Warga korban banjir di Kudus, Jawa Tengah, akhirnya kembali ke rumah setelah hampir dua pekan berada di pengungsian. Warga diantar ke rumah masing-masing menggunakan armada truk dan juga minibus.
Rasa senang dirasakan salah satu warga Desa Karangrowo, Prayitno (50). Prayitno dan keluarganya sudah mengungsi di aula DPRD Kudus selama 12 hari atau sejak Kamis (16/3/2024) lalu. Setelah banjir berangsur surut, ia bersama keluarga akhirnya bisa pulang kembali ke rumahnya.
"Hampir dua minggu mengungsi, alhamdulillah sudah surut ini. Kemarin air sempat mencapai 1 meter lebih. Terus akhirnya satu keluarga mengungsi ini," kata Prayitno kepada detikJateng di lokasi, Selasa (26/3).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Warga yang kembali ke rumah diantar oleh petugas. Mereka diangkut menggunakan truk dan kendaraan minibus milik Dinas Perhubungan Kabupaten Kudus.
Kepala Desa Karangrowo, Heri Darwanto mengatakan, sebagian besar daerahnya berangsur surut usai kebanjiran selama 12 hari. Namun, masih ada beberapa rumah warga yang masih kebanjiran, karena lokasinya rendah.
"Hari ini sudah pulang karena wilayah Karangrowo sudah surut, rumah warga sudah kering dengan banjir walaupun ada beberapa," ungkap Heri ditemui di lokasi.
Menurutnya ada 266 KK dengan 650 jiwa mengungsi di aula DPRD Kudus. Mereka semuanya per hari ini kembali ke rumah.
Heri menyebut daerahnya menjadi langganan banjir setiap tahun. Sebab, daerah Karangrowo Kecamatan Undaan merupakan wilayah yang cekung. Dia berharap agar sungai-sungai di wilayah Undaan dilakukan normalisasi.
"Khususnya Karangrowo dan sekitarnya ada Payaman, Gulang, Jetis Kapuan, Ngemplak potensi banjir setiap tahun sudah pasti, solusinya permintaan keluarga itu harus ada normalisasi kali-kali, Sungai Wulan sama Juana beserta anak-anak sungainya," harap Heri.
"Selama ini puluhan tahun belum ada normalisasi, minimal kalau ada normalisasi kalau surut itu cepat. Itu harapan kami kepada pemerintah pusat, agar harapan kami diperhatikan, karena aliran Sungai Juana itu merupakan denyut jantung, ya kali-kali itu anak-anak sungai itu harus dinormalisasi," Heri melanjutkan.
Kasi Pencegahan BPBD Kudus M. Alfiatur Rohman mengatakan beberapa posko pengungsian per hari ini sudah nol. Para pengungsi sudah kembali ke rumah karena genangan banjir sudah surut.
"JHK sudah nol, di DPRD juga nol, Graha Mustika masih 20 orang, warga Demak 15 orang, Kudus ada 5 orang," kata Alfi kepada detikJateng di lokasi.
(apl/ams)