Jelang Lebaran, Pemkab Klaten Cek Komoditas Pangan di Pasar Gedhe

Jelang Lebaran, Pemkab Klaten Cek Komoditas Pangan di Pasar Gedhe

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Rabu, 03 Apr 2024 13:36 WIB
Bupati Klaten, Sri Mulyani mengecek komoditas pangan di Pasar Gedhe Klaten, Selasa (2/4/2024).
Bupati Klaten, Sri Mulyani mengecek komoditas pangan di Pasar Gedhe Klaten, Selasa (2/4/2024). (Foto: Arina Zulfa Ul Haq)
Klaten -

Menjelang lebaran 2024, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten menggelar pengecekan komoditas pangan di Pasar Gedhe. Kegiatan tersebut digelar guna memastikan kualitas makanan yang dijual dalam kondisi yang baik.

Bupati Klaten, Sri Mulyani yang didampingi Dinas Kesehatan, Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (DKUKMP), Dinas Pertanian, TNI, dan Polisi itu hadir secara langsung di Pasar Gedhe dalam rangka mengecek kondisi makanan yang dijual para pedagang.

"Kegiatan saya hari ini dengan Forkopimda dan yang lainnya ngecek komoditas pangan yang ada di Pasar Gedhe," kata Sri Mulyani di Pasar Gedhe, Selasa (4/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alhamdulillah harga beras sudah mulai turun walaupun sedikit dan pasar yang biasanya sepi sudah kelihatan ada kenaikan, keramaian di antara pembeli," tuturnya.

Ia menjelaskan selain pengecekan komoditas pangan, dilakukan pula pengecekan kondisi kesehatan pangan dan sembako yang dijual para pedagang. Pengecekan kesehatan itu telah dilakukan terhadap beberapa komoditas, salah satunya sayur-sayuran, guna mengecek kadar pestisida di dalamnya.

ADVERTISEMENT

"Dari sayuran, tentunya aman untuk dikonsumsi karena biasanya kan kadar pestisidanya tinggi, tadi aman. Terus yang selanjutnya yang dari dinas kesehatan tadi ngecek beberapa komoditas pangan singkong yang ada warna itu aman dari bahan-bahan yang berbahaya," jelasnya.

Dari hasil pemeriksaan, Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten juga menemukan bahan pangan yang diduga mengandung bahan yang berbahaya untuk dikonsumsi. Nantinya, jenis bahan pangan tersebut akan diamankan dan dilarang dijualbelikan.

"Setelah ngecek teri nasi sama cumi kering, memang ada kadar formalin yang itu memang tidak baik untuk dikonsumsi. Nanti langsung diberikan sosialisasi kepada pedagang agar tidak dijual," jelasnya.

"Tapi secara keseluruhan aman, hanya ada 2 jenis makanan itu. Terus yang selanjutnya kondisi stok, di pasar Gedhe aman, secara umum di Klaten juga aman komoditasnya untuk menghadapi tentunya Hari Raya Idul Fitri," sambungnya.

Ia menegaskan, masyarakat tidak perlu cemas terkait ketersediaan stok bahan pangan menjelang Hari Raya Idul Fitri 2024. "Stok ketersediaan pangan juga aman. Walaupun memang ada beberapa kenaikan di jenis-jenis kebutuhan pokok. Tapi masih relatif stabil, aman," ujarnya.

Sementara itu, Dinas Kesehatan, Anggit Budiarto menerangkan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap 20 jenis sampel bahan makanan. Dari 20 jenis ini, sudah dilakukan pengecekan bahan makanan yang dicurigai berpotensi mengandung bahan-bahan tertentu.

"Dari 20 sampel itu kita mendapatkan 2 sampel positif mengandung formalin yang berada pada ikan teri nasi, sama cumi asin, cumi yang diawetkan. Selebihnya sejauh ini tidak ditemukan bahan-bahan yang berbahaya," jelasnya.

Selain mengamankan bahan makanan tersebut, nantinya, Dinkes bersama DKUKMP juga akan memberikan sosialisasi kepada para pedagang untuk tidak menjual bahan pangan yang mengandung bahan-bahan berbahaya. Anggit pun mengimbau masyarakat untuk membeli dan mengkonsumsi makanan yang aman, dalam artian alami.

Jika memilih makanan yang diawetkan, harus memilih yang tidak terlalu mencolok. Akan lebih baik lagi jika membeli bahan pangan yang segar, sehingga aman bagi tubuh.

(akd/ega)


Hide Ads