Persiapan Malam Takbiran, Warga Kutuk Kudus Bikin Ogoh-ogoh untuk Pawai

Persiapan Malam Takbiran, Warga Kutuk Kudus Bikin Ogoh-ogoh untuk Pawai

Dian Utoro Aji - detikJateng
Jumat, 05 Apr 2024 14:24 WIB
Penampakan ogoh-ogoh buatan warga Desa Kutuk Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Jumat (5/4/2024).
Foto: Penampakan ogoh-ogoh buatan warga Desa Kutuk Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Jumat (5/4/2024). (Dian Utoro Aji/detikJateng)
Kudus -

Warga Desa Kutuk, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus mulai bersiap menggelar takbir keliling saat momen malam Lebaran nanti. Warga pun membuat berbagai mainan ogoh-ogoh yang bakal dikirab mengelilingi desa.

Pantauan detikJateng di lokasi pukul 10.00 WIB, terdapat ogoh-ogoh di permukiman warga. Ada yang berbentuk naga hingga kura-kura naga. Sebagian ogoh-ogoh itu sudah jadi. Rencananya ogoh-ogoh itu akan dikirab keliling desa saat malam takbiran nanti.

Sekretaris Desa Kutuk, Kodrat Nur Fuad mengatakan warganya mulai menyambut hari Idul Fitri tahun 2024 dengan antusias. Salah satunya dengan membuat berbagai macam ogoh-ogoh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk sekarang masing-masing musala masjid itu sudah hampir selesai pembuatannya. Dulu mainan buat sendiri, kalau sekarang pesan yang sudah ada, karena kebanyakan warga merantau, tapi ada yang membuat sendiri dengan alasan seguyub rukun," kata Fuad ditemui di kantornya, Jumat (5/4/2024).

Dia mengatakan total ada 20 perwakilan setiap masing-masing musala desanya membuat ogoh-ogoh. Temanya kata dia tentang nuasana Islami.

ADVERTISEMENT

"Temanya tetap nuansa Islami, kemudian total ada 20 mainan," ungkap dia.

Penampakan ogoh-ogoh buatan warga Desa Kutuk Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Jumat (5/4/2024).Penampakan ogoh-ogoh buatan warga Desa Kutuk Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Jumat (5/4/2024). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng

Menurutnya kegiatan itu murni dari swadaya masyarakat. Karena untuk proses pembuatan ogoh-ogoh juga membutuhkan biaya yang tidak murah. Satu ogoh-ogoh itu menghabiskan uang Rp 5 juta sampai Rp 7 juta, belum variasi aksesoris lainnya.

"Satu mainan rata-rata Rp 5 juta untuk lebih itu aksesoris lampu variatif kalau paling tinggi Rp 7 juta itu untuk mainan saja," ujarnya.

Rencananya, kata dia, ogoh-ogoh itu akan dikirab saat malam takbiran keliling desa. Dia mengimbau kepada warga luar daerah jika ingin menyaksikan agar menjaga keamanan demi kelancaran takbir keliling nantinya.

"Rencana dikirab, nanti kumpul di lapangan, terus nanti langsung keliling," jelas Fuad.

"Kalau ada yang mau hadir di Desa Kutuk mau nonton takbir keliling kami dari panitia dan pemdes mengimbau untuk menjaga keamanan sendiri-sendiri. Jadi tertib jangan ikut keliling, motor di parkir di halaman warga dengan dikunci, lalu nontonnya di teras-teras halaman rumah warga," Fuad melanjutkan.




(apu/ahr)


Hide Ads