Sosok Bilal bin Rabah yang Mengumandangkan Azan Pertama Kali di Dunia

Sosok Bilal bin Rabah yang Mengumandangkan Azan Pertama Kali di Dunia

Anindya Milagsita - detikJateng
Sabtu, 23 Mar 2024 14:26 WIB
Ilustrasi dan infografis Bilal bin Rabbah
Ilustrasi Bilal bin Rabah Foto: Denny Putra/detikcom
Solo -

Nabi Muhammad SAW dikelilingi oleh para sahabat yang memiliki kisah masing-masing untuk dapat diambil pelajarannya. Salah satunya kisah Bilal bin Rabah yang dikenal sebagai sosok pengumandang adzan pertama.

Dengan mengetahui kisah-kisah sahabat Nabi, diharapkan dapat menjadi salah satu cara bagi setiap umat Islam untuk meneladani hal-hal baik yang telah mereka bawa. Bukan hanya itu, kisah mereka pun juga bisa membantu seorang muslim agar mengenal lebih dekat dengan Rasulullah SAW.

Salah satu sahabat Rasul yang menorehkan sejarah dalam Islam adalah Bilal bin Rabah. Bukan hanya menjadi sosok yang pertama kali mengumandangkan adzan, namanya juga masih digunakan oleh umat Islam hingga saat ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penasaran ingin mengetahui seperti apa kisah Bilal bin Rabah sebagai salah satu sahabat Rasulullah SAW? Berikut rangkuman informasinya.

Siapa Itu Bilal bin Rabah?

Mengutip dari buku 'Kisah Seru 60 Sahabat Rasul' yang disusun oleh Ummu Akbar, disampaikan bahwa Bilal bin Rabah merupakan seorang habsyi yang memiliki ciri-ciri berkulit gelap. Sebelum menjadi salah satu sahabat Rasul, Bilal merupakan seorang budak. Ia merupakan budak dari Ummayah bin Khalaf yang saat itu menjadi seorang pemuka di Bani Zumah, Makkah.

ADVERTISEMENT

Sehari-harinya, Bilal memiliki tugas untuk menggembalakan unta milik tuannya. Sebagai imbalan atas kerja kerasnya, biasanya Bilal menerima dua genggam kurma sebagai upah dari tuannya.

Pertemuan Bilal dengan Nabi Muhammad SAW berlangsung saat dirinya secara tak sengaja mendengar percakapan sang tuan dengan seorang tamu. Tamu tersebut menyampaikan terkait sebuah agama baru yang dibawa oleh sosok bernama Muhammad.

Pada saat itu, Bilal belum mengenal Nabi Muhammad SAW secara langsung. Ia hanya mendengar cerita dari orang-orang bahwa Muhammad adalah sosok yang sangat jujur dan bersahaja. Bahkan beliau sangat dihormati oleh bangsa Quraisy.

Kerap mendengar hal-hal yang berkaitan dengan Nabi Muhammad SAW, Bilal pun merasa tertarik untuk masuk ke dalam agama yang diajarkan oleh beliau yaitu agama Islam. Melalu Abu Bakar, Bilal meminta tolong untuk dipertemukan secara langsung dengan Rasul. Dirinya pun kemudian menyatakan sebagai umat Islam di hadapan Rasul.

Sementara itu, dijelaskan dalam buku 'The Great Sahaba' yang disusun Rizem Aizid bahwa Bilal bin Rabah dikenal sebagai sahabat Rasul yang aktif dalam berjihad di jalan Allah SWT. Tak hanya selalu berada di sisi Rasulullah SAW di setiap peperangan, Bilal juga ikut dalam Perang Badar. Dikisahkan bahwa dalam perang tersebut, Bilal harus berhadapan langsung dengan tuannya yaitu Ummayah bin Khalaf.

Kecintaan Bilal Terhadap Islam

Setelah menyatakan keislamannya, Bilal justru harus menghadapi kenyataan pahit bahwa tuannya tidak setuju dengan hal tersebut. Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan dalam buku '99 Tokoh Muslim Dunia for Kids' yang disusun oleh Salman Iskandar, bahwa Ummayah bin Khalaf memaksa Bilal untuk kembali menyembah berhala.

