Tarawih Keliling di Masjid Sridjaja, Bupati Klaten Takjub Masih Terawat

Tarawih Keliling di Masjid Sridjaja, Bupati Klaten Takjub Masih Terawat

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Rabu, 27 Mar 2024 11:16 WIB
Bupati Klaten Sri Mulyani
Foto: dok. Pemkab Kediri
Klaten -

Pemerintah Kabupaten Klaten kembali menggelar tarawih keliling (Tarling) putaran kelima di Masjid Besar Sridjaja, Dukuh Kahuman, Desa Cawas, Kecamatan Cawas. Bupati Klaten Sri Mulyani takjub, masjid peninggalan Sunan Kalijaga itu masih terawat dengan baik.

Rangkaian tarling dibuka dengan salat isya, tarawih, dan witir berjemaah bersama masyarakat setempat dan jajaran ASN di lingkungan Pemkab Klaten. Ceramah juga sempat disampaikan oleh Achmad Aydi Sunani.

Usai melaksanakan tarawih, kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan santunan berupa 25 bantuan sosial dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), 10 bantuan Simpel Ayah Bank Klaten, serta 10 mushaf Al Quran. Santunan diserahkan langsung Sri Mulyani.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat memberikan sambutannya, ia mengaku melaksanakan tarling di Masjid Besar Sridjaja ini bisa mengulik memori masa kecilnya. Sebab, Sri Mulyani sendiri tumbuh besar di daerah tersebut.

"Ini kebanggaan saya zaman saya kecil. Hampir 35 tahun yang lalu, saya pertama di sini SD. Alhamdulillah malam hari ini saya bisa berkunjung di sini, di Masjid Besar Sridjaja," kata Sri Mulyani di Masjid Besar Srijaja, Selasa (26/3/2024).

ADVERTISEMENT

Ia pun turut mengapresiasi bangunan masjid peninggalan Sunan Kalijaga itu yang kondisinya masih terawat mulai dari bangunan hingga lantai masjidnya, meski sudah berdiri sejak ratusan tahun lalu.

"Dari saya kecil sampai sampai dengan hari ini. Alhamdulillah (masjid) masih kelihatan adem, makmur dengan jemaahnya, dan terawat dengan baik," tuturnya.

Sri Mulyani berharap dengan adanya Tarling yang digelar Pemkab Klaten malam itu, bisa memberikan manfaat dan keberkahan bagi masjid. Selain itu, ia juga mengingatkan masyarakat setempat untuk senantiasa menjaga dan merawat masjid kuno tersebut.

Sementara itu, Takmir Masjid Besar Sridjaja, Hazis Waskito mengungkapkan, hingga kini masih belum diketahui tahun berapa pastinya masjid ini dibangun. Sehingga umurnya hanya bisa dikira-kira lewat catatan ataupun peninggalan yang ada di Masjid Sridjaja ini.

"Jika menurut catatan di Keraton sudah tertulis 1840 sudah ada Masjid ini. Tetapi saat kita melakukan renovasi besar-besaran ditemukan ada prasasti berupa koin bertuliskan 1442, yang ditemukan di opak paling bawah. Sehingga kita belum bisa menyimpulkan," terang Hazis.

Ia juga menjelaskan, terdapat keterangan yang mengatakan bahwa Masjid Besar Sridjaja ini juga sempat menjadi salah satu tempat atau jalur dakwah Sunan Kalijaga.

"Apabila kita tarik garis prasasti Masjid Besar Srijaja ini satu garis lurus dengan Masjid Sunan Kalijaga (Desa Sepi, Barepan) dan Mushola Dukuh. Sehingga Sunan Kalijaga bermaksud membangun Masjid Besar Sridjaja ini guna menaungi Mushola yang ada di sekitarnya," jelasnya.

Hazis menyampaikan, masjid berusia ratusan tahun itu masih aktif digunakan untuk beribadah dan melakukan kegiatan-kegiatan baik lainnya. Ia juga berterima kasih kepada Pemkab Klaten, karena telah memilih Masjid Besar Sridjaja menjadi salah satu masjid untuk pelaksanaan tarling.




(prf/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads