Prihono, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Klaten Supriyono, dan jajaran kepala OPD (Organisasi Pemerintahan Daerah) Kabupaten Klaten lainnya. Sesampainya di terminal, para pemudik bisa menikmati makanan yang sudah dihidangkan bagi mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jajang mengatakan mudik gratis ini menjadi program rutin Pemkab Klaten yang diadakan setiap tahun menjelang Lebaran dalam rangka membantu kelancaran mudik masyarakat Klaten yang tengah merantau di Jakarta.
"Saya lihat meskipun capek, tapi masih bisa tertawa, tersenyum bahagia. Alhamdulillah semua sampai tujuan dengan selamat," kata Jajang dalam sambutannya, di Terminal Ir Sokarno, Sabtu (6/4/2024).
Di hadapan sekitar 500 pemudik itu, Jajang pun mengajak masyarakat Klaten itu untuk turut mempromosikan potensi-potensi yang ada di Klaten. Salah satunya beras Srinuk, produk pertanian unggulan Kabupaten Klaten.
Ia berharap, para pemudik bisa merayakan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah di Kabupaten Klaten dengan lancar dan penuh sukacita. Berbagai potensi Klaten pun bisa dinikmati dan turut dipromosikan, agar makin terkenal di luar Kabupaten Klaten.
"Kita atas nama pemerintah daerah bersiap menyambut saudara-saudara kita semua yang mudik dari berbagai daerah. Tentu teriring harapan, apapun potensi yang ada di Klaten ini bisa dinikmati semua saudara-saudara kita," harapnya.
Adapun, seluruh pemudik dari Jakarta ini tergabung dalam Paguyuban Warga Klaten (PWK). Mereka telah mendaftar untuk mengikuti mudik sejak Maret lalu.
Salah satu pemudik asal Jakarta, Maria mengatakan ia sudah berangkat dari Taman Mini Jakarta sekitar pukul 11.00 WIB. Bersama dua anak dan suaminya, ia bisa menikmati perjalanan mudik meski bus sempat mengalami macet.
Maria bersama keluarga kecilnya itu baru kali ini mengikuti mudik gratis yang disediakan Pemkab Klaten. Biasanya, ia mudik dari Jakarta ke Klaten menggunakan mobil bersama suami dan teman-temannya.
"Baru pertama kali, biasanya mobilan. Kemarin ditawarin sama kerabat ikut mudik gratis sama PWK (Paguyuban Warga Klaten). Ya sudah akhirnya ikut, kan sudah libur kerja tanggal 6 juga," kata Maria kepada awak media di Terminal Ir Soekarno.
Menurutnya, selain lebih nyaman menggunakan bus karena tak perlu merasa pegal menyetir, program mudik gratis ini juga telah membantunya menghemat biaya mudik hingga jutaan rupiah. Maria bisa menghemat dengan tidak membeli tiket bus atau membayar biaya untuk tol dan bensin.
"Kalau biasanya mudik naik bus, bus kan kalau Lebaran naiknya 100 persen. Kalau saya lihat tahun ini kalau nggak salah bus (harganya) di angka Rp 500 ribu-an. Saya berempat, lumayan sampai Rp 2 juta. Kalau mobil berarti hemat bensin sama tol," tuturnya.
"Mungkin tahun depan harus diadakan lagi, ditingkatkan lagi armadanya, mungkin lebih banyak lagi," pintanya.
(prf/ega)