Kasi Informasi RSUD Rembang, Tabah Tohamik menerangkan, pasien yang pihaknya evakuasi berjumlah 78 orang. Dia menerangkan pasien yang dievakuasi adalah pasien yang berada di kamar lantai atas, dipindah ke lantai satu.
Tanah menilai, saat ini kondisi sudah terbilang aman. Evakuasi hanya upaya untuk mewaspadai getaran gempa susulan yang lebih besar.
"Saat ini kondisi aman, gempa susulan menurun. Pasien lantai atas sudah dievakuasi di lantai 1. Ada 78 pasien, di Ruang Kartini 3 dan 4, Bogenvil 2 dan 3, Melati 3 dan 4, Seroja 1 dievakuasi di lantai 1 di Poli depan; Poli Kartini, Poli Saraf, Melati 1, Gedung Diklat," terang Tabah saat dihubungi detikJateng Jumat (22/3/2024).
Tabah mengungkapkan, tembok gedung rumah sakit mengalami retakan ringan. Namun, pihaknya belum bisa memastikan, apakah retakan itu merupakan retakan lama atau imbas getaran gempa Tuban.
Saat ini pihaknya sudah bekerja sama dengan tim dari DPUTARU Rembang untuk mengecek retakan pada tembok rumah sakit itu. Dari hasil pemeriksaan oleh tim dari DPUTARU, bangunan gedung dinyatakan masih aman untuk ditempati.
"Hanya retak rambut sehingga belum perlu tenda darurat. Retak rambut ini sedang dicek DPU, apakah retak lama atau akibat gempa. Sudah dicek DPU, bangunan aman. Malam ini ada relawan BPBD stand by di RSUD untuk antisipasi gempa susulan," terang Tabah.
Evakuasi pasien berlangsung sejak pukul 19.30 WIB, oleh tim gabungan RSUD dan BPBD Rembang.
Seperti diketahui, gempa mengguncang perairan Tuban sejak pukul 11.22 WIB. Dilansir detikJatim, BPBD Jatim menyebut sudah terjadi 60 kali guncangan.
(apu/cln)