Bahkan Bilal mendapatkan siksaan yang tak manusiawi dari Ummayah karena tak terima budaknya tersebut masuk Islam. Bilal disiksa setiap hari dan mengalami penderitaan pada saat itu. Namun, meskipun terus menerus dipaksa menyembah berhala, Bilal tetap menyerukan bahwa dirinya tetaplah orang Islam.

Situasi yang dialami oleh Bilal akhirnya terdengar oleh telinga Abu Bakar. Dengan segera Abu Bakar menemui Ummayah untuk meminta agar Bilal dibebaskan. Ummayah pun setuju dengan catatan Abu Bakar harus membayar tebusan. Tanpa pikir panjang, Abu Bakar segera membayar uang tebusan tersebut. Akhirnya Bilal menjadi budak yang telah merdeka.

Kisah Bilal bin Rabah Mengumandangkan Adzan

Lantas seperti apa kisah Bilal bin Rabah hingga ditunjuk secara langsung oleh Rasulullah SAW untuk mengumandangkan adzan pertama kali? Berdasarkan informasi yang dibagikan dalam buku '99 Kisah Menakjubkan Di Alquran' karya Ridwan Abqary, dikisahkan bahwa saat orang-orang muslim hijrah ke Madinah, tidak ada satu orang pun yang tahu bagaimana cara memberitahu seluruh umat Islam saat waktu sholat tiba.

Pada saat itu Rasulullah SAW dan para sahabat berunding terkait hal tersebut. Ada sebagian sahabat yang mengusulkan dengan menggunakan bendera, sehingga nantinya sesama muslim dapat memberitahukan satu sama lain saat melihat bendera berkibar tanda waktu sholat tiba.

Kemudian ada yang mengusulkan untuk menggunakan alat bantu seperti yang dipakai oleh umat dari agama lain. Alat bantu yang dimaksud adalah terompet dan juga lonceng. Bahkan ada yang memberikan ide untuk menyalakan api di atas bukit sebagai pemberitahu waktu sholat. Namun, seluruh usulan tersebut ditolak oleh Rasul.

Kisah berlanjut dengan kehadiran Abdullah bin Zaid yang menemui Rasul. Ia menceritakan bahwa dirinya bermimpi melihat seorang lelaki yang datang membawa lonceng. Melihat hal itu, Abdullah berusaha untuk membeli lonceng tersebut. Saat ditanya alasannya, Abdullah menyebutkan akan menggunakan lonceng itu untuk memanggil kaum muslim menunaikan ibadah sholat.

Alih-alih memberikannya, pria pembawa lonceng itu justru memberikan cara yang lebih baik. Pria itu kemudian melafalkan kalimat adzan. Mimpi tersebut ternyata serupa dengan apa yang dialami oleh Umar bin Khattab. Hal tersebut membuat Rasulullah SAW dan para sahabat menganggap sebagai wahyu yang diberikan oleh Allah SWT.

Rasulullah SAW pun meminta kepada Bilal untuk mengumandangkan adzan untuk pertama kalinya sebagai tanda bahwa sholat akan segera dikerjakan. Sejak saat itu, Bilal merupakan muadzin pertama yang mengumandangkan adzan di Madinah.

Lebih lanjut masih dijelaskan dalam buku 'The Great Sahaba', disampaikan bahwa Bilal dikenal juga sebagai muadzin bagi Rasulullah SAW. Selain menjadi muadzin pertama yang mengumandangkan adzan di Madinah, Bilal juga diizinkan untuk menetap di Masjid Nabawi sebagai tetangga dari Rasul.

Tak pernah sekalipun Bilal melewatkan tugasnya dalam mengumandangkan adzan. Suaranya yang lantang dan jernih, membuat adzan yang dikumandangkannya mampu menjangkau seluruh Negeri Madinah.

Demikian tadi rangkuman kisah sahabat Nabi yaitu Bilal bin Rabah yang patut untuk diteladani bagi setiap muslim. Semoga informasi ini bermanfaat.




(par/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads