Cerita Eko Kayuh Sepeda dari Jakarta demi Lebaran Bareng Keluarga di Sleman

Cerita Eko Kayuh Sepeda dari Jakarta demi Lebaran Bareng Keluarga di Sleman

Rinto Heksantoro - detikJateng
Minggu, 07 Apr 2024 12:58 WIB
Eko, pemudik Asal Sleman, mengayuh sepeda dari Jakarta saat ditemui detikjateng di Alun-alun Kutoarjo, Purworejo, Minggu (7/4/2024).
Eko, pemudik Asal Sleman, mengayuh sepeda dari Jakarta saat ditemui detikjateng di Alun-alun Kutoarjo, Purworejo, Minggu (7/4/2024). (Foto: Rinto Heksantoro/detikJateng)
Purworejo -

Seorang pemudik asal Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), rela mengayuh sepeda ratusan kilometer selama berhari-hari. Hal itu dilakukan demi bisa merayakan Hari Raya Idul Fitri 1445 H bersama keluarga.

Adalah Eko Pujonarko (47), yang tahun ini mudik dengan menggowes sepedanya dari Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Pria yang bekerja dan tinggal di Jakarta sejak 2017 itu, berangkat menuju kampung halamannya sejak Rabu (3/4) selepas subuh dan baru tiba di Alun-alun Kutoarjo, Purworejo pada Minggu (7/4/2024) sekitar pukul 10.00 WIB.

"Berangkat dari Jakarta Rabu pagi habis subuh sekitar jam 05.00 WIB," kata Pujo saat ditemui detikJateng di Alun-alun Kutoarjo, Minggu (7/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski menempuh jarak ratusan kilometer, bapak tiga anak ini tetap menjalankan ibadah puasa. Ia pun memperkirakan sore nanti bakal bertemu dengan anak dan istrinya yang telah menunggu di Dusun Blotan, Kelurahan Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Sleman, DIY.

"Tetep puasa, jam 02.30 WIB sahur, beres-beres sambil nunggu subuh, salat terus berangkat lagi. Tadi sahur di daerah Gombong. Perkiraan sampai rumah nanti sore, ngejar sebelum Maghrib sampai rumah biar bisa nemani buka puasa anak-anak," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Sebelum melakukan perjalanan jauh dengan menggowes sepeda, beberapa persiapan pun dilakukan seperti memeriksa kondisi sepeda, persiapan fisik hingga mental. Ia pun beristirahat beberapa kali sehari demi menjaga kondisi tetap fit.

Jika malam tiba, ia istirahat di penginapan sekadar untuk membersihkan badan dan memejamkan mata sejenak. "Kalau malam berhenti jam 23.00 WIB, ya tergantung kondisi dan cuaca. Istirahat di penginapan biasa yang murah-murah gitu, kalau di sembarang tempat bahaya soalnya kan saya sendiri nggak ada teman ya demi keamanan dan kenyamanan. Bangun jam 02.30 sahur, istri juga pasti telepun buat bangunin sahur. Kalau siang istirahat di pinggir jalan antara jam 11.00 WB-14.00 WIB menghindari panas," sebutnya.

Tahun lalu, Pujo mengaku juga mudik dengan menggowes sepedanya melintasi jalur utara melewati Semarang. Selain memang hobi, ia mengaku mudik dengan mengayuh sepedanya demi bertemu keluarga dan merayakan Idul Fitri Bersama. Rencananya, ia akan kembali ke Jakarta pada tanggal 18 April 2024 mendatang.

"Ya mudik kan memang demi merayakan Lebaran bersama keluarga. Rencana nanti balik lagi ke Jakarta tanggal 18 April," pungkasnya.




(aku/aku)


Hide Ads